

”NINJA!” Aku menjerit keras saat sosok berpakaian serba hijau muncul di depanku dengan menghunus pisau hitam khas ninja, kunai.
”Metang, pukulan meteor!” mendadak sebuah kilatan berwarna biru muncul dan menghantam ninja yang akan menyerangku. Ninja berbaju hijau itu langsung terlempar dan jatuh menghantam dinding sebuah bangunan.

”Apa kau baik-baik saja?” tanya lelaki yang berwajah lebih tampan dariku tersebut.
”Ah, iya. Terima kasih sudah menolongku,” jawabku datar karena bingung dengan semua kejadian yang berlangsung sangat cepat. Ya, aku terbangun di sebuah kamar putih rumah sakit yang ada di kota ini. Namun rumah sakit ini begitu sepi dan tak ada seorang pun di dalamnya. Dan begitu aku keluar, aku mendapati kota yang sangat sepi senada dengan rumah sakit tempatku terbangun. Sialnya, tubuhku masih terasa sakit akibat serangan di gua Rusturf. Terowongan Rusturf? Berarti mungkin aku berada di kota Rustboro sekarang.
”Apakah kita pernah bertemu?” tanya lelaki itu seolah berpikiran sama denganku. ”Wajahmu sepertinya pernah kulihat.”
”Wajahmu juga, kurasa kita memang pernah bertemu. Siapa nama...”
Perkataanku terputus saat tiba-tiba muncul beberapa ekor Pokemon hijau yang tak lain adalah Kecleon mengepung kami. Sepertinya mereka siap untuk menyerang.

”Ah, iya, aku punya,” jawabku. Beruntung saat terbangun semua PokeBall milikku ada di samping tempat tidur, kupikir mereka juga sudah disembuhkan. Kukeluarkan sebuah PokeBall, tentu saja Pokemon andalanku. ”Keluarlah Sandslash the Guardian!”
Dian, Sandslashku muncul dan menghunus cakarnya yang panjang. Lelaki berambut perak yang melihatnya tampak terkejut. ”Sandslash?” tanyanya.
Aku mengangguk. ”Ya, Sandslash Pokemon pertamaku yang aku dapatkan di gurun saat masih berwujud Sandshrew.”
”Sandshrew? Jangan bilang kalau kau...” tiba-tiba Kecleon mulai melompat untuk menyerang, memaksa lelaki berambut perak waspada dan... ”Metang, gempa bumi!”
Tangan Pokemon berwarna biru metalik itu menghantam tanah dan mendadak tanah bergolak keras membuat Kecleon-Kecleon terlempar jauh... tidak, Sandslash juga ikut terlempar!
”Maaf, tapi aku tak punya pilihan,” ujar lelaki berambut perak menyadari Sandslash ikut terkena efek serangannya.
Aku menghampiri Dian yang terlempar agak jauh dari tempatku berdiri. Kondisinya masih baik, sepertinya gempa bumi tadi tidak terlalu melukainya.
(Komentar Dian, ”Sialan tu orang! Memang eike salah apa sih?”)
”Metang, kembalilah!” lelaki berambut perak mengembalikan Metang ke dalam PokeBall. Dia lalu mengeluarkan PokeBall yang lain dan melemparkannya. ”Keluarlah Skarmory!”
Seekor burung bertubuh besi muncul. Skarmory? Entah mengapa aku merasa Skarmory dan lelaki berambut perak ini pernah kutemui. Tapi siapa dan dimana aku pernah bertemu dengannya?
”Lebih baik kau masukkan Sandslashmu ke dalam PokeBall. Kita akan pergi dengan Skarmoryku,” perintah lelaki berambut perak. Aku mengangguk dan mengembalikan Dian ke dalam PokeBall.
Kami berdua kemudian naik ke atas Skarmory dan terbang ke atas kota. Kini kami bisa melihat kota dengan jelas dan kini aku bisa melihat apa yang tengah terjadi di kota ini. Banyak sosok-sosok berpakaian hitam dan hijau yang berkelebatan dengan cepat di udara, di atas kota Rustboro. Mereka seperti saling menyerang satu sama lain.
”Sebenarnya apa yang terjadi dengan kota ini?” tanyaku penasaran. Skarmory yang membawa kami kemudian mendarat di atap sebuah gedung bertingkat.
”Pastinya bukan sesuatu yang baik,” jawab lelaki berambut perak sambil turun dari punggung Skarmory, aku mengikutinya turun. ”Mereka adalah para ninja, yang menjadikan kota ini sebagai ajang pertarungan mereka sendiri.”
”Ajang pertarungan? Untuk apa?”
”Entahlah, itu yang sedang kami cari tahu,” jawab lelaki berambut perak. ”Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Steven Stone.”
”Oh, jadi namamu Steven?” aku balik bertanya. ”Kalau begitu perkenalkan, namaku Lunar Servada, tapi kau bisa memanggilku... L!”
”L?”
Mendadak suasana berubah hening, dan sepertinya kami berdua sudah menyadari satu sama lain. Steven Stone, lelaki yang kutemui di menara ilusi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...