SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 03 Juni 2010

L's Diary: Eps. 87 - OHKO vs OHKO

wooper gifEpisode 87: OHKO vs OHKO

”Apa?!” Tabitha terkejut melihat siapa yang ada di depannya saat ini.

Singkirkan tangan kotormu itu, Tabitha!”sentak Shelly sambil mendorong Tabitha keras sehingga admin Tim Magma itu terjatuh ke tanah.

Shelly?!” Brodie terkejut. ”Apa-apaan i...?” perkataan Brodie terputus saat sebuah tendangan keras mendarat di pipinya. Dia langsung terjatuh ke tanah seperti Tabitha.

Shelly melompat menjauh dari kami bertiga. Dia tertawa terkikik dan kemudian berkata, ”Maafkan kami, teman-temanku Tim Magma yang baik. Tapi kami terpaksa melakukan ini agar bisa mendapatkan Kyogre. Setelah Kyogre kami dapatkan, kami tak ada urusan dengan kalian.”

Kalian melanggar perjanjian!” teriakku keras. Aku tak bisa lagi menahan emosiku dan langsung mengeluarkan Sandslash dari Poke Ball. ”Dimana Flame? Cepat kembalikan Flame pada kami?”

Ho... rupanya kau, si bodoh yang tampaknya gegar otak setelah aku bekukan waktu itu,” sahut Shelly santai. ”Terus terang saja, kami tak berniat melanggar perjanjian, tapi tampaknya teman kalian itu sudah habis dimakan Sharpedo di tengah lautan yang luas ini. Entahlah..”

Apa?” darahku mendidih mendengarnya. ”Kurang ajar! Sandslash, sayatan!” Sandslash melompat cepat ke arah Shelly namun tiba-tiba muncul Crawdaunt yang menahan Sandslash.

Mau menyerangku? Coba saja kalau bisa,” tantang Shelly. ”Crawdaunt, tembakan gelembung!” Crawdaunt kemudian menyemprotkan gelembung-gelembung air yang langsung menjatuhkan Sandslash.

Sandslash!” teriakku keras. ”Sialan!”

Kau telah melanggar perjanjian kita....” ujar Tabitha tiba-tiba. Dia berusaha berdiri setelah tadi didrong jatuh oleh Shelly. ”Kalian benar-benar memalukan! Majulah, Camerupt!” Tabitha melemparkan sebuah Poke Ball dan keluarlah Camerupt, Pokemon menyerupai unta dengan dua punuk berbentuk gunung berapi.

Kau mau melawanku Tabitha?” tantang Shelly. “Kalau memang itu maumu, aku tak bisa diam saja.”

Nona Shelly, sebaiknya kita segera pergi dari sini!” teriak Aaron dari kejauhan. Aaron dan dua orang grunt itu memang sudah berlari menjauh mencapai bibir pantai.

”Diam kau Aaron!” bentak Shelly keras. ”Ini urusan kami berdua, jangan ikut campur.”

Aaron langsung terdiam mendengarnya.

”Aaron, apa yang akan kita lakukan?” tanya grunt Tim Aqua yang sudah gatal untuk memasukkan Kyogre ke dalam kapal.

”Kita tunggu disini, siapa tahu Nona Shelly membutuhkan bantuan,” jawab Aaron. ”Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan. Lebih baik siapkan Pokemon kalian.”

Kembalikan Flame pada kami!” teriak Tabitha keras. Tampaknya dia sangat marah, melebihi kemarahanku tadi. ”Kalian benar-benar kurang ajar! Camerupt, serudukan!” Camerupt Tabitha langsung berlari kencang menyeruduk Crawdaunt. Crawdaunt terjatuh, namun Pokemon itu masih bisa berdiri.

Berani-beraninya kau! Akan kuakhiri cepat, Crawdaunt... pisau Guillotine!” perintah Shelly cepat. Itukan jurus yang menjatuhkan Tropius hanya pada sekali serangan saja?

Camerupt, retakan!” perintah Tabitha pada Camerupt, hampir bersamaan dengan perintah Shelly pada Crawdaunt. Retakan? Jurus apalagi itu?

