
Melihat Pokemon terakhir Darko yang merupakan Pokemon andalannya itu, aku langsung membuka PokeDexku untuk mengetahui datanya.
Kabutops, Pokemon ikan kerang, bertipe ganda batu dan air.
Pokemon ini bisa berenang dengan bebas di air. Dia menangkap mangsanya dengan lengan berbentuk sabit miliknya lalu menghisap cairan mangasanya tersebut.

“Jadi ini pertarungan Pokemon fosil… menarik Darko, kita lihat fosil siapa yang terkuat,” tantangku.
“Tentunya itu adalah milikku! Kabutops, Aqua Jet!” kali ini di luar dugaan Darko mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu. Kabutops memunculkan selubung air di seluruh tubuhnya dan meluncur cepat menghantam Treas. Treas tersentak tapi dia mampu bertahan tetap pada tempatnya berdiri.
“Oh, itu nyaris… Treas, sekarang…”
“Kabutops, Aqua Jet lagi!” potong Darko cepat, membuatku batal memberikan perintah. Kabutops kembali bergerak dan menghantamkan tubuhnya yang diselubungi aliran air deras. Untuk serangan kedua ini berhasil menggoyahkan Treas, membuatnya terpelanting beberapa meter, namun dia berhasil bertahan dalam posisi berdiri.
“Kau sangat bernafsu mengalahkanku rupanya Darko,” komentarku melihat kecepatan gerakannya. “Kau bahkan tidak memberiku kesempatan melakukan serangan balik.”
“Ya, karena yang kuhadapi adalah si Pincang dari Verdanturf!” Darko terlihat begitu berapi-api. “Sekarang tinggal satu serangan lagi untuk… Apa?” nada bicara Darko mendadak berubah setelah melihat apa yang ada di depannya. Hehehe…. Treas milikku sedang tertidur nyenyak disana! “Se… sejak kapan dia melakukannya?”
“Sejak serangan terakhir Kabutops,” jawabku mantap. “Aku sudah menyadari hal seperti ini karena itulah aku melatih Treas cukup keras untuk hal ini jauh sebelum turnamen ini dimulai. Jadi seperti yang kau lihat, Cradily milikku bisa tertidur sendiri tanpa menunggu perintah dariku apabila mencapai titik kritis.”
“Apa? Itu… itu sulit sekali dilakukan… tapi kau berhasil melakukannya?” Darko semakin terkejut mendengar penjelasanku.
“Aku mempelajarinya dari pertarungan-pertarungan Treas sebelumnya yang membawanya pada kemenangan,” kataku sambil menyeringai. “Dua serangan Aqua Jet tadi nampaknya sia-sia belaka sekarang, Darko…”

“Bicaralah dalam tidurmu… Treasure!” pekikku keras. Treas yang masih tertidur tiba-tiba mengayunkan lehernya, menggerakkan kepalanya yang keras dan menghantamkannya kea rah Kabutops yang terdiam meniupkan badai es. Kabutops yang tidak menyadari serangan itu pun tidak dapat menghindar dan langsung terpelanting jatuh.
“Sial… dia punya Sleep Talk!” Darko kembali terkejut.
“Darko, apa kau tidak mempelajari pertarunganku? Itulah bagian strategi dari harta karunku yang berharga… itulah Sleep Talk… Bicara dalam tidur!”
“Kabutops, Ice Beam… Sinar es!!!”
Berikutnya sebuah pertarungan sengit terjadi antara dua Pokemon fosil itu. Cradily dengan sleep talk memunculkan serangan Rock Slide, luncuran batu sementara Kabutops menembakkan Ice Beam, sinar es. Baik keduanya sama-sama terhempas, namun hanya satu yang kemudian bangkit kembali. Sayangnya, itu bukan Treas…
“Luar biasa… Pokemon fosilmu luar biasa…” kata Darko terengah-engah. “Aku tak menyangka dia bisa bertahan sekuat itu… kau hebat Lunar… tak salah bila kau terkenal…”
“Ya… dan aku senang bisa bertarung melawanmu dalam pertarungan seketat ini,” sahutku sambil mengembalikan Treasure ke dalam PokeBall. Aku kemudian mengeluarkan PokeBall terakhirku… sekaligus Pokemon terakhirku… Guardian…
“Akhirnya… Sandslash milikmu keluar juga…” gumam Darko tersenyum senang. “Inilah yang kunantikan sedari tadi…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...