
Kembali ke arena Battle Dome...

“Solar, poros udara!” perintahku.
“Scyther, Gunting X!” perintah Darko.
Solar menerjangkan tubuh besarnya menghantam Scyther sementara Scyther menyilangkan tangan sabitnya melukai Solar. Meski terkena serangan efektif, namun Solar dapat bertahan sementara Scyther terjengkang jatuh dan pingsan.
“Ini baru permulaan Lunar,” desis Darko bersemangat. Dia mengembalikan Scyther ke dalam PokeBall dan mengeluarkan PokeBall lainnya. “Aku memilihmu, Venomoth!” teriaknya sambil melemparkan PokeBall itu. Seekor Pokemon ngengat seperti kupu-kupu berwarna ungu tampak melayang di udara. Aku pun membuka PokeDexku untuk melihat datanya.
Venomoth, Pokemon ngengat racun, bertipe ganda serangga dan racun,
Sayapnya dilapisi oleh sisik-sisik menyerupai debu yang beracun. Setiap kali dia mengibaskan sayapnya, setiap kali itu juga dia mengeluarkan racun yang mematikan.
Pokemon ngengat beracun… hmm, mengerikan juga.
“Solar, belahan udara!” perintahku cepat.
“Venomoth, Venoshock!” perintah Darko bersamaan dengan perintahku.

“Tropius bertipe rumput yang lemah terhadap serangan racun. Dia sudah terluka akibat pertarungan sebelumnya, jadi hanya tinggal satu serangan saja untuk bisa melumpuhkannya,” jelas Darko terlihat puas. “Menarik sekali bertarung denganmu, Lunar…”
“Maafkan aku Solar,” kataku pada Solar yang telah terbaring tak sadarkan diri. “Sekarang kembalilah…” Aku mengembalikan Solar ke dalam PokeBall dan mengeluarkan PokeBall keduaku. Langsung saja kulemparkan PokeBall itu untuk memunculkan Pokemon fosil andalanku… “Treas, aku memilihmu! Lanjutkan perjuangan Solar!”
Treasure, Cradily milikku itu muncul di arena dan langsung menghadapi Venomoth. Darko tersenyum menyadari aku mengeluarkan Cradily, tampaknya dia ingin memilikinya.
“Pokemon fosil… itu adalah kesukaanku,” kata Darko kemudian. “Ternyata kau punya satu Lunar…”
“Ya, dan aku sangat membanggakannya! Treas, kekuatan purbakala!” ucapku lantang langsung memberi perintah. Treas tampak berkonsentrasi, mengeluarkan bebatuan di sekitarnya. Bebatuan itu melayang kemudian bergerak cepat ke arah Venomoth.
“Venomoth, menghindar!” perintah Darko mengantisipasi serangan Treas. Venomoth memang berhasil menghindar, tapi beberapa bebatuan sempat mengenainya, membuatnya tampak bergerak kesakitan di udara. Pokemon itu terlihat berusaha bertahan untuk tidak jatuh.
“Akhiri ini… Luncuran batu!” Aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung memberikan perintah penghabisan. Treas bergerak cepat, mengayunkan kepalanya dengan lehernya yang panjang lalu menghantamkannya dengan sangat keras pada Venomoth. Venomoth pun langsung terlempar jauh, jatuh dan pingsan.
“Luar biasa… akhirnya aku bisa melihat kekuatan sebenarnya dari Cradily,” kata Darko yang justru terkagum melihat Treas menjatuhkan Pokemon keduanya. “Di final waktu itu aku tak sempat melihatnya bertarung karena terburu meledak… sepertinya kali ini dia menjadi bintang.”
“Ya, aku sudah berjanji pada Treas bahwa dia akan menampilkan aksi terbaiknya di turnamen ini,” sahutku membenarkan.
“Kalau begitu ini saatnya untuk menghadirkan pertarungan hebat… antara Pokemon fosil! Majulah Kabutops!” pekik Darko melemparkan PokeBall terakhirnya seperti melemparkan bola baseball. Seekor Pokemon yang sebelumnya kutunggangi dalam perjalanan menuju Battle Dome kini kembali muncul di hadapanku, tapi kali ini harus aku jatuhkan untuk bisa memenangkan pertarungan ini… Kabutops!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...