
“Jadi kau sudah mendapatkan Pokemon pertamamu?” tanya kak Lydia melalui videophone di Pokemon Center. Aku sekarang telah berada di Pokemon Center kota Lavaridge dan tengah menghubungi kak Lydia melalui fasilitas videophone yang disediakan oleh Pokemon Center.
“Iya kak,” jawabku. “Aku telah memasukkan Wooper ke dalam storage box Pokemon Center, kakak sudah bisa mengambilnya melalui Pokemon Center kota Verdanturf sekarang.”
“Baiklah, kakak senang mendengarmu berhasil mendapatkan Pokemon pertamamu. Itu berarti perjalananmu sebagai pelatih Pokemon baru saja dimulai. Semoga kau berhasil menjadi pelatih Pokemon yang hebat,” ujar kak Lydia menasehati.
”Terima kasih kak. Wooper telah banyak membantuku dalam perjalanan ini dan kakak telah sangat membantuku. Aku pasti berhasil menjadi pelatih Pokemon yang hebat dan membawa pulang Groudon,” sahutku.
”Kau ini....sudah berkali-kali kakak katakan kalau Groudon adalah Pokemon legenda. Menangkap Pokemon legenda bisa menyebabkan masalah dan kalaupun kau tetap bersikeras, mana mungkin kau berhasil menangkap Pokemon yang tak tahu dimana keberadaannya itu,” ujar kak Lydia lagi.
”Tapi akan kubuktikan kalau itu bukan hanya sebuah obsesi belaka. Itu bisa menjadi sebuah kenyataan!” sangkalku antusias.
”Terserah kau sajalah, yang penting kau harus berhati-hati dalam perjalanan ini.”
”Tentu saja! Sudah dulu ya, nanti aku hubungi lagi....”
Aku menutup videophone dan mengambil pokeball berisi Sandslash yang telah selesai diobati. Tujuan berikutnya adalah pergi ke Gym kota Lavaridge untuk menantang Gym Leader kota ini. Bila aku berhasil, aku akan mendapatkan lencana liga yang pertama! Tapi sebelum itu aku akan pergi ke pemandian air panas kota Lavari dge yang terletak di belakang Pokemon Center ini untuk menyegarkan tubuhku sebelum bertanding melawan Gym Leader.
Sekarang aku telah berada di pemandian air panas yang terkenal itu. Pemandian air panas ini bergaya rotenburo, atau pemandian air panas terbuka sehingga sembari berendam aku bisa menikmati pemandangan alam yang ada. Selain itu, rotenburo ini adalah pemadian campuran, jadi pria dan wanita jadi satu disini. Tak heran tempatnya luas. Sayangnya aku lagi sial hari ini. Rotenburo ini hari ini sepi, hanya ada beberapa orang saja yang berendam disini. Mengingat ini pemandian campuran, timbul niat untuk melihat cewek-cewek cantik berendam disini. Tapi memang dasar lagi apes, hari ini yang datang hanya nenek-nenek saja.
Kukeluarkan Sandshrew dari pokeball untuk ikut menyegarkan badan. Benar kata orang-orang, berendam dalam air hangat di pemandian ini sangat menyenangkan dan langsung mengembalikan stamina tubuh seperti sedia kala. Air panasnya sendiri berasal dari kawah gunung Chimney sehingga mengandung belerang yang sangat baik bagi kesehatan. Kota Lavaridge memang berada tepat di bawah gunung Chimney yang masih aktif. Karena hangatnya, aku bersantai sejenak dan tak sengaja tertidur.
Saat aku terbangun hari telah malam. Aku pun memutuskan untuk menginap di kota Lavaridge sebelum menantang Gym Leader besok. Namun karena tadi sudah tertidur di pemandian air panas, malam ini aku susah tidur. Aku kemudian membuka jendela penginapan berharap mendapat angin segar yang bisa membuatku mengantuk. Kubuka jendela penginapan dan kulihat pemandangan malam kota Lavaridge yang indah. Kota ini masih terlihat sangat alami dengan rumah-rumah kayu yang berjejer sangat rapi. Di kejauhan sana kulihat sebuah gunung yang membuatku terobsesi menangkap Groudon. Ya, disanalah dulu aku pernah melihat Groudon. Waktu itu aku masih kecil. Aku dan kak Lydia diajak berwisata oleh ayahku ke gunung Chimney. Secara tak terduga saat kami mengamati kawah gunung yang membara, dari dalam kawah itu muncul Pokemon raksasa berwarna merah menyala. Kata ayahku Pokemon itu adalah Groudon, Pokemon pencipta benua. Katanya Groudon bisa menciptakan benua baru dengan kekuatannya. Kemunculan Groudon waktu itu sempat menimbulkan kepanikan di antara para pengunjung. Groudon memang hanya muncul sesaat, namun sosoknya tak terlupakan di benakku hingga sekarang.
Kresek....kresek....
Saat tengah asyik mengamati keindahan kota di malam hari, kudengar suara berisik di antara pepohonan tinggi yang rimbun di seberang sana. Aku mencoba mencari tahu bunyi berisik apa itu. Aku pikir itu Pokemon hingga aku melihat sosok seperti manusia berada di salah satu dahan pohon. Tidak, tidak hanya satu, melainkan ada banyak sosok hitam tertutup rimbunnya daun yang berdiri pada dahan-dahan pohon di seberang penginapan tempatku menginap. Mereka sepertinya merencanakan sesuatu. Apapun yang mereka rencanakan, kuharap bukan sesuatu yang buruk....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...