SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 01 Februari 2010

L's Diary: Eps. 32 - Electabuzz Ada Tiga!

wooper gifEpisode 32: Electabuzz Ada Tiga!


Electabuzz dan Salamence saling berhadap-hadapan. Biarpun keduanya tampak tangguh, namun Electabuzz sudah terlihat kesakitan. Kutebak satu kali serangan mematikan dari Salamence akan dengan baik menjatuhkannya.

”Ternyata kalian payah sekali,” ledek Ozora lagi.

”Kita buktikan siapa yang payah Gozira,” sahut Badut.

”Sekali lagi aku benarkan, namaku Ozora, bukan Gozira!” kali ini Reiji kesal setelah Badut kembali salah menyebutkan namanya. ”Karena kau telah membuatku kesal, lebih baik aku akhiri sekarang juga! Salamence, meteor Draco!” Salamence melayang ke atas lalu mengangkat tangannya menantang langit. Tiba-tiba saja bebatuan meteor kembali jatuh dari langit seperti yang sebelumnya menyerang Sandslash. Namun kali ini bebatuan itu meluncur keras ke arah Electabuzz. Electabuzz tampak berdiri kaku dan tak dapat menghindari bebatuan itu. Bebatuan itu pun menghantam tanah tempat Electabuzz berdiri dan menciptakan gumpalan debu yang besar sebagai dampak dari benturan meteor itu. Sepertinya Electabuzz tak selamat.

“Hahahaha.... kalian lihat sendiri kan? Akulah sang juara!” Ozora tertawa keras menyadari kemenangannya. Namun tiba-tiba dia terkejut saat sesuatu keluar dari gumpalan debu-debu pasir yang menutupi tempat jatuhnya meteor draco Salamence. ”A...apa itu?”

Rupanya Electabuzz meluncur cepat keluar dari gumpalan debu tersebut dan kini hendak menyerang Salamence yang tengah melayang di udara. Kulihat Badut tengah tersenyum melihatnya.

”Kau harus ingat kalau kecepatan Electabuzz sangat tinggi sehingga seranganmu itu mungkin saja luput,” ejek Badut. ”Sekarang giliranku! Electabuzz, gunakan pukulan petir!” Electabuzz telah berada di depan Salamence untuk melayangkan pukulan petir. Saat itulah tiba-tiba Badut berteriak keras, namun suaranya terdengar sangat bergetar.

”Kemampuan manusia Pokemon ---- Tiruan!”


Dan entah dari mana datangnya, tiba-tiba ada dua Electabuzz lain masing-masing berada di sisi kanan dan kiri Salamence. Kedua Electabuzz tersebut juga telah bersiap melayangkan pukulan petir.



”Electabuzz, pukulan petir!”

”Apa?” Ozora terkejut dengan apa yang dia lihat. Bersamaan dengan itu ketiga Electabuzz telah melayangkan pukulan petir yang dengan sangat berhasil menghantam tubuh Salamence. Salamence tampak tersengat kesakitan. Salamence pun jatuh ambruk ke tanah sementara Electabuzz menapak tanah dengan mantap. Kini hanya ada satu Electabuzz yang terlihat. Salamence telah kalah. ”Tidak mungkin...tadi itu jurus apa?”

”Satu kali pukulan petir mungkin tidak langsung melumpuhkan Salamence, tapi bagaimana dengan tiga pukulan petir sekaligus?” sahut Badut angkuh.

”Badut, apa itu tim ganda?” tanyaku ikut tercengang.

Badut menyeringai penuh kemenangan. ”Bukan, itu bukan tim ganda. Suatu hari nanti kau pasti akan tahu.”

”Salamence, kembali!” Ozora mengembalikan Salamence ke dalam pokeball. “Tak bisa aku percaya. Kalian ini sebenarnya siapa?”

“Kalau ditanyakan seperti itu.... ” sahut Badut, ”....jawabannya sudah pasti.”

”Kami adalah Tim Magma!” lanjutku penuh semangat. ”Dengan tujuan mulia menciptakan perdamaian di seluruh penjuru Hoenn!”

”Tim Magma? Tim Magma yang mengincar Groudon?” tanya Ozora tak percaya.

”Benar sekali!” sahut Badut dan sedetik kemudian kami membuka pakaian badut kami. Dibalik pakaian badut kami ternyata kami telah mengenakan seragam merah Tim Magma. Keren, aku suka bagian ini.

”Benar, kalian Tim Magma!” Ozora tersentak begitu melihat kami dalam pakaian Tim Magma. ”Kalau begitu mari kita bertarung lagi dan kali ini aku akan mengalahkan kalian.”

”Maaf, tapi kami sudah tak punya waktu bermain-main denganmu,” tolak Badut. Dia kemudian melemparkan sebuah pokeball. ”Abra, keluarlah!” Dan Abra pun keluar dari dalam pokeball. ”Kami harus segera pergi. Berlatihlah dengan keras sebelum menantang kami, Gozira,” tambahnya sambil menatap Reiji.

