SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB LXI DRAMA MENJELANG FINAL
Episode
424: Persiapan Final
Di
suatu ruangan hotel, tanpa kutahu…
Nanta tampak berdiri di balkon hotel
Battle Frontier. Dia tampak menikmati pemandangan Battle Frontier yang penuh
dengan berbagai bentuk bangunan. Mulai dari Battle Tower, gedung tinggi nan
menjulang; Battle Dome, kubah lebar besar; Battle Pyramid, piramida keemasan;
Battle Pike, bangunan aneh menyerupai Seviper; dan Battle Factory, bangunan
futuristik. Dia tak menyangka ada orang yang membangun fasilitas pertarungan
Pokemon dengan aneka variasi di pulau terpencil.
“Battle Frontier…. Akan sangat bagus
bila tempat ini jadi milikku,” bisik Nanta pelan. “Iya kan Pachi?” Nanta menoleh
ke sampingnya. Seekor Pachirisu, Pokemon tupai bertubuh putih dengan garis
biru, tampak bergerak manja di lengannya.
“PACHI!” suara Pachirisu terdengar
menggemaskan.
“Selalu bermain dengan Pachirisumu,
Nanta!” tiba-tiba terdengar suara lelaki dari belakang.
Nanta serta merta berbalik, dan
mendapati seorang lelaki berkemeja putih berjalan santai ke arahnya. “Ah,
Volta.Selamat. Kamu berhasil ke final,” sapa Nanta setelah mengetahui siapa
lelaki yang memanggilnya.
Volta tersenyum, senyuman yang
dipaksakan, lalu berjalan menghampiri Nanta. Dia bersandar pada tepian balkon,
ikut memandang hamparan bangunan di Battle Frontier yang ada. “Seperti yang
sudah kurencanakan,” sahut Volta. “Sudah kuperkirakan aku maju ke final, untuk
rencana besarku.”
“Tepatnya rencana kita,” sela Nanta
cepat. “Kamu harus ingat bahwa kita sepakat untuk berkoalisi untuk rencana
ini.Kamu kekurangan personel, dan kami memilikinya.”
Volta kembali tersenyum kecut. “Aku tidak
punya pilihan,” ujarnya. “Lagipula ini juga membawa nama keluarga kita
bukan? Asal kamu tidak mengingkari apa yang telah kita sepakati.”
Nanta terdiam, lantas berbalik dan masuk
ke dalam kamar. Volta mengikutinya masuk. Nanta lalu mengambil sesuatu dari dalam
lemari. Diperhatikannya benda menyerupai alat elektronik berwarna kuning itu
lekat-lekat, lalu menyerahkannya pada Volta. “Ini, Electirizer. Kamu
membutuhkannya untuk final nanti.”
“Ya, kamu benar,” Volta menjawab
singkat. Dia menyentakkan tangannya cepat, memunculkan sebuah PokeBall di
udara. Sejurus kemudian, PokeBall itu bersinar dan memunculkan Pokemon kuning
andalannya, Electabuzz.
Volta mengambil benda bernama
Electirizer itu, lalu memberikannya pada Electabuzz. Pokemon bergaris hitam itu menerima benda itu dengan dua tangannya. “Electabuzz-ku
membutuhkannya. Dia akan menyusul Magmar, mendapatkan kekuatan baru,” sambung
Volta.
Sedetik kemudian, muncul sinar kuning
menyilaukan dari Electabuzz. Sinar itu semakin membesar, namun Volta dan Nanta
tampak tenang, seolah tahu apa yang terjadi.
Ketika sinar kuning itu bilang, tampak
seekor Pokemon besar dan tinggi di tempat Electabuzz berdiri tadi. Pokemon itu
seperti Electabuzz, tapi lebih besar, lebih tinggi, namun tetap berwarna kuning
dengan garis-garis hitam. Hanya corak garis hitamnya yang berubah.
Volta tersenyum puas. Dia tampak senang
melihat Pokemon di depannya. Perlahan dia berkata, “Inilah Pokemon utamaku…
untuk melawan si Pincang itu!”
*
Sementara
itu di lautan biru nan luas, tanpa kutahu…
Seekor Pokemon biru berbentuk kuda laut
raksasa tampak bergerak cepat menyusuri lautan. Seorang lelaki berambut hijau
dengan seragam berwarna biru merah terang menunggangi Pokemon itu. Ekspresi
wajahnya tampak serius menatap ke depan, dengan kepalan tangan tergenggam erat.
Seakan, tak sabar mencapai tujuan.
Melihat semangat yang ditunjukkan
Kingdra, lelaki berambut hijau itu tersenyum.“Kali ini akan kutunjukkan siapa
diriku sebenarnya. Akulah… sang lucky
ranger… ranger yang beruntung!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...