
Aku duduk dibangku meja kamarku menghadap selembar kertas dengan pena di tanganku. Kupikir aku harus mencari tahu kebenaran tentang hal-hal aneh yang terjadi padaku beberapa waktu ini. Entah kenapa aku merasa semua itu ada hubungannya dengan pencarian Groudon yang pernah kulakukan dulu. Mungkin bila aku menghubungkannya secara kronologis aku bisa menemukan keterkaitannya dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Kupandangi lengan kiriku, sesuatu yang merah tampak menyala-nyala disana. Itu adalah bekas luka bakar yang aneh.... yang membentuk sebuah pola seperti batuan berharga. Luka bakar tak seharusnya membentuk bekas seperti itu. Entah kenapa aku merasa itu lebih terlihat seperti sebuah jahitan di kulit yang benang-benangnya telah terlepas semua hingga memperlihatkan bagian yang tertutupi oleh kulit, mungkin tulang. Tapi sangat mustahil bila itu tulang karena itu tidak mungkin... entahlah, aku mulai pusing sekarang.
Baiklah, mari mulai merunut langkah waktunya. Setelah keluar dari Tim Magma aku mencari Groudon dengan bantuan Profesor Hurr dan Parmin. Pada akhirnya aku berhasil bertemu dengan Groudon di gua Terra setelah pencarian susah payah. Aku bersama Parmin bertarung melawan Groudon, berusaha keras melemahkannya untuk kemudian menangkapnya. Sayang Parmin terkena api besar yang membuatnya terbakar dan dari situ semuanya menjadi kacau. Groudon mengganas dan aku pun terdesak bahkan sampai hampir jatuh ke jurang yang dalam. Kaki kiriku menjadi pincang akibat retakan itu dan tangan kiriku mengalami luka bakar hebat saat berusaha mempertahankan diri dan juga Master Ball. Aku jadi putus asa setelah semua Pokemonku pingsan serta tubuhku makin melemah akibat serangan bertubi-tubi dari Groudon. Aku pun berniat menangkap Groudon dengan Master Ball namun aku tak sampai hati melakukannya. Perkataan Profesor Hurr yang membekas di benakku membuatku mengurungkan niat itu. Dan saat itulah kupikir aku mulai mendengar suara yang mengajakku bicara. Kusadari itu adalah suara Groudon dan.... hei, kami mengobrol! Aku ingat sekarang... Groudon itu bisa bicara dan kami sempat bercakap-cakap. Apa---apa yang kami bicarakan?
”Kenapa kamu begitu keras kepala?”
”Memangnya apa yang kamu inginkan dari mendapatkanku?”
”Apa kamu pikir aku tidak bisa berbicara?”
”Kenapa kamu ingin mendapatkanku?”
”Baguslah kalau akhirnya kamu mengerti hal itu... Keberadaanku di dunia luar adalah sebuah bencana, karena itulah aku tertidur lama di gua ini... di gua Terra... demi kepentingan umat manusia dan juga Pokemon...”
”Sudah cukup bagiku atas pertarungan melawan Kyogre... sudah cukup bagiku menciptakan bencana di dunia... biarlah manusia menentukan nasib mereka sendiri...”
”Aku salut padamu... aku tak mengira ada seseorang yang begitu berambisi untuk bisa mendapatkanku... untuk bisa memilikiku... tapi ketahuilah bahwa bencana ada di setiap kemunculanku... kekeringan panjang akan melanda dunia, menciptakan penderitaan tiada akhir bagi manusia dan juga Pokemon.... Kamu pikir aku suka dengan hal itu?”
”Jadi kupikir... sekarang kamu pasti sudah menemukan waktu yang tepat untuk berhenti... untuk berhenti mencariku... untuk berhenti berpikiran ingin mendapatkanku...”
”Kami Pokemon legenda berbeda dengan Pokemon yang lain... kami ikut menentukan keseimbangan dunia... keselamatan dunia...”
”Baguslah... dengan begitu aku tidak akan menyerangmu lagi... dengan begitu aku bisa membiarkanmu pergi dari gua ini untuk selamanya dan tak pernah kembali kesini....”
Tiba-tiba saja suara-suara itu kembali muncul di benakku. Suara-suara itu terdengar bergema di kepalaku, seolah memaksaku untuk terus-menerus mengingatnya. Setelah ucapan Groudon yang mengatakan tidak akan menyerangku lagi itulah aku tak ingat lagi apa yang terjadi kemudian. Yang kuingat adalah aku tertunduk menyesali keputusanku masuk ke gua Terra dan entah bagaimana berikutnya aku sudah berjalan tertatih mengendong Parmin menuju rumah sakit Fallarbor. Itu dia! Ada bagian yang hilang dari ingatanku! Aku yakin itu... tak mungkin bila tiba-tiba aku sudah keluar dari dalam gua sambil menggendong Parmin, pasti ada jeda. Syndrom Psyduck ini benar-benar membuatku kesal. Dokter bilang kalau aku sudah sembuh, tapi kenapa masih ada bagian-bagian dari memoriku yang tak bisa aku ingat?
Bagaimanapun kini aku harus bisa mengingat kembali bagian yang terlupakan... bagian setelah Groudon mengatakan tidak akan menyerangku lagi dan sebelum aku berjalan menggendong Parmin... eh, apa yang terjadi?

Apa kamu ingin tahu apa yang terjadi setelah itu?
Begitulah yang ditulis oleh “tangan kiriku” yang bergerak tanpa kuperintah. Secara reflek aku mengangguk dan kemudian tangan kiriku kembali bergerak menuliskan kalimat lain di kertas itu.Aku akan menunjukkannya kepadamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...