SERVADA CHRONICLES BATTLE SEASON
BAB LX: SEMIFINAL FRONTIER FESTIVAL
Episode
418: Volta ke Semifinal
BLAAAARRRR!!!!
Ledakan keras terdengar seiring
bertubrukannya Magmortar dan Kabutops. Asap putih pun mengepul dari kedua
Pokemon yang beradu di udara tersebut, menutupi kedua Pokemon itu hingga tak
terlihat pandangan. Dari dalam kepulan asap, keluar pancaran air liar ke
berbagai arah, diikuti kilatan-kilatan listrik. Diikuti kemudian suara
berdentum keras ke tanah. Dua Pokemon yang tadi beradu di udara telah terjatuh
ke tanah, menciptakan kepulan asap dan debu lainnya.
Para penonton pun menjadi terpana melihatnya.Mereka
menantikan kepulan debu lenyap untuk melihat Pokemon mana yang masih berdiri.
Perlahan asap dan debu menghilang, dan pemenang pertarungan itu pun telah
diketahui. Aku melihat dengan tidak percaya. Pokemon yang bertahan itu adalah….
Pokemon bertubuh merah kuning dengan
jilatan api, Magmortar. Sementara Kabutops terbaring tak sadarkan diri dengan
penuh luka di tubuhnya.Volta menang.
“Selesai sudah,” kata Darko lirih. “Rupanya
aku belum bisa mengalahkanmu, Badut.”
Volta melihat Darko dengan penuh
kemenangan.Dia lalu melihat ke sekeliling arena dan berteriak keras. “Akulah
yang akan memenangkan turnamen ini. Akulah… Badut!”
“Yeah! Badut hebat!” teriak penonton
yang mendukung Badut.
“Keren sekali! Badut luar biasa!” sahut
yang lain.
Riuh tepuk tangan langsung terdengar di
seantero Battle Dome, merayakan kemenangan Volta. Dia tampak tersenyum puas
dengan kemenangan yang diraihnya. Padahal kalau melihat kondisi keuntungan tipe
elemen, mestinya Kabutops mampu menjatuhkan Magmortar dengan sekali serang saja.
Tapi di luar dugaan Magmortar memiliki jurus listrik yang efektif mengenai
Kabutops, dengan kondisi Kabutops yang memang sudah babak belur dalam duel-duel
sebelumnya. Dengan begitu Volta lolos ke babak semifinal, bertemu pemenang
antara Yuki melawan Yura.
“Lunar!” teriak Volta tiba-tiba. Kulihat
dia menudingku yang duduk di barisan depan tribun penonton. Aku terkejut, dan
pandangan semua penonton langsung terarah melihatku. “Berikutnya adalah
giliranmu… aku tak sabar untuk melawanmu di final!”
*
Di
kamar rawat Flame…
Flint tengah menunggu Flame yang masih
terbaring di tempat tidurnya, ketika Scott masuk perlahan. Melihat kedatangan
lelaki yang mengundangnya ke Frontier Festival, Flame hanya tersenyum simpul
menyambutnya.
“Syukurlah kalau kamu sudah sembuh,
Flame,” kata Scott mendekati Flame. “Aku tidak menyangka akan terjadi keributan
seperti kemarin. Aku minta maaf karena telah membuatmu seperti ini. Aku
benar-benar menyesal,” sambungnya.
Flame menggeleng pelan dengan tetap
mempertahankan senyumnya. “Tidak Scott, ini bukan salahmu,” elaknya dengan
suara lembut. “Kejadian itu bukan salahmu. Ini hanya karena emosiku yang tidak
terkendali. Lagipula kau tidak tahu kalau aku memiliki kemampuan ini bukan?”
“Meski begitu, mestinya aku bisa lebih
selektif dalam menerima peserta Frontier Festival. Aku tahu kalau petarung
bernama Badut itu bukanlah orang baik,” ujar Scott.
“Tidak apa-apa Scott,” kini ganti Flint
yang menyahut. “Volta memang seorang penjahat.Aku tahu pasti ada yang ingin
direncanakan dengan kedok peserta turnamen. Aku sudah menghubungi ranger untuk
datang dan meringkusnya. Yang terpenting jangan sampai kejadian kemarin, ketika
kemampuan Flame aktif diketahui masyarakat luas,” urai Flint panjang.
Scott mengangguk. “Ya, aku sudah meminta
para jurnalis dan saksi mata untuk merahasiakan kejadian kemarin. Aku yang
mengundang Flame kesini sebagai Miss Festival, tentu aku harus bisa menjamin
keselamatannya,” ujarnya. “Tapi, benarkah kamu sudah memanggil ranger?”
Flint mengangguk. “Mereka mungkin sedang
dalam perjalanan sekarang. Volta adalah seorang buronan ranger akibat ulahnya
di Kota Pastoria. Dia pemimpin Tim Voltase. Ada alasan yang tepat untuk
meringkusnya. Tentunya bila kau tidak keberatan itu akan merusak turnamenmu
ini.”
“Aku tidak keberatan. Bagaimanapun aku
tidak mau seorang kriminal menjuarai turnamen ini. Lagipula, dia telah membuat
kekacauan yang melukai Flame. Itu tidak bisa dimaafkan. Walaupun Lunar juga
sebenarnya tidak bisa dimaafkan. Masalahnya adalah, Battle Frontier berada
dalam zona bebas, artinya hukum ranger tidak berlaku disini,” beber Scott.
Flint terdiam. Dia tampak berpikir dan
kemudian tersenyum. “Jangan khawatir mengenai hal itu. Para ranger selalu punya
rencana bagus walaupun itu berada di zona bebas sekalipun. Aku yakin mereka
mampu menangkap Vol…”
“Ini semua salahku,” potong Flame.
“Andai saja waktu itu aku dan Lunar menangkapnya, semua pasti tidak akan
seperti ini. Tapi semuanya sudah terlambat sekarang…”
“Jangan salahkan dirimu Flame. Kamu
tidak bisa menyalahkan dirimu atas perbuatan orang lain. Voltalah yang
bersalah,” sergah Flint.
“Tapi aku…” Flame terdiam. Ingatannya
kembali ke masa lalu, ketika dia, Lunar dan Volta masih tergabung dengan Tim
Magma. Saat dia dan Lunar mempertahankan Volta karena ikatan persahabatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...