Episode 500: Bau Busuk
“Jadi begitu ya…” kata Sammon seakan tersadar akan sesuatu. “Bola hitam itu adalah bola bayangan, salah satu serangan yang bisa dilakukan Pokemon tipe hantu. Itulah kenapa aku yang dilindungi Fearow tak terluka.”
“Sepertinya Emas Sammon sudah menyadarinya,” sahut Majyu. “Tetapi itu tidak mengubah apa-apa. Karena kami tetap akan menjatuhkanmu.”
Sammon menggeleng. “Tidak, itu bukan tidak mengubah apa-apa… Itu jelas bisa mengubah pertarungan ini.”
Yajyu dan Majyu lalu saling menatap, lantas mengangguk, kemudian melihat kembali ke arah Sammon. “Maaf, tetapi jawaban kami tetap sama. Hari ini bukan hari keberuntunganmu,” ujar Yajyu. “Apa kamu pikir serangan kami hanya bola bayangan?”
“Setidaknya aku berhasil bertahan,” jawab Sammon tenang. Walaupun sebenarnya
“Majyu, habisi dia sekarang,” perintah Yajyu. Majyu mengangguk, lantas dari tubuhnya muncul gas hitam yang terus menyebar ke sekitarnya, bahkan sampai ke tempat Sammon berdiri.
Sammon terkesiap, lantas dengan cepat menutup hidungnya. Gas hitam itu berbau sangat menyengat. “Itu bau busuk!” kutuknya.
Majyu tersenyum lebar, menunjukkan jejeran gigi putinya, namun tetap dengan tatapan mata yang kosong. Sammon yang melihatnya menjadi bergidik. Bau busuk dari tubuh perempuan itu sudah sangat menyesakkan, apalagi harus melihat ekspresinya yang benar-benar mengerikan.
“Mampus sekarang, Emas Sammon!” teriak Majyu seraya melompat cepat. Saking cepatnya, Majyu terlihat hilang begitu saja dari tempatnya berdiri, seperti pergerakan para Super Saiya dalam serial Dragon Ball.
Meski terganggu dengan bau busuk, namun Sammon masih bisa melihat “hilangnya” Majyu. Menyadari perempuan itu bisa jadi menyerangnya, dia segera memerintahkan Fearow miliknya. Namun sebelum sempat memberi perintah, Pokemon burung itu sudah lebih dahulu menutupi tubuh Sammon dengan kedua sayapnya, seakan paham dengan situasi yang ada.
“Fearow, kau luar biasa…” pujinya lantas berseru dari dalam lindungan Fearow: “Perisai perlindungan!”
Fearow memunculkan sinar putih yang mengelilinginya, membentuk semacam perisai cahaya. Sedetik kemudian, sebuah cakar hitam menghantam perisai tersebut. Cakar itu rupanya tangan Majyu.
“Perisaimu hanya bertahan untuk sekali saja Mas Sammon,” kata Majyu terkekeh.
Dia mundur selangkah, lantas melompat lagi, menghujamkan cakar hitamnya ke arah Fearow. Kali ini cakar itu mendarat tepat mengenai tubuh Fearow, membuatnya tergerak mundur dan melepaskan lindungannya atas Sammon.
“Jadi itu guna bau busukmu?” tanya Sammon, kini berhadapan langsung dengan Majyu, hanya berjarak dua meter saja. “Ini aneh, bau busuk atau Odor Sleuth semestinya hanya menghilangkan imunitas tipe hantu terhadap tipe normal dan petarung. Mustahil!”
“Kami Sintesa, menjadi diri kami saja sudah merupakan kemustahilan,” jawab Majyu.
“Sintesa…. sebenarnya kalian ini apa?”
“Maaf, kami tidak bisa memberikan jawaban, karena kamu sekarang…. Mati! Cakar bayangan!”
Majyu menggerakkan cakarnya lagi dengan cepat ke arah Sammon. Kali ini, Sammon tanpa perlindungan Fearow yang telah tersungkur jatuh. “Oh tidak….” kata Sammon pasrah seraya menyilangkan kedua lengannya, mencoba melindungi diri.
CRACK!!!
“ARRGHH!!!”
Sebuah teriakan terdengar, namun itu bukan suara Sammon. Itu suara perempuan, suara Majyu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...