
”Jadi kau belum tahu apa itu PokeHuman?” tanya Maxie seolah membaca ketidaktahuanku. Aku pun mengangguk. ”Kalau begitu aku akan menceritakannya...
”Dahulu kala saat manusia dan Pokemon sangat bersahabat, ikatan yang terjalin antara manusia dengan Pokemon sangat erat. Karena ikatan emosional inilah, kedua makhluk ini pun saling berbagi kemampuan masing-masing. Pokemon bisa berpikir dan berbicara layaknya manusia, sementara manusia bisa memiliki kekuatan dari Pokemon tersebut. Kekuatan yang dimiliki oleh manusia tersebut kebanyakan adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh Pokemon. Katakanlah Sandslash milikmu memiliki kemampuan selubung pasir, maka manusia yang memiliki kemampuan itu akan bisa bergerak sangat leluasa dalam badai pasir. Nah, manusia yang memiliki kemampuan seperti itulah yang disebut dengan PokeHuman, sementara kemampuan yang dimiliki itu disebut... kemampuan manusia Pokemon.”
Kemampuan manusia Pokemon? Aku seperti pernah mendengarnya? Tapi dimana ya? Aku mencoba mengingat-ingat dan kemudian... aku ingat si pengkhianat itu pernah mengatakannya dua kali! Saat di kota Mauville melawan Salamence, dan saat aku mengejarnya. Si Volta itu, dia memiliki kemampuan tersebut. Jadi...
”Tapi seiring berjalannya waktu,” Maxie meneruskan ceritanya. ”Hubungan antara manusia dengan Pokemon menjadi renggang. Bahkan, ikatan emosional yang sangat kuat itu tidak ada lagi. Lambat laun PokeHuman pun semakin berkurang. Kebanyakan dari mereka meninggal karena tidak mampu mengendalikan kekuatannya itu sementara sebagian lagi memutuskan untuk membuang kekuatan tersebut di sebuah tempat yang jauh. Kau pernah mengunjunginya, tapi aku takkan menyebutkan nama tempat itu lagi.
”Tapi....” Maxie menarik nafas panjang, ”sebagian dari mereka yang membuang kekuatan itu tidak menyadari bahwa kemampuan khusus tersebut masih mengalir di dalam darah mereka hingga kemudian menurun pada anak dan cucu mereka. Dan inilah yang terjadi pada keluarga Evers, dimana Flame termasuk dalam rantai keluarga tersebut. Aku pun juga, tapi aku tak memiliki kemampuan tersebut. Hanya anak-anak terpilihlah yang memiliki kemampuan tersebut, Flame salah satunya.”
”Jadi maksud Anda... Flame dan Volta adalah...”
”Volta? Maksudmu si pengkhianat itu?” sela Maxie. ”Apa dia juga PokeHuman?”
”Ya, dia memiliki dua kemampuan yang disebutnya sebagai kemampuan manusia Pokemon. Dia juga mengklaim kalau dia adalah orang pilihan. Terakhir saat aku mengejarnya untuk merebut kembali Orb merah, aku menjadi lumpuh tatkala memegang tubuhnya. Volta menyebutnya sebagai kemampuan statik, sebagaimana yang dimiliki oleh Electabuzz.”
”Kalau benar demikian,” sahut Maxie, ”maka aku tak heran.”
”Anda sudah tahu?”
Maxie menggeleng. ”Tidak, aku belum tahu. Tapi melihat dari nama keluarga Volta, keluarga Voltalesque, wajar saja kalau dia memiliki kemampuan seperti itu. Keluarga Voltalesque adalah salah satu dari tujuh keluarga paling berpengaruh di masa lalu, tepatnya di masa keberadaan PokeHuman. Mungkin dia mewarisi dari orang tua ataupun siapa saja yang ada di atas pohon keluarganya.”
”Lalu Flame?”
”Inilah yang ingin aku simpulkan dan kau lakukan untukku terkait Flame,” sahut Maxie. ”Flame adalah seorang PokeHuman dengan kemampuan khusus tubuh api atau Flame Body, kemampuan yang dimiliki oleh sedikit Pokemon tipe api dimana siapapun yang menyentuh tubuhnya bisa saja terbakar. Beruntung Flame tidak begitu memedulikan kemampuannya ini sehingga kemampuan tubuh apinya terpendam dalam dan tidak pernah keluar semenjak tragedi di pulau Cinnabar.

”Sebagai konsekuensi dari kemampuan ini, Flame hampir menjadi kebal terhadap panas, api, bahkan magma sekalipun. Biarpun begitu tubuh manusia normalnya masih tidak terbiasa sehingga dia pingsan tak sadarkan diri saat di gunung Kanon. Aku menganggap ini sebagai kelebihan khusus yang membuatku tak ragu mengajaknya bergabung dengan Tim Magma. Aku bahkan tak ragu mengirimkannya bersamamu dan Badut ke gunung Kanon, padahal sudah jelas gunung itu akan meletus. Logikanya, sebagai seorang paman yang menyayangi keponakannya, aku takkan melakukan hal yang bisa mencelakakan Flame seperti. Aku tak peduli dengan dirimu dan juga Badut, karena kalian telah melakukan kesalahan yang membuat kita semua terpaksa pergi dari gunung Chimney. Anggap saja tugas itu sebagai hukuman dariku, tapi ternyata kalian berhasil melaksanakannya dengan baik. Aku menjadi salut dan bangga pada kalian dan memutuskan memberikan liburan yang indah. Namun, ternyata Badut adalah keponakan Archie yang menjadi mata-mata disini. Aku mulai ragu, bahkan padamu...”
Aku terdiam mendengarkan uraian panjang dari Maxie. Jadi itulah yang terjadi sebenarnya? Jadi benar ucapan Volta yang mengatakan kalau Maxie menghukum kami bertiga dengan cara lain?
”L,” panggil Maxie pelan, ”Flame adalah satu-satunya keponakanku. Dia satu-satunya keluargaku. Aku ingin kau bisa menjaganya dengan baik selama dalam tugas. Kau harus tahu satu hal, biarpun Flame hampir kebal terhadap serangan api dan panas, tetapi dia juga memiliki kelemahan. Kelemahannya itu adalah... air dingin ataupun serangan bertipe air lainnya.”
”Air dingin?”
”Kau tahu kan kalau api bisa dipadamkan dengan air bahkan yang tidak dingin sekalipun. Karena itulah, usahakan agar Flame tidak terkena serangan bertipe air apapun itu. Aku takut dia bisa meninggal apabila terkena serangan seperti itu dari musuh. Bahkan oleh serangan kecil semacam tembakan gelembung atau pistol air. Asal kau tahu, Flame selalu mandi menggunakan air hangat, tak pernah sekalipun menggunakan air dingin. Terima kasih pada Blaine yang menyadari kemampuan Flame sejak kecil dan mengajarkannya untuk selalu membasuh tubuhnya dengan air hangat, walaupun sebenarnya air hangat juga melemahkan tubuhnya. Tapi sebenarnya air yang tenang tidak akan melemahkannya, hanya air dengan arus deras yang melemahkannya. Ah, entahlah... kemampuan ini membuatku pusing...”
Tidak hanya Maxie saja, aku pun mulai dibuat pusing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...