SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 01 Januari 2011

L's Diary: Eps.186 - Final Battle Tent

wooper gifEpisode 186: Final Battle Tent

Pertarungan final Battle Tent, Parmin melawan Redz Verdanta!” wasit memberikan pengumuman.
Seorang anak laki-laki dengan rambut acak-acakan masuk ke dalam arena. Tidak seperti dua lawan Parmin sebelumnya, sepertinya anak ini patut diperhitungkan. Penampilannya sangat meyakinkan, kuharap dia tidak sepayah dua lawan Parmin sebelumnya karena menyaksikan dua pertarungan tadi benar-benar membosankan.
Final Battle Tent dimulai!” wasit memberi aba-aba dan dua petarung langsung melemparkan PokeBall. Parmin memunculkan Poliwhirl kembali sementara Redz memunculkan Pokemon serangga merah dengan tangan bercapit. Aku belum pernah melihat Pokemon itu sebelumnya, mungkin Pokemon itu tidak berasal dari Hoenn.

”Poliwhirl, tembakan air!” perintah Parmin di giliran pertama, dan sudah kuduga dia akan memberikan perintah seperti itu, sama seperti dua pertarungan sebelumnya.
”Scizor, tarian pedang!” perintah Redz. Pokemon serangga merah yang disebut Scizor itu tampak bergerak-gerak seperti melakukan sebuah tarian, membiarkan tembakan air Poliwhirl mengenainya. Tembakan air Poliwhirl tampak tidak efektif terhadap Pokemon itu. Hmm, aku penasaran apakah Parmin akan tetap memaksakan tembakan air pada giliran kedua.
”Poliwhirl, tembakan air!” perintah Parmin di giliran kedua. Ah, sudah kuduga si bodoh itu akan memberikan perintah yang sama. Pantas saja banyak yang menjulukinya idiot, hmm... aku heran dengan anak itu, kenapa begitu bodoh? Bukankah sudah jelas serangan tembakan air tidak efektif terhadap Scizor? Kenapa mengulanginya di giliran kedua?

”Scizor, pukulan peluru!” perintah Redz. Tangan capit Scizor mengeluarkan cahaya perak dan kemudian Pokemon itu melompat memukul Poliwhirl. Poliwhirl terlempar bersamaan dengan tembakan air yang mengenai Scizor. Pukulan tadi sepertinya cukup mematikan karena Poliwhirl terlihat kesakitan. Oh iya, tarian yang dilakukan Scizor tadi adalah tarian pedang, yang membuat statistik serangan fisik Pokemon lawan menjadi meningkat signifikan. Pantas saja pukulan besi yang kekuatannya hanya empat puluh bisa cukup mematikan terhadap Poliwhirl.
Berikutnya adalah giliran terakhir duel Poliwhirl melawan Scizor. Bila pada giliran ini belum ada Pokemon yang pingsan, maka juri yang menetukan pemenangnya berdasar tiga kategori. Meskipun aku tidak yakin Poliwhirl Parmin bisa bertahan di giliran ini, tak ada salahnya untuk membantunya memenangkan pilihan juri.
”Parmin, gunakan penahan!” teriakku memberikan saran. Kuharap Poliwhirl sudah mempelajari jurus penahan atau Endure.
Parmin tampak terkejut mendengar saranku, sepertinya dia lebih suka tembakan air daripada penahan yang bukan merupakan jurus penyerang. Tapi di luar dugaan...
”Poliwhirl, penahan!” perintah Parmin mengikuti saranku. Poliwhirl lalu membentuk perisai dengan kedua lengannya.
”Scizor, pukulan peluru!” perintah Redz masih sama dengan giliran kedua. Scizor memukulkan pukulan pelurunya kembali ke Poliwhirl, mengenai tepat sasaran namun Poliwhirl tetap bertahan.
”Apa?” Redz tampak terkejut melihat Poliwhirl masih berdiri. Memang seharusnya Poliwhirl sudah terjatuh dan pingsan karena pukulan peluru kedua yang kekuatannya sudah meningkat berkat tarian pedang, tetapi penahan dari Poliwhirl membuatnya tetap berdiri karena jurus penahan menyisakan satu health point untuk tetap bertahan walaupun terkena serangan kuat yang seharusnya mampu menguras semua tenaga Poliwhirl.
Duel Poliwhirl melawan Scizor selesai,” ujar wasit. ”Juri akan memberikan penilaian.”
Parmin dan Redz tampak menunggu keputusan juri dengan tidak sabar. Ini adalah penilaian juri pertama bagi Parmin dalam sesi Battle Tent kali ini setelah pada dua pertarungan sebelumnya dia menang telak bukan dari pilihan juri.
Dari kategori pikiran, keduanya imbang!” juri mulai mengumumkan.
Dari kategori kemampuan, keduanya imbang!” sambung juri.
Dan dari kategori ketahanan....” juri menarik nafas sejenak lalu melanjutkan, ”... Scizor lebih unggul! Nilai terakhir 4 – 2 untuk Scizor, pemenang duel ini adalah Scizor!
Sudah kuduga, dalam kategori ketahanan Scizor lebih unggul karena dua kali tembakan air tidak dapat menguras health pointnya sampai titik merah. Sementara pukulan peluru berkat tarian pedang memiliki kekuatan yang hebat yang harusnya menjatuhkan Poliwhirl, hanya penahan yang membuatnya masih bertahan.
”Tenang saja Parmin, kau masih punya dua Pokemon lagi, kau harus menang!” teriakku memberi semangat.
Parmin menoleh ke arahku dan mengangguk. Sekarang dia akan mengeluarkan Pokemon keduanya. Tapi tampaknya dia akan mengeluarkan Fearow yang akan sulit menjatuhkan Scizor, mengingat Poliwhirl andalannya sudah pingsan. Kupikir pertarungan ini menjadi berat sebelah, Parmin tidak memiliki kesempatan. Tunggu dulu, bukankah untuk mengikuti sesi Battle Tent harus memiliki tiga Pokemon? Kalau begitu Parmin pasti masih punya satu Pokemon lagi. Aku penasaran Pokemon apa itu....
”Keluarlah Nidorino!” Parmin sudah melemparkan PokeBall dan Pokemon merah berkaki empat yang memiliki cula serta telinga panjang lebar muncul. Nidorino, Pokemon yang menarik...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...