”Hei, sekali lagi namaku bukan Gozira, namaku Ozora!” protes Reiji.

Badut tak memedulikannya. Aku dan Badut kemudian memegang Abra. ”Abra, teleport!” dan sedetik kemudian kami telah berada di samping helikopter dengan Flame yang telah tidak sabar menunggu.

”Kenapa kalian lama sekali?” gerutu Flame melihat kedatangan kami.

”Ada pengganggu kecil,” jawab Badut. ”Tapi tak masalah, kami berhasil mendapatkan penelitian itu.”

”Baguslah, kalau begitu cepat naik. Tabitha pasti sudah menunggu kita,” perintah Flame. Kami berdua kemudian naik ke dalam helikopter. Flame pun dengan cekatan kembali menerbangkan helikopter itu.



Di dalam helikopter yang tengah mengudara, aku menatap kotak penelitian yang berhasil kami rebut dari Sammon. Perlahan aku membuka kotak itu dan mengeluarkan isinya. Tampak sebuah batu padat dengan sebuah corak di atasnya. Melihat batu itu, Badut kemudian meminjamnya dariku.

”Batu apa ini?” tanyanya padaku.

”Entahlah, mungkin Butler tahu,” jawabku sekenanya. Butler adalah peneliti yang bekerja untuk Tim Magma.

Saat akan mengembalikan batu itu ke dalam kotaknya, tiba-tiba mataku melihat secarik kertas di dasar kotak. Kuambil kertas itu dan kulihat ada tulisan di atasnya. Secara reflek aku mulai membaca tulisan di atas kertas itu.


Kupersembahkan penelitianku ini sebagai hadiah ulang tahun kedelapan belas untuk temanku..... Lunar Servada. Semoga kau bisa bertemu dengan Groudon....


Aku terkejut saat membacanya. Hadiah ulang tahun yang kedelapan belas untukku? Jadi penelitian ini dipersembahkan Sammon khusus untukku?

”Badut, sekarang tanggal berapa?” tanyaku pada Badut.

Badut melihat pokenav miliknya dan kemudian menjawab, ”Sekarang tanggal 18 Juli. Memangnya kenapa?”

18 Juli? Berarti hari ini adalah....hari ulang tahunku! Dan kode lemari besi itu juga.....

Aku tersenyum dan kugenggam erat kertas itu. Pantas saja dia tak melawan saat aku akan merebut penelitian ini. Rupanya dia sudah tahu bahwa akulah si L itu. Dia sengaja tidak melawan karena penelitian ini memang sengaja dia persembahkan sebagai hadiah ulang tahun untukku. Aku ingat, aku pernah memintanya meneliti mengenai Groudon, walaupun kuakui kalau saat itu aku tidak serius. Aku mengatakannya sebagai gurauan mengingat pekerjaannya sebagai ilmuwan. Tak kusangka dia menganggapnya serius.

Benar-benar di luar dugaan, secara kebetulan aku menyerang laboratorium di hari ulang tahunku... kenapa aku bisa lupa ulang tahunku sendiri ya?

Bagaimanapun, terima kasih Sammon....kau benar-benar teman yang baik....



Sementara itu, di kediaman Sammon...


“Jadi kakak diserang?” tanya seorang anak laki-laki di videophone.

”Ya, tapi kau tak perlu khawatir. Semuanya sudah dalam kendali sekarang,” jawab Sammon. ”Lebih baik kau teruskan perjalananmu sebagai trainer. Oh, ya...kamu dimana sekarang?”

”Aku ada di kota Fallarbor.”

”Kota Fallarbor ya....sampaikan salamku pada seseorang disana. Namanya...”

“Tapi kak, kenapa kau bisa begitu tenang setelah serangan itu? Sebenarnya apa yang terjadi,” potong anak itu.

Sammon tersenyum, ”Sudahlah Shed, kakak baik-baik saja,” jawab Sammon. ”Sekarang yang perlu kau khawatirkan adalah sikapmu. Kau tidak boleh memotong pembicaraan orang yang lebih tua, mengerti?”

”Mengerti kak, maaf....” jawab anak lelaki bernama Shed tersebut. ”Tapi wajar kan kalau aku khawatir?”

”Ya, wajar. Sudahlah, sudah malam. Kakak mau tidur dulu. Sampai jumpa.”

”Sampai jumpa kak, jaga diri baik-baik.”

”Ya....”

Sammon menutup gagang teleponnya pelan. Dia menatap keluar jendela dan bergumam, “Lunar, aku tahu itu pasti kau...”



Bab V - Tugas Pertama Regu G --- selesai.



Keterangan Alih Bahasa:


Pukulan Petir - Thunder Punch

Serangan Cepat - Quick Attack

Serangan Menyayat - Slash

Galian - Dig

Meteor Draco - Draco Meteor

Nafas Naga - Dragon Breath

Semburan Api - Flamethrower

Gelombang Petir - Thunder Wave

Gelombang Pengejut - Shock Wave

Menjiplak - Trace

Statik - Static

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...