SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 April 2011

L's Diary: Eps. 243 - Memasuki Gua Terra

SERVADA CHRONICLES: HUNTER SEASON
BAB XXXVI ENTER GROUDON

wooper gifEpisode 243: Memasuki Gua Terra

Aku dan Parmin kini berdiri di bukit dengan air terjun, di barat kota Fallarbor, tempat yang pernah kami datangi waktu itu. Aku tak percaya dengan yang kulihat di depanku saat ini... sebuah gua dengan cahaya panas menyilaukan di dalamnya. Kurasakan pula cuaca di sekitar tempat tersebut begitu terik... menandakan bahwa gua yang tengah kami hadapi saat ini benarlah gua Terra seperti yang disebutkan dalam legenda.
”Gua ini waktu itu tidak ada disini Kak,” kata Parmin sambil menggigit roti Sandile kesukaannya.
”Jadi pastilah kalau gua ini adalah gua Terra yang selama ini kita cari,” jawabku tersenyum. Untuk kedua kalinya aku berhasil menatap gua legendaris tempat Groudon bersarang, kali ini tanpa ada gangguan Elite Four.
”Tapi apa benar kalau Elite Four tidak akan datang?” tanya Parmin cemas.
”Aku yakin itu... mereka sudah kehilangan dua anggotanya, dan aku sudah berakting sebaik mungkin untuk meyakinkan Glacia kalau aku sudah berhenti memburu Groudon. Kamu tak perlu khawatir Parmin,” aku mengerlingkan mataku tanda semuanya baik-baik saja. ”Kali ini hanya antara kita dan Groudon saja... tak ada satupun Elite Four yang akan mengganggu.”
”Kalau begitu aku bisa bertemu Pokemon legenda!” sahut Parmin sumringah.
”Baiklah, persiapkan dirimu karena kita akan menghadapi salah satu Pokemon terkuat yang pernah ada...”
Aku menarik nafas panjang lalu membuangnya, Parmin yang melihatnya mengikuti yang aku lakukan. Kami berdua kemudian memasuki gua Terra, dengan segala resikonya...

*

Gua Terra sangatlah tandus. Tembok-temboknya begitu kering dan tanahnya begitu gersang. Kupikir hal ini wajar mengingat sinar matahari menyinarinya begitu pekat. Kenyataannya Groudon memang bisa menarik sinar matahari agar bersinar lebih panas, inilah yang membuat Profesor Hurr ingin menelitinya. Sayang Profesor sekarang tidak bisa menemaniku disini, kuharap dia segera sembuh. Yang aku lakukan saat inipun demi impian Profesor Hurr, demi keinginannya meneliti kemampuan kemarau yang dimiliki oleh Groudon. Tenanglah Profesor, aku akan mendapatkan Groudon untukmu... dan impianmu untuk dunia yang lebih baik akan segera tercapai!


*

Di luar dugaan gua Terra cukuplah panjang dan terjal. Aku dan Parmin dengan sabar menyusurinya, dengan persiapan Pokemon masing-masing. Di kanan kiri kulihat bebatuan berwarna kemerahan yang mirip dengan kristal tertempel di dinding gua. Parmin beberapa kali memandangi bebatuan kristal tersebut, tapi aku mengingatkannya kalau tujuan utama adalah menangkap Groudon. Parmin tampak kecewa tapi dia langsung bisa mengerti dan menjawab dengan tersenyum. Sebenarnya aku ragu membawa serta Parmin dalam perjalanan ini. Aku hanya takut kalau dia akan terluka sama seperti yang terjadi pada Profesor dan kak Lydia. Tapi karena dia terus ngotot dan aku memang butuh teman, aku terpaksa mengizinkannya ikut. Kini aku berharap sebisa mungkin hanya aku saja yang terluka karena akulah yang memiliki ambisi utama ini, bukan orang lain.
Aku pernah bertemu Groudon dua kali, pertama waktu masih kecil saat berlibur dengan ayahku di Gunung Chimney, dan kedua saat bergabung dengan Tim Magma di gua dasar laut. Aku ingat saat itu aku meledakkan langit-langit gua dasar laut untuk melindungi Groudon dari Tim Aqua saat kami terdesak. Kali ini pertemuanku tidak akan ada yang mengganggu... kupastikan aku akan berhadapan satu lawan satu dengan Groudon!

*

”Kak L!” Parmin berseru keras saat kami memasuki sebuah ruangan yang begitu luas di kedalaman gua Terra. Suaranya bergema di dalam ruangan tersebut, memberitahukan kepadaku betapa luasnya ruangan yang kami masuki saat ini.
”Parmin, jangan keras-keras,” bisikku khawatir. Tentu saja aku khawatir karena bisa saja Groudon terbangun dengan teriakan konyol Parmin yang selalu antusias dengan hal-hal yang baru. Sikap Parmin tidaklah buruk, karena dalam beberapa hal itu justru membangkitkan semangatku, tapi kalau dalam situasi seperti ini harusnya dia bisa mengerti.
”Tapi... tapi itukan...”
Aku tak bertanya lagi namun langsung melihat ke arah yang dimaksudkan oleh Parmin. Kini aku mengerti apa yang membuat Parmin begitu histeris... seekor Pokemon raksasa berwarna merah dengan garis-garis hitam di tubuhnya yang selama ini kuincar... kini berada di tengah ruangan luas di dalam gua Terra, terduduk di dalam kubangan lahar yang ada disana... dengan dikelilingi bebatuan kristal kemerahan yang mengkilap dan menyilaukan mata...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...