SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 03 Mei 2010

L's Diary: Eps. 74 - Lelaki dari Masa Depan



wooper gif
Episode 74: Lelaki dari Masa Depan



”Hei, kenapa Badut lama sekali?” tanya Flame setelah menenangkan dirinya. ”Kupikir dia hanya membeli minuman ringan.”

”Kau benar, kenapa dia lama sekali ya?” sahutku. ”Apa mungkin dia mampir ke warung internet dan main Shoddy Battle lagi?”

”Siapa tahu begitu. Bagaimana kalau kita susul saja?”

“Ya, aku juga haus.”

Kami berdua kemudian berdiri dan mulai melangkah ke toko terdekat yang dimaksudkan oleh Badut. Tak butuh waktu lama untuk tiba di toko minuman ringan, namun kami tak menemukan Badut disana.

“Oh, tadi memang ada pemuda berambut pirang yang membeli minuman disini. Satu soda pop, satu cola, dan satu lemon water,” jawab penjaga toko. “Tapi dia sudah pergi dari tadi.”

“Itu pasti Badut,” terkaku. “Tak salah lagi, dia pasti mampir ke warung internet buat main game.”

”Kalau begitu ayo kita ke warung internet.”

”Tapi dia tidak berjalan ke arah pusat internet, dia berjalan ke arah pantai melalui jalan itu,” tambah penjaga toko sambil menunjuk ke sebuah arah.

”Kalau begitu ayo kita cari dia.”

Setelah berterima kasih pada penjaga toko, kami kemudian berjalan menyusuri jalan yang ditunjuk oleh penjaga toko. Disana kami melihat sebuah lapangan kecil yang agak tersembunyi. Kami baru saja melewati lapangan itu saat tiba-tiba terdengar suara ledakan dari lapangan itu.

“Mungkin itu Badut, ayo kita kesana!”

Aku dan Flame langsung menuju ke lapangan itu dan menemukan Badut jatuh berlutut di tanah sementara Electabuzz dan Magmar terkapar di depannya. Tubuh Badut tampak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik kecil, sepertinya dia terkena status lumpuh.

“Badut! Apa yang terjadi?” seru Flame terkejut.

”Maaf, pesanan kalian terlambat datang,” jawab Badut dengan terengah-engah.

”Apa yang terjadi?” tanyaku penasaran.

”Kalian tak usah ikut campur!” tiba-tiba terdengar suara lelaki lain di seberang Badut. Lelaki itu memakai rompi merah khas seorang ranger. Rambutnya berwarna putih kehijau-hijauan. Di sampingnya tampak seekor Pokemon berbentuk badak berduri berwarna ungu yang berdiri pada kedua kakinya dan juga seekor Pokemon berbentuk bunga mawar yang kuketahui sebagai Roselia.



”Siapa kau dan mau apa dengan teman kami?” tanya Flame berang.

”Sudah jelas kan kalau aku ini ranger dan keberadaanku disini adalah untuk menangkap teman penjahat kalian itu, Allejandro Volta atau lebih dikenal dengan sebutan Badut alias the Clown alias sang pemurni,” jawab lelaki itu. ”Dan perkenalkan namaku... namaku David Celly, biasa dipanggil Celly, David atau bahkan ada yang memanggilku... Celebi.”

”Aku tak peduli siapa namamu, yang pasti takkan kubiarkan kau menangkap Badut!” sergahku cepat.

”Aku sudah bilang kepada kalian agar tidak ikut campur, ini urusan ranger.”

”Memangnya apa kesalahan Badut sehingga kau mau menangkapnya?” tanya Flame kemudian. Wajar bila Flame menanyakan hal itu mengingat saat ini kami tidak mengenakan seragam tim Magma.

”Sebenarnya kejahatannya sangat besar di masa depan, namun di masa ini aku akan menangkapnya dengan alasan karena dia anggota tim Magma,” jawab ranger bernama Celly itu. ”Aku tahu kalau kalian berdua juga anggota tim Magma, tapi kedatanganku kesini bukan untuk menangkap kalian berdua. Bagaimanapun kalian berdua akan menjadi orang penting di masa depan.”

”Masa depan? Apa maksud perkataanmu?” tanyaku tak mengerti.



Celly tersenyum misterius. ”Ya, mungkin kalian tak percaya dengan apa yang aku katakan, itu wajar,” jawabnya. ”Aku adalah seorang ranger yang datang dari masa depan. Aku datang ke masa lalu atau masa kalian sekarang untuk menangkap para penjahat sebelum mereka berbuat kejahatan lebih besar lagi di masa depan, di masaku. Beruntung teman kalian punya catatan sebagai anggota tim penjahat tim Magma sehingga aku bisa menangkapnya dan menyerahkannya pada markas ranger terdekat.”

Ranger yang datang dari masa depan? Omong kosong apa ini? Mana mungkin bisa seseorang melintasi waktu dan kembali ke masa lalu? Apakah mungkin di masa depan manusia telah berhasil menemukan mesin waktu?

”Jangan konyol! Mana ada manusia dari masa depan bisa kembali ke masa lalu,” sangkal Flame seperti membaca pikiranku.

Lagi-lagi Celly tersenyum misterius. ”Sudah kubilang bukan kalau kalian takkan percaya dengan apa yang aku katakan. Tapi kuharap kalian tidak menggangguku menangkap penjahat ini karena ini semua demi kebaikan kalian sendiri.”

”Demi kebaikan kami? Kebaikan yang mana?” sangkal Flame lagi. ”Terserah bila kalian menganggap keberadaan kami sebagai anggota tim Magma adalah penjahat yang pantas untuk ditangkap, tapi kami tkkan diam saja melihat teman kami ditangkap.”

Luar biasa! Aku terkejut dengan pembelaan Flame. Pembelaan ini hampir sama dengan pembelaannya dulu padaku. Flame benar-benar menghargai ikatan persahabatannya.

”Ya, kalau kau mau menangkap Badut, kau harus menghadapi kami dulu,” aku ikut membela. ”Dia teman kami dan karena itu kami akan melindunginya!”

”L, Flame... sudahlah,” tiba-tiba Badut bicara. ”Lebih baik selamatkan diri kalian, aku tak apa-apa.”

”Kami takkan pergi,” aku bersikeras. ”Lagipula dia mengatakan kalau dia mengincarmu, bukan aku dan Flame.”

”Lebih baik kau dengarkan temanmu itu, Tuan L,” ujar Celly. ”Dia akan berbuat kerusakan yang sangat besar dan menjadi buronan paling dicari di masa depan. Jangan biarkan hal itu terjadi.”

”Omong kosong!” bantahku. ”Konyol sekali bila menangkap seseorang atas kejahatan yang belum dilakukannya. Apa itu tidak melanggar hukum?”

”Ya, mungkin ini seperti film Minority Report, tapi percayalah padaku Tuan L, dia akan sangat menyusahkan. Dia bahkan akan mengkhianati kalian berdua.”

”Aku percaya pada Badut, dia teman kami, tak mungkin dia mengkhianati kami berdua,” aku kembali menyanggah. ”Andaipun dia berbuat kejahatan di masa depan, akan kupastikan akulah orang pertama yang akan menangkapnya!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...