SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 16 Februari 2012

L's Diary: Eps.349 - Reuni Tak Terduga

PhotobucketEpisode 349. Reuni Tak Terduga

“Ti… tidak mungkin!” aku terhenyak dan bangkit berdiri. “Ba… Badut…”
Seketika itu juga aku merasakan sebuah tatapan dari salah satu sudut tribun. Entah bagaimana aku bisa mengetahui asal tatapan itu dan langsung memandang ke arah itu. Sesosok lelaki berambut pirang dengan carut di pipi kanannya sebagaimana yang terlihat pada potret di layar besar tampak duduk santai disana. Dia memandang sekilas ke arahku, membuat mata kami saling menatap. Berikutnya dia menoleh ke arena, melihat ke arah Flame. Flame juga ternyata melihat ke arahnya. Kami bertiga pun saling menatap tajam satu sama lain. Aku dan Flame, kami sama-sama menatap sosok yang kami kenal… sosok seorang teman yang kemudian menjadi pengkhianat… Badut, atau tepatnya… Allejandro Volta!

*

Aku dan Flame, kami berdua kini berdiri di lorong Battle Dome. Acara pembukaan sudah usai dan Battle Dome kini sudah mulai sepi. Hanya beberapa orang yang masih lalu-lalang di dalamnya. Aku dan Flame sendiri kini menatap ke arah lelaki berambut pirang yang berdiri bersandar di dinding tepat di depan kami. Lelaki itu bersedekap dan tersenyum misterius.
“Kenapa kau datang kesini?” tanyaku pada lelaki itu. “Apa yang kau rencanakan, Volta?” Ya, dialah Volta, atau yang dulu kami panggil Badut. Dia pengkhianat yang telah mengacaukan Tim Magma. Dia pengkhianat yang telah menghancurkan persahabatan kami.
“Cih, sudah kubilang jangan panggil aku dengan nama itu, dasar Lunar idiot,” sahut Volta tenang. “Apa aku tidak boleh ikut serta dalam turnamen ini? Bukankah Frontier Festival terbuka untuk umum?”
“Terakhir aku melihatmu kau membuat kekacauan di Rustboro,” jawabku bernada tinggi. “Dan terakhir aku mendengar tentangmu, kau membuat kekacauan di Pastoria. Sekarang pun aku yakin bahwa kedatanganmu kesini bukan untuk ikut turnamen. Kau pasti datang untuk membuat kekacauan yang lain!”
“Tenanglah kawanku Lunar…”
“Aku bukan kawanmu!” sergahku cepat. “Satu-satunya yang terjadi ketika aku menjadi kawanmu adalah kau mengkhianati kami! Seharusnya waktu itu aku biarkan ranger dari masa depan menangkapmu. Kalau bukan karena Flame…”
“Sudahlah Lunar, jangan kau teruskan,” sela Flame ikut bicara. Dia lalu melihat ke arah Volta yang masih menunduk tak memandang ke arah kami berdua. “Volta, aku tahu kau penjahat, aku dengar ceritamu dari Flint. Apa kau tahu apa yang ingin Flint lakukan? Dia ingin menangkapmu atas apa yang kau perbuat di Pastoria. Tapi aku tak bisa membiarkan itu terjadi. Battle Frontier berada di zona bebas, hanya mereka yang berbuat kejahatan di tempat ini yang bisa ditangkap. Selain itu…”
“Selain itu apa?” Tanya Volta cepat. Kini dia mendongak dan memandang ke arah Flame.
“Selain itu…” lanjut Flame. “Selain itu kau tetaplah sahabatku…”
Suasana menjadi hening seketika itu juga. Tak ada dari kami bertiga yang mengeluarkan suara sedikitpun. Keheningan itu akhirnya terpecahkan saat tiba-tiba seekor Alakazam muncul di samping Volta.
“Lunar dan Flame,” kata Volta kemudian. “Aku tak tahu harus berkata apa tentang pertemuan ini,” lanjutnya angkuh. “Tapi perlu kalian tahu, aku bisa menangani masalahku sendiri. Jadi kuharap kalian tidak mencampuri urusanku.” Volta lalu memandang ke arahku dan berkata, “Lunar, kuharap kita bisa bertemu di final dan akan kutunjukkan bahwa aku lebih baik darimu… pincang!” katanya ketus. Aku baru saja akan membalas kata-katanya saat Volta langsung menoleh ke arah Flame. “Flame, sebagai Miss Festival, kuharap kau bisa bersikap adil.” Usai mengatakan itu Volta lalu memegang bahu Alakazam. “Sampai ketemu lagi di arena… sahabatku…” Sedetik kemudian Volta dan Alakazam miliknya lenyap dari hadapan kami.
“Seperti biasa… pengecut itu pergi,” kataku pelan. Aku melihat ke arah Flame dan kulihat matanya berkaca-kaca. “Flame kau…” ucapanku terputus saat tiba-tiba dia memelukku, membuatku sangat terkejut.
“Lunar… kenapa dia datang? Kenapa Lunar? Kenapa…” terdengar isak dalam ucapan Flame. Dia menangis… sama seperti dulu…
Volta, kau telah membuat Flame kembali menangis, batinku penuh emosi. Aku tidak bisa menerima hal ini… kupastikan aku akan mengalahkanmu dan menangkapmu… karena kau pantas untuk itu!

2 komentar:

  1. ada coleksi film pokemon lengkapnya tidak?

    BalasHapus
  2. Kammu bisa download yang Japanese di: http://pokemonindonesia.multiply.com/journal/item/663/Download_Pokemon_Movies_Japanese_Dub_English_Sub_Mini_Size

    Yang English di: http://pokemonindonesia.multiply.com/journal/item/645

    BalasHapus

Anda sopan, Sandslash pun segan...