SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 01 Oktober 2011

L's Diary: Eps.286 - Acara Jumpa Fans

PhotobucketEpisode 286: Acara Jumpa Fans

“APA?! Tanpa seijinku, Nona Melona mengadakan acara jumpa fans si Pincang dari Verdanturf? Apa-apaan ini?” tanyaku terkejut saat Melona menjelaskan semuanya.
“Ssst... jangan keras-keras,” kata Melona sambil menempelkan telunjuknya di bibirnya. “Maaf melakukan hal ini tanpa sepengetahuanmu, tapi hal ini terpaksa aku lakukan untuk menghidupkan kembali penginapan ini, untuk membuatnya kembali ramai. Bukankah kau bilang mau membantuku mempertahankan penginapan ini?”
“Aku memang mengatakannya, tapi bukan seperti ini caranya,” sahutku kesal. “Kalau seperti ini mana bisa aku menikmati liburan?”
“Eitss... sekarang kau sudah tidak belibur lagi, sekarang kau bekerja padaku,” kata Melona kini menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan kiri. “Lihat sisi baiknya Lunar,” katanya sambil menoleh ke ruangan makan dimana orang-orang yang tadi mengerumuniku sedang asyik menikmati santapan mereka, masakan Melona. “Meja-meja yang dulunya kosong kini terisi penuh dengan pengunjung, semua ini karena kau Lunar.”
Aku melihat di seluruh ruangan dan memang itulah yang terjadi. Meja-meja makan penginapan jadi penuh, Melona bahkan terpaksa mengeluarkan meja dan kursi tambahan saking banyaknya pengunjung yang datang. “Iya sih... tapi kan aku yang jadi repot.”
“Sudah sewajarnya kau repot, inikan pekerjaanmu,” sahut Melona santainya. Dia lalu menepuk bahuku. “Setelah ini kuingin kau menemui mereka dan lakukan yang mereka minta. Tidak aneh-aneh kok, mereka paling minta tanda tanganmu, foto bersama, atau mengajakmu bertarung. Jadi siapkan juga Pokemonmu... aku tidak ingin mengecewakan mereka.” Usai mengatakan itu Melona berjalan pergi ke dapur.
Aku membuang nafas panjang. Huh... hari ini akan sibuk sekali.... Dasar Melona Bluesea...

*

Aku merebahkan tubuhku di kasur. Akhirnya acara jumpa fans hari ini selesai juga, para penggemar itu benar-benar merepotkan. Mereka meminta tanda tangan, membuat tanganku hampir saja keriting membubuhkan tanda tangan pada kertas-kertas atau buku-buku yang mereka berikan. Kalau satu tanda tangan saja sih gak masalah, tapi bahkan ada satu orang yang meminta tanda tangan satu buku penuh yang katanya untuk teman-temannya yang tidak bisa datang. Hell-yeah...
Selain meminta tanda tangan, mereka juga meminta foto bersama, membuat pandanganku memutih kabur untuk waktu yang cukup lama akibat sinar Flash terus-terusan. Mereka pun menantangku bertarung, sepuluh pertarungan lebih yang bisa kumenangkan dengan mudah dan membuatku sangat lelah. Tidak hanya aku yang kelelahan, tapi juga semua Pokemonku. Ya... ambil saja sisi baiknya, paling tidak aku sudah membantu menghidupkan kembali penginapan ini...
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku, disusul suara Melona. “Boleh aku masuk?”
“Masuklah, bagaimanapun ini penginapanmu. Pintunya tidak dikunci jadi kau tak perlu mendobraknya,” jawabku mempersilakan.
Pintu kamarku terbuka perlahan dan Melona muncul sambil membawa banyak sekali makanan. Di belakangnya tampak seekor Pokemon bertubuh oranye dengan kepalanya yang menyerupai mulut besar lengkap dengan gigi-gigi tajamnya. Langsung saja kukeluarkan PokeDex untuk melihat datanya.

Mawile, Pokemon pengecoh. Bertipe Besi.
Rahang besarnya sebenarnya adalah tanduk besi yang bertransformasi. Mawile mengecoh musuh-musuhnya dengan penampilannya yang menggemaskan, kemudian langsung menggigitnya dengan rahanya yang besar itu.


Widih... sadis nih Pokemon... padahal tampangnya lucu gitu, cuma rahangnya itu kelihatannya mengerikan...
“Aku dan Mawile membawakan makanan untukmu dan Pokemon-Pokemonmu,” kata Melona meletakkan makanan-makanan itu di meja, diikuti oleh Pokemon bernama berkepala mulut besar itu. “Aku merasa tidak enak karena membuatmu kelelahan, tapi acara hari ini sukses besar, bahkan masuk dalam majalah Overseas.”
“Masuk majalah... aku tak heran, aku kan selebritis...” sahutku kesal.
“Ayolah Lunar, kau masih marah padaku?” tanya Melona melihat sikapku. “Kuharap makanan-makanan lezat ini bisa membuatmu memaafkanku... makanlah, ini semua kumasak khusus untukmu... pahlawanku...”

Pahlawan? Baru kali ini ada seseorang menyebutku pahlawan... aku jadi merasa... sudahlah...
“Apa kau akan melewatkan begitu saja makanan-makanan yang lezat ini? Aku yakin dan bertaruh pasti tidak,” bujuk Melona lagi.
“Baiklah, kau menang Nona Melona,” sahutku bangkit. "Lagipula makanan-makanan ini kelihatannya lezat, sayang kalau tidak dihabiskan." Kukeluarkan PokeBall-PokeBall milikku dan melemparkannya ke udara, memunculkan semua Pokemon yang kumiliki mulai daari Sandslash sampai yang terbaru, Wooper. “Baiklah kawan-kawanku semuanya, sekarang saatnya untuk makan besar!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...