SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 April 2011

L's Diary: Eps. 244 - Bimbang dengan Groudon

wooper gifEpisode 244: Bimbang dengan Groudon

”Holy shit!” reaksiku spontan saat melihat Groudon. Aku mengamatinya dengan seksama untuk memastikan apa benar itu Groudon... dan... memang benar itu Groudon sebagaimana yang pernah kulihat di gunung Chimney dan juga di gua dasar laut!
”Kak L, apa yang harus kita lakukan?” tanya Parmin takut-takut.
”Tenanglah, tampaknya dia sedang tertidur,” simpulku melihat mata Groudon yang terpejam. Aku masih tak percaya bertemu kembali dengan Groudon, terlebih kali ini aku kembali melihatnya sedang tertidur. Kenapa aku bisa mengincar Pokemon tukang tidur seperti itu ya? Ah, lagipula bagus kalau dia tidur, dengan demikian aku bisa menangkapnya dengan mudah. Tanpa terasa air mata haru menetes di pipiku, yang cepat-cepat aku menghapusnya karena saat ini bukan saat yang tepat untuk berlebay ria.
Perlahan kurasakan suhu di dalam ruangan tersebut semakin terik... tampaknya kemampuan tubuh kemarau dari Groudon semakin meningkat seiring waktu... entah mengapa aku merasakan sesuatu yang buruk dari perubahan panas ini.
”Parmin, berhati-hatilah... siapkan Poliwhirl milikmu...” bisikku cemas. Parmin mengangguk dan mengeluarkan PokeBall miliknya yang berisi Poliwhirl. Aku menyarankan Parmin untuk menyiapkan Poliwhirl karena hanya Poliwhirl saja Pokemon Parmin yang efektif untuk menghadapi Groudon yang bertipe tanah. Aku sendiri telah mempersiapkan empat Pokemon untuk ini... Guardian si Sandslash, Solar si Tropius, Polar si Todoggler, dan... Pokemon terbaruku Lanturn yang belum sempat aku beri nama. Kupikir keempat Pokemon ini akan bisa melemahkan Groudon hingga kemudian aku bisa menangkapnya, memasukkannya ke dalam Ultra Ball. Menurut perkataan Profesor, untuk menangkap Pokemon legendaris sangatlah susah, dibutuhkan kejelian untuk melihat tipe Pokemon, lalu melemahkannya hingga Pokemon itu nyaris pingsan, dan berusaha memasukkannya ke dalam bola monster seperti PokeBall atau Ultra Ball. Penggunaan Ultra Ball sangat disarankan karena daya tangkapnya yang paling tinggi di antara bola monster lainnya. Sebenarnya aku juga membawa Master Ball, bola penangkap Pokemon paling canggih di antara bola-bola penangkap sejenis, namun Profesor tidak menyarankan penggunaan bola ini. Menurut Profesor hanya pecundang saja yang langsung menggunakan Master Ball. Master Ball diciptakan untuk menangkap Pokemon yang sangat kuat dan gerakannya sangat cepat. Awal diciptakannya bola ini hanyalah untuk penelitian saja, dan Profesor membenci mereka yang tidak mau berusaha menangkap Pokemon dengan perjuangan, mereka yang hanya mengandalkan Master Ball saja.
Aku tidak mau dibenci oleh Profesor, karena itu sebisa mungkin aku tidak akan menggunakan Master Ball. Aku akan melumpuhkannya dulu, berusaha mendapatkannya dengan Ultra Ball sebisa mungkin. Tapi kalau melihat Groudon tertidur seperti ini... aku jadi berpikir ulang untuk menangkapnya dengan Master Ball. Aku tak tega menyerang Pokemon yang sedang tertidur, kalau seperti ini lebih baik aku menangkapnya langsung dengan Master Ball sehingga dia tidak terluka. Tapi ucapan Profesor Ball kembali teringat... beliau mengatakannya di padang pasir, setelah aku terkena luncuran menggelinding dari Guardian.

”Tak peduli apakah kamu melukai Pokemon atau tidak... karena perasaanmu akan terbawa saat kamu berusaha mendapatkannya... Pelatih yang berperasaan akan mendapatkan balasan dari Pokemon yang ditangkapnya... jawaban dari perasaan tersebut...”

Jujur saja aku kurang mengerti dengan yang dimaksudkan oleh Profesor Hurr, tapi entah mengapa perkataan itu mengganggu saat ini.
”Kak L, apa yang harus kita lakukan? Groudon sedang tertidur tuh...” bisik Parmin membuatku tersadar dari lamunan.
”Tunggu dulu Parmin, aku sedang berpikir,” jawabku bingung. ”Aku sendiri belum tahu harus melakukan apa...”
”Walah!” Parmin tampak melongo mendengar jawabanku. ”Jadi kak L belum punya rencana?”
”Groudon sedang tidur... aku tidak tega melukainya...” jawabku bimbang.
”Kalau begitu biar aku saja yang melakukannya, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini,” jawab Parmin tampak kesal. Entah kenapa kini jadi dia yang bersemangat.
”Jangan Parmin... kamu jangan ne...”

”Jadi sudah datang rupanya...”

Tiba-tiba terdengar suara berat dan bergetar di kepalaku. Aku langsung mencari ke segala arah, mencari asal suara namun tak ada yang orang lain kecuali aku dan Parmin. Pandanganku justru tertuju pada Parmin yang tengah bersiap melemparkan PokeBallnya. Dengan cepat aku menarik tubuhnya menjauh, membuat Parmin berontak. ”Kak L, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku... biar aku saja yang menangkap Groud...”
Kami berdua mendadak terdiam... terkesima saat melihat ke arah Groudon. Matanya yang terpejam perlahan mulai membuka... hingga kini Pokemon benua itu benar-benar membuka matanya... manampakkan sorot mata kuning yang mengerikan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...