SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 06 April 2020

Eps. 525: Sahabat yang Dibakar


Episode 525: Sahabat yang Dibakar
 
“.... karena bagaimanapun, aku memiliki…. tubuh api….”
Aku tersentak. Aku terkejut. Perkataan Flame itu… jangan-jangan…
“Baiklah Lunar, sekarang atau tidak sama sekali,” sebut Volta ketus. “Sekarang lemparkan Orb Merah itu dan…” ucapannya terputus ketika sesuatu yang merah muncul, tepat di depan Volta. “Ap… apa….”
Itu api. ITU API! Flame…. Flame terbakar!
“Flame!!!” teriakku.


“Flame, apa yang kau lakukan?!” tanya Volta panik begitu menyadari perempuan yang tengah disanderanya mengeluarkan api di tubuhnya. Perlahan api itu menyebar hingga menyelimuti sekujur tubuh Flame, membuat Volta dan Alakazam tercekat.
“Maaf Volta…. tapi aku tidak bisa menahan diri lagi,” jawab Flame lantas berbalik ke arah Volta. “Orang sepertimu… sudah sepantasnya terbakar di neraka!”
Usai berkata begitu Flame mencengkeram pakaian Volta, merembetkan api di tubuhnya dengan cepat berpindah ke tubuh Volta. Volta tercekat, mulutnya menganga lebar, seakan berteriak namun tak ada suara yang keluar. Baru ketika api mulai menjalar di tubuhnya, Volta berteriak kepanasan, kesakitan. Dia mundur dan terjatuh di tanah, berguling-guling mencoba menghilangkan api yang perlahan membakar badannya.
“FLAME…. FLAME…..!!” teriak Volta begitu memilukan. Namun bukannya kasihan, Flame yang masih diselubungi api bahkan semakin besar jilatan merahnya, malah berjalan pelan mendekati Volta yang terguling di tanah. 
“Aku sudah berusaha sangat sabar, Volta kawanku. Tetapi sepertinya kamu sudah sangat melampaui batas,” kata Flame terdengar mengerikan. Dia terdengar seperti bukan Flame… dia terdengar seperti orang lain.
Flame merunduk, lalu dengan kasarnya menempelkan tangannya yang membara ke tubuh Volta, membuat pria itu semakin menjerit sangat keras dan memekakkan telinga.
“ARRRGHHHH!!! ARRGGHHH!!!”
“Flame hentikan!” seruku tak percaya dengan apa yang kulihat. Flame, sosok perempuan lemah lembut itu mendadak berubah menjadi begitu brutal ketika api menyelimuti tubuhnya. Dia… dia seperti iblis dari neraka!
“Maaf Lunar, aku sudah begitu lama sangat ingin melakukan ini…. Akhirnya…. akhirnya perasaan ini terlampiaskan juga…. rasanya sangat menyenangkan….”
Apa? Apa yang kudengar ini? Flame…  Flame yang kini menggila?
Perasaan menyeramkan tiba-tiba datang menyergapku. Bulu kudukku berdiri. Volta yang menggeliat-geliat dengan kobaran api begitu besar di tubuhnya, dengan Flame yang tiba-tiba menjadi begitu bengis. Aku tahu Volta sudah begitu keji dengan semua yang dilakukannya, termasuk menghancurkan kakiku. Dia memang pantas mendapatkan balasan, tetapi…. aku juga tidak bisa melihatnya seperti itu…. terlebih, aku tak bisa melihat Flame bertindak sebengis itu!
“Mangrove, air berlumpur!”
Kukeluarkan Mangrove, Quagsire andalanku yang langsung meluncurkan air keruh dari mulutnya ke arah Volta. Tembakan air itu perlahan memadamkan api di tubuh Volta, memunculkan asap dengan bau menyengat, dan penampakan yang sangat mengerikan. Tubuh Volta menghitam... 
“Lunar! Apa yang kamu lakukan?” Flame tampak marah, dia berdiri dan melihat ke arahku. “Bajingan ini pantas menerimanya!”
“Kamu benar,” jawabku singkat. “Tetapi aku tak mau bila itu sampai mengotori tanganmu….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...