
”Kak L, sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Parmin mulai panik.
”Ja... jangan panik... ki... kita pasti bisa menemukan cara,” jawabku tergagap. Meskipun aku bilang begitu, namun kenyataannya akulah yang panik. Rantai penangkap besar yang tadi berhasil menjatuhkan Groudon telah terputus dan hancur berkeping-keping... kini bola utama untuk menangkap Groudon pun telah hancur semua. Satu-satunya harapanku sekarang adalah menggunakan Master Ball, bola penangkap terkuat di dunia. Tapi... tapi akan sulit... akan sulit bagiku menggunakan bola itu karena...
Tidak... aku harus menggunakan bola itu sekarang karena kenyataannya kini aku sudah terdesak. Aku kehabisan alat penangkap dan hanya Master Ball saja yang tersisa, tak ada pilihan lain. Lagipula bola itu memang disediakan untuk digunakan menangkap Groudon... aku harus menggunakannya!
”Kak L!!!” lagi-lagi Parmin berteriak dan kusadari lagi-lagi sebuah bola api besar meluncur ke arahku. Tapi kali ini sudah terlambat bagiku untuk menghindar...
”JASK!” Shadow bergerak cepat melindungiku dari bola api itu, namun sebagai gantinya Pokemon pemberian Jiken itu terlempar jauh dan langsung terkapar di atas tanah. Oh sial! Aku tidak bisa berkonsentrasi saat ini... aku tidak bisa memikirkan sebuah rencana! Selagi aku memikirkannya, saat itu pula Groudon akan terus bergerak untuk membunuhku!
”Fearow, gunakan paruh pengebor!” perintah Parmin tanggap. Fearow bergerak cepat meluncur ke arah Groudon dengan paruhnya yang bergerak memutar seperti bor. Bor paruhnya menusuk tajam di mata kiri membuat Groudon mengerang kesakitan. Secara reflek Pokemon itu mengayunkan tangannya dan mencakar Fearow hingga Fearow terjengkang dan langsung pingsan.
”Paling tidak kita berhasil melukai matanya,” ujar Parmin optimis sambil memasukkan kembali Fearow ke dalam PokeBall. ”Sekarang aku memilihmu, Nidorino!” Parmin melemparkan PokeBall ketiganya, memunculkan Pokemon terakhirnya, Nidorino. ”Kak L, cepatlah pikirkan sebuah cara selama aku menyibukkan Groudon,” kata Parmin menoleh padaku.
”I... iya...” Aku tak menyangka Parmin jadi seberani itu. Tapi ini kesempatan untuk mengatur strategi walaupun kuakui aku sudah kehabisan rencana. Duh, apa aku harus menggunakan Master Ball?
”Nidorino, gunakan racun!” kudengar Parmin memberikan perintah. Nidorino melemparkan cairan keunguan yang berhasil mengenai Groudon. Mendadak kulihat tubuh Groudon berubah menjadi ungu... racun dari Nidorino berhasil bekerja dan kini Groudon keracunan!
Aku tak boleh diam saja sementara Parmin tengah berusaha membantuku. Aku harus bertindak. ”Aku memilihmu, Lanturn!” kulemparkan Dive Ball yang kudapat di kamar kak Lydia. Lanturn, Pokemon ikan dengan sulur bola menyala terang yang merupakan Pokemon terakhir yang aku dapatkan. Aku belum pernah menggunakannya sebelum ini, jadi aku tidak tahu pasti jurus yang bisa digunakannya. Meski begitu aku menebak Pokemon ini pasti memiliki jurus bertipe air, yang sangat ampuh menjatuhkan Groudon. Berkat bantuan Parmin yang berhasil melukai mata kiri Groudon dan meracuninya, kini menjatuhkan Groudon akan jadi lebih mudah. Aku benar-benar harus berterima kasih pada Parmin.

Saatnya untuk melakukan analisis. Dengan keadaan sekarang, kondisi mata kiri terluka, keracunan serta daya tahan yang semakin melemah karena serang super efektif yang dari tadi kami lakukan secara bertubi-tubi... pastilah saat ini Groudon semakin melemah. Karena itulah wajar bila Pokemon ini kemudian berusaha bertahan menghadapi gempuran-gempuran dari kami. Pokemon menjadi semakin pintar karena hal ini, aku tak boleh lengah.

Kurasakan gempa yang dahsyat yang kemudian menghempaskan baik Nidorino dan juga Lanturn. Kedua Pokemon itu memang lemah terhadap serangan bertipe tanah seperti gempa bumi, wajar bila keduanya langsung pingsan karena serangan itu tak hanya super efektif melainkan juga datang dari Pokemon legenda yang kekuatannya sangatlah hebat.
”Kak L, aku kehabisan Pokemon,” kata Parmin panik. Kulihat tangannya menempel pada dinding gua di belakangnya, berusaha bertahan dari gempa bumi yang diciptakan oleh Groudon.
”A... aku tahu,” jawabku cepat. Dengan begitu tinggal tersisa dua Pokemon saja dan keduanya milikku... Aku akan mendapatkanmu Groudon!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...