
”Solar, tembakan surya!”
Solar menembakkan sinar sinar kuning menyala terang seperti yang tadi dikeluarkan oleh Groudon. Sinar itu mengenai tubuh Groudon dan membuat Pokemon itu meraung kesakitan. Selama ini aku belum pernah menangkap Pokemon dengan cara melemahkannya seperti ini, jadi melihatnya meraung kesakitan seperti itu membuatku merasa kasihan. Seperti kalian tahu bila kalian mengikuti ceritaku, tak ada satupun Pokemon yang kumiliki yang aku dapatkan dengan jalan kekerasan (melumpuhkannya lalu memasukkanya ke dalam PokeBall)... semuanya kudapatkan secara... bisa dibilang cuma-cuma. Sekedar mengingatkan bila kalian lupa (sebenarnya gak terlalu penting di saat seperti ini), Sandslash aku dapatkan karena dia memilih untuk ikut bersamaku saat aku menolongnya dulu di waktu masih berwujud Sandshrew; Ninjask aku dapatkan sebagai hadiah dari ketua ninja Abu karena aku berhasil mengalahkannya; Tropius aku dapatkan karena dia terluka setelah menolongku dari kobaran api ilalang yang terbang ke arahku, sehingga aku terpaksa memasukkannya ke dalam Nest Ball untuk menyelamatkannya; Todoggler aku dapatkan sebagai pemberian dari Melon karena aku menyelamatkannya; Lileep aku dapatkan dari fosil pemberian Steven Stone; dan yang terakhir yaitu Lanturn, aku dapatkan dari telur pemberian Kakek Nenek Baik Hati setelah aku menyelamatkan mereka dari Burglar Jack. Nah, tak ada satupun Pokemonku yang aku dapatkan melalui jalan kekerasan dengan menyerang mereka terlebih dulu. Bisa dibilang ini adalah kesalahanku sebagai seorang pelatih Pokemon yang begitu lembek dan mudah terharu sehingga menjadi tidak tega.
Oke, lupakan nostalgia tersebut karena rupa-rupanya Groudon kembali menyemburkan bola api besar ke arah kami, yang kali ini mengenai Solar dan membuatnya langsung terkapar! Oh tidak... aku sudah kehilangan dua Pokemon... Kemampuan kemarau dari Groudon memang membuat kekuatan serangan bertipe api menjadi meningkat tajam... bahkan Pokemon yang resist dari serangan bertipe api bisa langsung pingsan karenanya.
”Fearow, jurus cermin!” teriak Parmin tiba-tiba. Melihat Solar terhempas oleh bola api besar ledakan api, Parmin memerintahkan Fearow untuk meniru serangan tersebut dengan jurus cermin. Fearow pun bisa menyemburkan bola api besar dan menembakkannya ke arah Groudon. Groudon yang masih terkungkung dalam kurungan segitiga transparan tampak kesakitan dan meraung keras seolah ingin menunjukkan bahwa dengan serangan apapun dia tidak bisa dilumpuhkan.
”Kak L, gimana ini? Groudon kelihatannya kuat sekali,” kata Parmin putus asa. ”Kita sudah menyerangnya dengan serangan super efektif tapi dia masih saja bertahan...”
”Itu wajar Parmin, Groudon adalah Pokemon legenda yang memiliki statistik yang tinggi... semua Pokemon legenda memiliki statistik yang kuat, itulah yang membuat mereka mendapatkan status legenda dan membuat mereka sulit untuk didapatkan.”
”Lalu apa yang harus kita lakukan?”

Terus terang aku sendiri bingung sekarang... aku bahkan ragu untuk memunculkan Shadow si Ninjask setelah melihat Solar terkapar dengan bola api raksasa tadi. Shadow sama dengan Solar, memiliki kelemahan terhadap serangan bertipe api. Tapi aku teringat pada kecepatan Shadow yang tinggi, pastinya Ninjask akan terlebih dulu melakukan serangan dan itu harus kugunakan untuk bisa melumpuhkannya.
”Aku memilihmu... Shadow!” kulemparkan PokeBall dan memunculkan Shadow. Harapanku ada pada kecepatan Shadow untuk membuat Groudon tidak bisa bergerak atau menurunkan akurasi serangannya. ”Shadow, kilatan cahaya!” perintahku dengan jurus yang sudah lama tidak aku gunakan. Seperti yang kuduga, Shadow bergerak dengan cepat dan memunculkan kilatan cahaya yang menyilaukan mata, membuat Groudon terkesiap. Groudon kemudian menembakkan bola apinya kembali, namun serangan itu meleset. Kilatan cahaya Shadow yang memang bisa menurunkan akurasi serangan lawan ternyata langsung bekerja!
”Shadow, sekarang gunakan bola bayangan!” Shadow membentuk bola hitam dan langsung meluncurkannya ke arah Groudon. Bola bayangan mendarat tepat dan membuat Groudon lagi-lagi meraung kesakitan. Duh, aku benar-benar tidak tega melihatnya. Tapi setelah raungan itu Groudon terdiam. Aku dan Parmin yang melihatnya menjadi heran. Namun tiba-tiba saja dia menggerakkan kedua tangannya bersamaan yang menghancurkan perisai transparan segitiga emas. Tiga belahan segitiga emas penangkap pun langsung terlempar dan hancur berkeping-keping.
”Oh tidak...” desahku kecewa. Alat pertama telah hancur, saatnya menggunakan alat kedua... tapi aku ragu menggunakannya. Alat itu berupa rantai besar dan kini sudah berada di tanganku. Penjelasan alat ini mengatakan kalau alat ini sangat dibenci Pokemon dan berpengaruh pada Pokemon yang ada di dekatnya. Aku tidak ingin melukai Pokemon dengan alat yang mereka benci, tapi aku tak punya cara lain. Sekarang barulah kusadari kalau ada yang kurang, yang belum kumiliki dalam perburuanku mencari Groudon. Hal tersebut adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...