SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB XLIV. NINJA YANG PENASARAN
BAB XLIV. NINJA YANG PENASARAN
Episode 300. Santai di PenginapanDi suatu tempat, tanpa kutahu...
Seseorang tampak memandangi potret yang tertera pada halaman sebuah majalah. Dia memandang potret dengan penuh kebencian sembari menggeram. Kemudian diremasnya majalah itu dengan kedua tangannya, dilemparkannya ke udara dan... tiga buah shuriken melesat cepat menembus majalah itu. Majalah itu pun jatuh dengan keadaan tersobek-sobek. Sosok itu memandangi mejalah itu dengan sinis dan kemudian menyeringai.
“Aku tidak bisa menerima penghinaan ini... aku akan menuntut balas!”
*
Penginapan Bluesea...
“Erou dan Lunar,” kata Melona pada aku dan Erou di ruang makan. Siang ini kami memang bersantai saja di ruang makan karena tidak ada pengunjung yang datang. “Aku harus berterima kasih pada kalian berdua karena telah membantu mempromosikan kota ini, entah bagaimana caranya aku membalas bantuan kalian,” lanjut Melona.
“Aku melakukan ini dengan ikhlas, Nona Melona,” sahut Erou sopan. “Apapun untuk menyenangkan hati Nona Melona.”
“Apanya yang ikhlas? Kau melakukan inikan karena tidak mau kalah denganku... karena kau iri tidak mendapat porsi media sebanyak yang aku dapatkan,” tuduhku kesal melihat sikapnya yang masih saja merayu Melona.
“Lunar, sudahlah... aku tidak mau melihat kalian bertengkar lagi, intinya kalian berdua sangat membantuku,” Melona menengahi.
“Aku tak menyangka Nona Melona bisa begitu bijaksana,” rayu Erou lagi, membuatku semakin kesal. Tapi aku mencoba menahannya kali ini karena aku tidak mau Melona memarahiku.
“Ah Erou, kamu bisa saja, Hahaha...” Melona tampak memegangi pipinya tersanjung. “Oh ya, kalian tahu tidak, pertarungan kemarin mendapatkan liputan besar di majalah, lihat ini!” Melona lalu menunjukkan sebuah majalah padaku dan Erou. Itu majalah Overseas, salah satu majalah terkenal di Hoenn dengan oplah yang tinggi “Coba kalian lihat, disitu ada tertulis ‘Pertarungan Besar di Punggung Wailord’ lalu di halaman berikutnya tertulis ‘Si Angkuh dan Si Pincang di Laut Selatan’, dan bahkan ada yang lucu, tertulis ‘Cinta Segitiga Pasifidlog’, hebat bukan?” cerocos Melona sambil menunjukkan halaman-halaman itu satu persatu.
“Apa? Cinta Segitiga Pasifidlog? Mana-mana?” kataku cepat merebut majalah Overseas dari Melona. Kubaca halaman yang dimaksudkan Melona dimana disitu tertulis...
Cinta Segitiga di Kota Pasifidlog
Dua petarung Pokemon terhebat di Hoenn bertemu di kota Pasifidlog, sebuah kota unik yang berada di lautan selatan. Mereka adalah Erou Kernway si Angkuh Tangguh dari Ecruteak dan Lunar Servada si Pincang dari Verdanturf. Keduanya kemudian bertarung di atas punggung Wailord demi memperebutkan cinta seorang gadis sangat cantik bernama Melona Bluesea yang merupakan pemilik penginapan yang ada di kota itu. Sebenarnya Melona adalah kekasih dari si Pincang, namun Erou juga ingin mendapatkan cinta dari sang gadis sehingga dia menantang si Pincang dalam pertarungan Pokemon. Rupanya cinta sejati Lunar pada Melona begitu tulus dan kuat sehingga si Pincang itu dapat mengalahkan si Angkuh dengan luar biasa, menjatuhkannya ke laut...
“What? Liputan apa ini?” seruku terkejut dan berhenti membaca.
“Disitu disebutkan kalau aku ini gadis yang sangat cantik, media memang suka melebih-lebihkan ya? Hahaha...” Melona terkikik senang.
Cerita seperti ini ditulis di majalah Overseas yang terkenal... majalah yang merupakan langganan.... kak Lydia!
Sial, kenapa aku bisa lupa ya? Kak Lydia kan berlangganan majalah Overseas dan selalu membaca tiap edisi barunya... kalau begitu kakak pasti juga membaca... cerita ini! Duh, apa yang harus aku katakan pada kakak nanti... kenapa aku bisa lupa kalau kak Lydia pembaca setia majalah Overseas?
“Aku jadi terlihat seperti antagonis saja,” komentar Erou membaca cerita itu. “Entahlah Lunar, aku memang mengalahkanmu di liga Pokemon, tapi aku tidak bisa mengalahkan ketenaranmu di media... aku benar-benar kalah telak... aku mengaku kalah.”
“Erou, kau benar-benar berjiwa ksatria, berani mengakui kekalahanmu,” puji Melona tampak terkagum mendengar ucapan Erou. Weleh, bahkan saat Erou terkalahkan pun dia masih kelihatan keren? Menyebalkan!
“Permisi...” tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari pintu penginapan. Kami bertiga pun langsung menoleh. Seorang pria gemuk berkacamata hitam dengan rambut ikal dan kemeja tamasya berdiri di ambang pintu. “Apa benar ini penginapan Bluesea yang terkenal itu?” tanya orang itu kemudian.
“Ah, iya... Anda tidak salah datang, ini memang penginapan Bluesea yang terkenal itu,” jawab Melona ramah. Dia lalu berjalan menghampiri lelaki gemuk itu. “Apa ada yang bisa saya bantu? Tuan mau menginap ataukah makan disini?”
Yang ditanya diam saja. Lelaki gemuk itu tampak mengamati ruang makan dengan seksama dan kemudian melihat ke arahku dan Erou yang duduk berdekatan. Dia tampak melihat lama ke arah kami dan kemudian...
“Aha! Ternyata benar kalian ada disini.... Si Angkuh dan si Pincang!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...