SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 17 Maret 2014

Lunar's Diary: Eps.418 - Volta ke Semifinal


SERVADA CHRONICLES BATTLE SEASON
BAB LX: SEMIFINAL FRONTIER FESTIVAL


Episode 418: Volta ke Semifinal

BLAAAARRRR!!!!
Ledakan keras terdengar seiring bertubrukannya Magmortar dan Kabutops. Asap putih pun mengepul dari kedua Pokemon yang beradu di udara tersebut, menutupi kedua Pokemon itu hingga tak terlihat pandangan. Dari dalam kepulan asap, keluar pancaran air liar ke berbagai arah, diikuti kilatan-kilatan listrik. Diikuti kemudian suara berdentum keras ke tanah. Dua Pokemon yang tadi beradu di udara telah terjatuh ke tanah, menciptakan kepulan asap dan debu lainnya.
Para penonton pun menjadi terpana melihatnya.Mereka menantikan kepulan debu lenyap untuk melihat Pokemon mana yang masih berdiri. Perlahan asap dan debu menghilang, dan pemenang pertarungan itu pun telah diketahui. Aku melihat dengan tidak percaya. Pokemon yang bertahan itu adalah….
Pokemon bertubuh merah kuning dengan jilatan api, Magmortar. Sementara Kabutops terbaring tak sadarkan diri dengan penuh luka di tubuhnya.Volta menang.


“Selesai sudah,” kata Darko lirih. “Rupanya aku belum bisa mengalahkanmu, Badut.”
Volta melihat Darko dengan penuh kemenangan.Dia lalu melihat ke sekeliling arena dan berteriak keras. “Akulah yang akan memenangkan turnamen ini. Akulah… Badut!”
“Yeah! Badut hebat!” teriak penonton yang mendukung Badut.
“Keren sekali! Badut luar biasa!” sahut yang lain.
Riuh tepuk tangan langsung terdengar di seantero Battle Dome, merayakan kemenangan Volta. Dia tampak tersenyum puas dengan kemenangan yang diraihnya. Padahal kalau melihat kondisi keuntungan tipe elemen, mestinya Kabutops mampu menjatuhkan Magmortar dengan sekali serang saja. Tapi di luar dugaan Magmortar memiliki jurus listrik yang efektif mengenai Kabutops, dengan kondisi Kabutops yang memang sudah babak belur dalam duel-duel sebelumnya. Dengan begitu Volta lolos ke babak semifinal, bertemu pemenang antara Yuki melawan Yura.
“Lunar!” teriak Volta tiba-tiba. Kulihat dia menudingku yang duduk di barisan depan tribun penonton. Aku terkejut, dan pandangan semua penonton langsung terarah melihatku. “Berikutnya adalah giliranmu… aku tak sabar untuk melawanmu di final!”

*

Di kamar rawat Flame…

Flint tengah menunggu Flame yang masih terbaring di tempat tidurnya, ketika Scott masuk perlahan. Melihat kedatangan lelaki yang mengundangnya ke Frontier Festival, Flame hanya tersenyum simpul menyambutnya.
“Syukurlah kalau kamu sudah sembuh, Flame,” kata Scott mendekati Flame. “Aku tidak menyangka akan terjadi keributan seperti kemarin. Aku minta maaf karena telah membuatmu seperti ini. Aku benar-benar menyesal,” sambungnya.
Flame menggeleng pelan dengan tetap mempertahankan senyumnya. “Tidak Scott, ini bukan salahmu,” elaknya dengan suara lembut. “Kejadian itu bukan salahmu. Ini hanya karena emosiku yang tidak terkendali. Lagipula kau tidak tahu kalau aku memiliki kemampuan ini bukan?”
“Meski begitu, mestinya aku bisa lebih selektif dalam menerima peserta Frontier Festival. Aku tahu kalau petarung bernama Badut itu bukanlah orang baik,” ujar Scott.
“Tidak apa-apa Scott,” kini ganti Flint yang menyahut. “Volta memang seorang penjahat.Aku tahu pasti ada yang ingin direncanakan dengan kedok peserta turnamen. Aku sudah menghubungi ranger untuk datang dan meringkusnya. Yang terpenting jangan sampai kejadian kemarin, ketika kemampuan Flame aktif diketahui masyarakat luas,” urai Flint panjang.
Scott mengangguk. “Ya, aku sudah meminta para jurnalis dan saksi mata untuk merahasiakan kejadian kemarin. Aku yang mengundang Flame kesini sebagai Miss Festival, tentu aku harus bisa menjamin keselamatannya,” ujarnya. “Tapi, benarkah kamu sudah memanggil ranger?”
Flint mengangguk. “Mereka mungkin sedang dalam perjalanan sekarang. Volta adalah seorang buronan ranger akibat ulahnya di Kota Pastoria. Dia pemimpin Tim Voltase. Ada alasan yang tepat untuk meringkusnya. Tentunya bila kau tidak keberatan itu akan merusak turnamenmu ini.”
“Aku tidak keberatan. Bagaimanapun aku tidak mau seorang kriminal menjuarai turnamen ini. Lagipula, dia telah membuat kekacauan yang melukai Flame. Itu tidak bisa dimaafkan. Walaupun Lunar juga sebenarnya tidak bisa dimaafkan. Masalahnya adalah, Battle Frontier berada dalam zona bebas, artinya hukum ranger tidak berlaku disini,” beber Scott.
Flint terdiam. Dia tampak berpikir dan kemudian tersenyum. “Jangan khawatir mengenai hal itu. Para ranger selalu punya rencana bagus walaupun itu berada di zona bebas sekalipun. Aku yakin mereka mampu menangkap Vol…”
“Ini semua salahku,” potong Flame. “Andai saja waktu itu aku dan Lunar menangkapnya, semua pasti tidak akan seperti ini. Tapi semuanya sudah terlambat sekarang…”
“Jangan salahkan dirimu Flame. Kamu tidak bisa menyalahkan dirimu atas perbuatan orang lain. Voltalah yang bersalah,” sergah Flint.
“Tapi aku…” Flame terdiam. Ingatannya kembali ke masa lalu, ketika dia, Lunar dan Volta masih tergabung dengan Tim Magma. Saat dia dan Lunar mempertahankan Volta karena ikatan persahabatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...