SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 01 November 2011

L's Diary: Eps.304 - Melona versus Pin-Eye (part.1)

PhotobucketEpisode 304: Melona versus Pin-Eye (part.1)

Pertarungan Melona versus Pin-Eye

“Terimalah ini, Wormadam... Bug Buzz!” teriak Pin-Eye memberikan perintah, Wormadam lalu menggerak-gerakkan antenanya, memunculkan suara keras yang langsung menghempaskan Mawile milik Melona.
“Harusnya serangan tipe serangga tidak mempan terhadap tipe besi seperti Mawile,” kata Melona terperangah melihat Mawile miliknya terjatuh. “Biar kubalas sekarang, Mawile kunyah!”
Mawile langsung berdiri dan kepalanya yang menyerupai mulut raksasa langsung membuka, bergerak cepat menggigit Wormadam, berikutnya tampak mengunyah dengan sadis. Mawile lalu melemparkan Wormadam jauh hingga terjatuh ke tanah.

“Seharusnya serangan bertipe kegelapan seperti kunyah tidak mempan terhadap tipe serangga Wormadam,” komentar Pin-Eye.
“Sepertinya kita imbang, Pin-Eye,” kata Melona menyeringai.
“Tidak Melona, akan kutunjukkan bahwa ninja wanita desa Abu lebih kuat dari sekedar pelayan penginapan sepertimu! Wormadam, gempa bumi!”
“Apa?!”
Seketika tanah di bawah Wormadam bergerak keras, getarannya cukup kencang hingga membuat Mawile langsung terlempar. Mawile pingsan.

“Mawile!” teriak Melona menghampiri Mawile miliknya yang pingsan.
“Tipe besi seperti Mawile lemah terhadap serangan tipe tanah, terlebih gempa bumi adalah serangan tipe tanah terkuat,” kata Pin-Eye dengan senyum kemenangan. “Bagaimana? Apa sekarang kamu mau memutuskan Lunar dan membiarkannya menikah denganku? Aku takkan melukaimu bila kamu melakukannya, kita sudahi pertarungan ini dan masalah di antara kita selesai. Tapi bila kamu masih tetap mempertahankan Lunar sebagai kekasihmu, maka aku terpaksa untuk...”
“Aku tidak mau... “ potong Melona berapi-api. “Aku tak mau kalah darimu dan menyerahkan Lunar begitu saja karena aku mencintainya.... Aku akan memperjuangkannya apapun yang terjadi...”
“Jadi kamu keras kepala ya? Baiklah, aku tak punya pilihan lain kecuali membunuhmu... Wormadam, gempa bumi!”
“Vaporeon, aku memilihmu!”
Belum sempat Wormadam melakukan gempa bumi, sebuah gelombang besar muncul dan menghempaskan Pokemon ulat besar berantena itu. Wormadam terjatuh dan kemudian pingsan.
“Apa?” Pin-Eye tersentak kaget.
“Kamu meremehkanku Pin-Eye,” kata Melona menjawab keterkejutan Pin-Eye. “Aku masih memiliki Pokemon lain... aku masih memiliki Vaporeon!”
“Oh ya, kamu benar, sepertinya aku meremehkanmu... tapi jangan khawatir, karena aku juga sudah menyiapkan senjata pemungkasku khusus untukmu... Kage!”

*
Kembali ke diariku, mencari Melona...

Aku bersama Tropius menyusuri wilayah utara kota Pasifidlog, menyeberangi lautan disana. Rupanya ada sebuah bukit besar disana, dengan beberapa bukit kecil di sekitarnya. Bukit-bukit itu begitu terjal, apa mungkin Melona menemui Pin-Eye disana? Duh, kenapa lagi dengan si gadis ninja itu, apa yang diharapkannya dengan mengatur pertemuan ini? Apa dia ingin memberi perhitungan pada Melona yang saat ini menjadi “kekasihku”? Semoga saja tidak terjadi apa-apa...

*

Mencari di tempat yang begitu luas ini benar-benar sangat sulit, terlebih hari sudah malam sehingga suasana sekitar menjadi gelap. Andai Shadow masih bersamaku, aku pasti sudah bisa menemukan Melona dengan cepat karena selain memiliki Flash, Shadow juga memiliki pembaca pikiran yang ampuh sebagai pendeteksi gerak. Ngomong-ngomong soal Shadow, entah kenapa aku merasa melihat sebuah sinar yang dimunculkan Shadow, Ninjask milikku. Lamat-lamat pula aku merasa mendengar suara getaran sayapnya. Tunggu dulu... itu bukan mesti... itu benar Shadow! Shadow tengah melayang di atas sebuah bukit kecil yang permukaannya cukup datar... dengan sosok yang kukenal berdiri di dekatnya... dan sosok lainnya... Melona... di seberangnya! Tunggu dulu... apa yang terjadi dengan Melona? Kenapa dia... kenapa dia terbaring disitu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...