Crawdaunt menerjang Camerupt dan mencapitnya, namun bersamaan dengan itu Camerupt menjejak tanah dan tanah di depannya langsung retak mengenai Crawdaunt. Camerupt terjatuh akibat serangan pisau guillotine Crawdaunt sementara Crawdaunt terjatuh akibat serangan retakan Camerupt. Retakan Camerupt bahkan mencapai tempat Shelly berdiri dan membuat admin Tim Aqua itu terjatuh. Crawdaunt dan Camerupt, kedua pokemon itu pingsan dan tidak dapat melanjutkan pertarungan.

One hit KO melawan One hit KO,” ujar Brodie sambil meringis menahan sakit. Dia tampak kesakitan akibat tendangan telak dari Shelly tadi. Kini dia mencoba bangkit untuk berdiri.

”Apa?” tanyaku tak mengerti.

Shelly dan Tabitha sama-sama menggunakan serangan yang sangat ampuh, One hit KO secara bersamaan. Pisau guillotine Crawdaunt bisa menjatuhkan Camerupt dan retakan Camerupt bisa menjatuhkan Crawdaunt. Mereka impas, tak ada pemenang akan pertarungan ini,” jelas Brodie. Jadi serangan yang dipakai Camerupt milik Tabitha itu juga One hit KO?

Cis!” umpat Shelly kesal. Dia memasukkan kembali Crawdaunt ke dalam Poke Ball dan kemudian berdiri dengan susah payah. ”Lebih baik kami pergi sekarang, tak ada gunanya meladeni kalian lagi.”

”Takkan kubiarkan kalian pergi sebelum menyerahkan Flame pada kami!” cegah Tabitha.

Shelly mendengus. ”Jujur saja Tabitha, kami tak mau melanggar perjanjian kami dengan kalian karena kalian membawakan tujuan terbesar kami, Kyogre, pada kami. Tapi kami sama sekali tak tahu dimana temanmu itu berada sekarang.”

”Omong kosong! Kalian telah menculiknya bukan?” bantah Tabitha. ”Kurang apalagi kalian? Kalian telah mendapatkan yang kalian inginkan, kenapa kalian tak mengembalikan Flame pada kami?”

Sudah kubilang kami tak tahu dimana dia!” Shelly bersikeras. ”Dia kabur dari penjara dan kami tak tahu dimana dia sekarang.”

”Jangan bohong!” Tabitha terus membantah. ”Aku tak pernah percaya dengan omongan kalian, Tim Aqua!”

Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi yang pasti kami sudah mendapatkan Kyogre, itu sudah cukup.” Shelly kemudian berbalik dan berlari menuju kapal tempt Aaron dan dua orang grunt Tim Aqua menunggu.

”Tunggu!” cegah Tabitha, dia hendak mengeluarkan Pokemon lagi.

Sudahlah Tabitha...” seru Brodie. Shelly, Aaron dan kedua grunt Tim Aqua itu sudah masuk ke dalam kapal dan kapal itu mulai bergerak. Brodie memandangnya datar. ”Tampaknya mereka memang tidak tahu dimana Flame berada. Tampaknya Flame telah melarikan diri dari markas mereka. Untuk apa mereka menyimpan Flame apabila mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan?”

Apa?!” Tabitha tersentak. “Apa kau ini membela Tim Aqua? Sebenarnya siapa kau ini? Mata-mata Tim Aqua?” Tabitha marah dan merenggut kerah seragam Brodie.

Tentu aku sedih dengan hilangnya Flame,” jawab Brodie mencoba tenang. Mungkin baru kali ini aku dan Brodie melihat kemarahan Tabitha sebesar ini. ”Tapi bukankah mereka sebenarnya tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan? Kita impas bukan?”

Tabitha melepaskan Brodie. Dia lalu menarik nafas panjang mencoba menahan diri dan kemudian menoleh ke arahku. ”L, katakan padaku,” ujarnya padaku, ”katakan padaku kenapa kau bisa setenang ini saat rekanmu tak jelas keberadaannya? Apa kau tak peduli lagi dengannya?”

Aku peduli,” jawabku mencoba tegar. “Aku sangat peduli dan aku... tidak, melainkan kita akan menjemputnya sekarang.”

”Menjemputnya? Apa maksudmu?” tanya Tabitha tak mengerti.

Aku kemudian mengeluarkan Magmavon-ku dan menunjukkannya pada Tabitha. ”Selagi kau bertarung dengan Shelly, aku menerima pesan singkat yang menyatakan.... Flame sekarang ada di kota Mossdeep!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...