SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 Januari 2010

L's Diary: Eps. 26 - Flame Mengambil Alih

wooper gifEpisode 26: Flame Mengambil Alih


”Keluarlah Sandslash!” aku melemparkan Pokeball dan Pokemon pertamaku kemudian muncul di arena pertarungan.

”Apa kau bodoh L? Sandslashmu takkan mampu!” Badut terkejut melihatku mengeluarkan Sandslash. ”Dia akan sekarat dengan sangat mudah!”

Aku tersenyum mendengar perkataan Badut. ”Tenang saja Badut, aku punya rencana.”

”Rencana?” sela M. ”Aha! Aku tahu rencana apa itu. Itu pasti rencana yang akan membuat kalian kalah lebih cepat!” M tertawa keras.

Aku tak peduli dengan semua ejekan M. Dengan cepat aku memerintahkan Sandslash untuk menyerang. ”Sandslash, serangan menyayat!” Sandslash melompat tinggi dan berniat menyayat tubuh Kabutops. Aku tahu ini adalah serangan yang sia-sia mengingat kemampuan pakaian tempur yang dimiliki oleh Kabutops. Tapi aku punya rencana.

”Jangan biarkan itu terjadi Kabutops! Serangan Aqua Jet!” perintah M. Kabutops lalu menembakkan air dari mulutnya yang meluncur deras ke arah Sandslash. Sandslash terkena serangan itu dan terjatuh. ”Habisi dia Kabutops! Terus gunakan tembakan air!” Mengetahui Sandslash tak berdaya, Kabutops terus-menerus menyerangnya dengan tembakan air. M benar-benar mengerikan, tapi sekarang giliranku untuk melakukan rencana.

”Badut, serang Kabutops sekarang! Kau tahu apa yang harus kau lakukan!” teriakku pada Badut.

Badut terkejut mendengar perintahku. Dia tampak berpikir sejenak, namun dengan cepat dia mengerti maksud perkataanku. ”Electabuzz, maju dan gunakan sengatan listrik!” perintahnya. Electabuzz langsung maju dan mengeluarkan sengatan listrik yang dengan cepat mengalir melalui air yang meluncur dari mulut Kabutops. Kabutops pun dengan cepat tersengat listrik dan tampak kesakitan. Pokemon purba itu pun terjatuh.



”Apa?” M tampak tak percaya dengan apa yang dia lihat.

”Kau lihat M? Itulah yang aku sebut rencana,” ujarku sombong.

”Dan itu yang kusebut sebagai kerja sama tim,” tambah Badut. Dia menoleh padaku dan mengacungkan jempol. ”Baiklah, akan kuakhiri ini M. Electabuzz, lawanmu sudah tak berdaya, gunakan pukulan petir!” Electabuzz langsung menghampiri Kabutops dan melayangkan pukulan petir. Kabutops pun pingsan.

”Sialan! Kabutops, kembali!” M tampak kesal dengan kekalahannya. ”Kabutops mungkin kalah, tapi aku masih punya Pokemon lain. Keluarlah.....”

”Tidak secepat itu M.” Belum sempat M melemparkan pokeballnya, tiba-tiba Flame muncul di tengah-tengah aku dan Badut dengan Crobat terbang berputar di samping bahunya. ”Ujian ini sudah selesai.”

”Apa katamu? Ujian ini sudah selesai? Kalian kan belum berhasil merebut bola merah dari kami,” sahut M tampak marah. Tapi kemudian dia terkejut saat melihat Flame memainkan dua bola merah di tangannya. ”Kenapa....kenapa bola merah itu ada padamu?”

Aku dan Badut ikut terkejut saat melihat Flame memainkan dua bola merah di tangannya.

”Flame, sejak kapan kau....”

”Coba kalian lihat kesana!” Flame menunjuk ke belakang M. Tampak Casey dan Jones seperti orang mabuk. Mereka terbaring di tanah dengan kepala tampak pusing.

”Casey...Jones?” M terperangah melihat kedua rekannya tak sadarkan diri.

Flame tersenyum penuh kemenangan. ”Saat kalian tengah asyik bertarung, aku menggunakan Crobat untuk membuat Casey dan Jones pusing dengan sinar membingungkan. Setelah itu, dengan mudah aku merebut dua bola merah yang ada pada mereka. Bagaimana M, ujian sudah selesai bukan? Kamilah regu dengan bola merah terbanyak dan bila sebuah regu berhasil mengumpulkan semua bola merah, maka ujian ini telah selesai. Kamilah yang terpilih menjadi regu elit Tim Magma!”

M tampak tak berdaya mendengar penjelasan Flame. Dia lalu jatuh berlutut di atas tanah. ”Aku....aku telah gagal....aku telah gagal dalam ujian ini,” ujarnya sedih. ”Aku tak percaya ini.”

”Flame, tak kusangka kau begitu cerdik,” puji Badut pada Flame. ”Aku tak percaya kau membuat kita lulus ujian ini.”

Flame tersenyum mendengar pujian Badut. ”Tidak Badut. Ini bukan hanya usahaku belaka. Kalian juga ikut berperan. Ini adalah kerja sama tim. Kalau kalian tidak bertarung melawan M, aku takkan sempat merebut bola merah ini.”

”Flame, kau hebat!” aku masih saja tak percaya dengan apa yang diperbuat Flame. Bagaimana tidak? Ini kan artinya kami bertiga lulus menjadi regu elit Tim Magma! Dalam kegiranganku tadi aku langsung memeluk Flame. Flame yang terkejut dengan pelukanku langsung mendorong tubuhku kasar.

”Jangan mengambil kesempatan ya!” tuduhnya.

”Ah, maaf....”

Kami bertiga lalu mengulurkan tangan kanan ke depan dan saling menyentuhkan telapak tangan kanan kami.

”Untuk regu elit, regu G,” ujar Badut.

”Ya, untuk regu G!” sahutku bersemangat.

”Untuk persahabatan kita,” sambung Flame.

Kami bertiga menurunkan tangan bersama-sama lalu mengangkatnya tinggi ke atas. ”Hidup regu G!” sorak kami bersama-sama.

Sementara itu tanpa sepengetahuan kami, Maxie dan Tabitha mengamati kami dari sebuah ruangan. Rupanya setiap sudut lokasi ujian telah dipasang kamera mini untuk melihat berlangsungnya ujian.

”Tabitha, bagaimana menurutmu? Apakah mereka layak menjadi regu elit kita?” tanya Maxie pada Tabitha.

Tabitha mengangguk. ”Ya, aku yakin mereka akan sangat membantu.”

Mendengar itu Maxie lalu tersenyum misterius. ”Dengan begini rencana kita pasti akan berhasil......”


Bab IV - Ujian Khusus Tim Magma --- selesai.



Keterangan Alih Bahasa:


Pukulan Petir - Thunder Punch

Serangan Cepat - Quick Attack

Sayatan - Slash

Galian - Dig

Sengat Beracun - Poison Sting

Percikan bunga api - Ember

Bola Bayangan - Shadow Ball

Guting X - X Scissor

Luncuran Batu - Rock Slide

Tembakan Air - Water Gun

Sinar Membingungkan - Confuse Ray

Pukulan Penghancur Bata - Brick Break

Sengatan Listrik - Thundershock

Statik - Static

Pakaian Tempur - Battle Armor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...