Hai semua! Kembali lagi Sandslash menemui kalian dalam GrounDex yang kali ini akan membahas dalam mengenai asal-usul spesies Pokemon bertipe Ground yang pada edisi pertamanya ini membahas Trapinch dan garis evolusinya, Vibrava dan Flygon. Pembahasan ini langsung dan eklusif dibawakan oleh Elite Four L untuk Sandslash dkk. Yuk kita simak selengkapnya…
Kalian pasti mengenal Trapinch, Pokemon yang kepalanya seperti itu, dengan giginya yang tajam. Bagi kalian yang pertama kali memainkan Pokemon pasti takkan mengira kalau Pokemon berkepala besar itu berevolusi menjadi Vibrava, Pokemon menyerupai capung yang bentuknya keren. Bentuknya menjadi semakin keren saat Vibrava berevolusi menjadi Flygon, Pokemon capung raksasa. Uniknya, meskipun Vibrava atau Flygon berbentuk capung dan memiliki sayap, kedua Pokemon itu tidak memiliki tipe Bug ataupun Flying. Ironis, keduanya justru bertipe Ground dan Dragon. Kalian mungkin bertanya-tanya… Kok bisa? Mari kita bahas masalah itu disini…

Trapinch dan evolusinya terinspirasi dari undur-undur atau bahasa Inggrisnya Antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut". Nama ilmiah binatang ini adalah Myrmeleontidae. Undur-undur mengalami proses metamorphosis sempurna yaitu dari telur menjadi larva, kepompong, kemudian fase dewasa.
Fase larva undur-undur adalah yang sering kita temui yaitu makhluk kecil dengan tubuh warna pasir, bermulut penjepit, berkaki enam yang memiliki kemampuan menggali lubang di pasir secara spiral dengan berjalan mundur, lubang yang unik karena berbentuk lingkaran kerucut terbalik atau corong seperti pasir hisap. Jebakan ini dibuatnya dengan berjalan mundur dan menggunakan tubuhnya sebagai bor. Inilah yang kemudian membuatnya disebut sebagai undur-undur di Indonesia karena jalannya yang mundur. Jebakan ini yang mungkin pernah kalian temukan di tempat-tempat berpasir dan tahukah kalian bahwa jebakan ini tersusun dalam teori matematika yang rumit? Larva undur-undur kemudian bersembunyi di dasar lubang, menunggu semut atau mangsa lainnya melewati lubang buatannya dan terjebak. Saat itulah undur-undur muncul dan memakan mangsanya. Apabila mangsanya berusaha melarikan diri, larva undur-undur akan melemparinya dengan pasir agar jebakannya menjadi semakin licin dan mangsa tersebut akan semakin terperosok ke dalamnya. Tak jarang juga dia akan meracuni mangsanya dengan rahangnya yang kuat agar tidak bisa berontak lalu kemudian perlahan menghisap cairan dari mangsanya tersebut. Ganas bukan? Tak heran bila dia dijuluki “Singanya Para Semut”. Sama dengan Trapinch yang memiliki spesies ant pit atau yang bisa kalian lihat dalam anime Pokemon episode A Rivalry on Gible. Larva undur-undur inilah yang kemudian menjadi inspirasi dari Trapinch. Ability yang dimiliki Trapinch yaitu Arena Trap pun menjadi masuk akal.

Setelah fase larva, undur-undur memasuki fase kepompong dengan cara mengumpulkan butiran-butiran pasir di sekelilingnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. Pada masa kempompong inilah terjadi perubahan bentuk tubuh selama sekitar satu bulan. Undur-undur dewasa akan keluar dari dalam kepompong dan menunggu sayapnya kering untuk mulai terbang dan mencari pasangan. Fase dewasa undur-undur memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan capung karena sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak bisa terbang secepat dan selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah. Makanannya bervariasi, sebagian memakan nectar sementara sebagian lainnya memakan Arthropoda kecil seperti yang dilakukan fase larva. Fase dewasa menyerupai capung inilah yang kemudian menjadi inspirasi untuk evolusi Trapinch berikutnya, Vibrava dan Flygon.

Baik Trapinch, Vibrava, dan Flygon terlihat seperti serangga, demikian juga dengan inspirasi mereka yaitu undur-undur. Sementara itu Vibrava dan Flygon terlihat seperti makhluk terbang dengan sayap mereka, sebagaimana fase undur-undur dewasa. Pertanyaannya adalah, kenapa mereka tidak memiliki baik tipe Bug atau Flying dalam typingnya? Kenapa mereka justru bertipe Ground dan Dragon? L mencoba memahami permasalahan tipe ini. Trapinch kita kenal sebagai Pokemon yang menggali tanah dan menjadikannya jebakan, jadi wajar bila kemudian memiliki tipe Ground. Penampilannya menyerupai serangga, tapi tidak memiliki tipe Bug mungkin berhubungan dengan evolusi berikutnya, yaitu Vibrava dan Flygon yang bertipe Dragon. Kini kita membahas tipe Dragon yang “secara ajaib” dimiliki oleh kedua Pokemon tersebut. Kita tahu sendiri bahwa Vibrava dan Flygon berbentuk seperti capung, dan inspirasi mereka sendiri yaitu fase dewasa undur-undur juga memiliki bentuk seperti capung. Capung dalam bahasa Inggris adalah DragonFly, dan sejauh ini hanya itu keterkaitan yang bisa L temukan dari tipe Dragon milik Vibrava dan Flygon. Uniknya, Yanma dan Yanmega yang inspirasinya langsung dari capung sendiri tidak memiliki tipe Dragon, menunjukkan bahwa Trapinch dan evolusinya adalah Pokemon yang spesial. Yup, tentu saja semua Pokemon tipe Ground itu spesial…
Oh iya satu lagi, FYI, larva undur-undur itu katanya bisa dijadikan obat penurun kadar darah lho... dan binatang itu dimasukkan hidup-hidup di dalam kapsul! Begitu yang L dengar...
Wow… jadi itu ya asal-usul Trapinch, Vibrava, dan Flygon? Menarik juga… :D
Sekian GrounDex edisi ini dan di edisi berikutnya kita akan membahas khusus mengenai Trapinch. Sampai ketemu lagi… Ciaooo!!!Referensi:
Wikipedia,
On the Origin Spesies.
Nice article :D tapi setauku undur undur dan capung itu dua hewan yang berbeda. 3 Pokemon ini totally metamorphosis dari Antlion,Bukan dari Capung, soalnya nymph Capung itu serangga air, dan nymph nya Winged antlion itu ya undur undur (serangga tanah) hehe.
BalasHapusSources: http://www.dragonfly-site.com/dragonfly-life-cycle.html & http://waynesword.palomar.edu/pljuly97.htm (taken at 26/07/12)
Kan sudah tertulis kalau itu bukan benar-benar capung, melainkan fase undur-undur dewasa... Jadi harus dibedakan antara capung dengan undur-undur... ;)
BalasHapus