SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 Juni 2012

L's Diary: Eps. 390 - Protes pada Scott

PhotobucketEpisode 390. Protes pada Scott

“Scott, kau tidak bisa membiarkan hal seperti ini terus terjadi,” kataku pada Scott di ruangannya. Sekarang aku memang sedang berada di ruangan Scott, mengutarakan kekesalanku atas tingkah Reaper yang telah membahayakan nyawa Henry. “Setelah Solar dan Henry, apa kau masih mengharapkan korban lainnya?” desakku kesal.
“Lunar, aku sebenarnya ingin melakukannya, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa,” sahut Scott terlihat bingung. “Apa yang terjadi pada Tropius milikmu dapat dipahami secara wajar, sementara apa yang terjadi pada Henry itu memang sudah bagian dari pertarungan,” lanjut Scott membela diri. “Bukannya aku tidak sedih dengan apa yang terjadi pada Henry, tapi memang tidak ada peraturan yang melarang penggunaan jurus ledakan. Aku sendiri tidak menyangka kalau efek ledakan bisa sekuat itu hingga melukai Henry.”
“Scott benar, Lunar,” kata Flame tiba-tiba muncul di belakangku. “Reaper tidak menyalahi peraturan pertarungan Pokemon professional. Apa yang terjadi pada Henry adalah bagian dari pertarungan yang tidak dapat diduga siapapun.”
“Bagian dari pertarungan katamu? Apa maksudmu seorang trainer yang sekarat karena pertarungan itu hal yang bisa dibenarkan? Apakah artinya pertarungan Pokemon professional itu membahayakan nyawa pesertanya? Ini sangat tidak bisa diterima oleh akal,” protesku kesal. “Pertarungan Pokemon adalah ajang adu strategi antar pelatih Pokemon yang terlibat dalam pertarungan tersebut. Selain itu, pertarungan Pokemon juga merupakan moment tepat untuk menunjukkan hubungan erat antara pelatih dan Pokemonnya. Pertarungan Pokemon bukan ajang pembantaian!”
Flame dan Scott terdiam. Tampaknya mereka berdua tidak bisa menjawab argumenku. Flame kemudian berjalan ke sampingku dan melihat Scott. “Scott, apa yang dikatakan Lunar ada benarnya,” katanya kemudian. “Kita tentunya harus melakukan tindakan pencegahan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sebagai seorang pemilik dari fasilitas pertarungan Pokemon besar seperti Battle Frontier sekaligus sebagai seorang penyelenggara turnamen pertarungan Pokemon bergengsi, kau pastilah tidak menginginkan orang-orang yang menikmati fasilitasmu atau para pelatih Pokemon yang mengikuti turnamenmu ini terluka. Itu bisa berdampak buruk pada Battle Frontier, bisa membuat nama tempat ini menjadi jelek di kalangan para penggila pertarungan Pokemon. Sebelum itu terjadi, kau harus melakukan sebuah tindakan. Biarlah kejadian Henry ini menjadi pelajaran bagi kita, cukuplah Henry saja yang mengalami hal ini.”
Scott terdiam. Dia tampak sulit mengambil keputusan. Pemilik Battle Frontier Hoenn itu lalu memutar kursi kerjanya yang beroda, membelakangiku dan Flame. Bisa kulihat lelaki gendut berkacamata hitam itu menempelkan kedua telapak tangannya di dagu, tampak berpikir.
“Apakah kau tahu Lunar, apa alasanku mengundangmu datang kesini mengikuti Frontier Festival?” tanya Scott kemudian.
“Tentu saja agar aku bisa ikut serta dalam turnamen ini,” jawabku. “Bisa juga agar nama turnamen ini menjadi semakin bergengsi karena si Pincang dari Verdanturf ikut bertarung dalam turnamen ini. Bukannya aku mau menyombongkan diri, tapi…”
“Bukan,” potong Scott tiba-tiba.
“Heh? Apa maksudmu?” tanyaku terkejut.
Scott memutar kursi kerja berodanya kembali menghadapku dan Flame. “Itu hanya alasanku saja,” jawab Scott tenang. “Itu hanya alasan yang kuberikan padamu agar kau tertarik datang kesini. Sebenarnya bukan itu alasan yang sebenarnya.”
“Lalu apa alasan yang sebenarnya?”
Scott kembali terdiam. Dia lalu menatapku sekilas, menatap Flame, lalu kembali menatapku. “Alasan sebenarnya kenapa aku mengundangmu datang kesini adalah…”

*

Sementara itu tanpa kutahu…

Guy tampak berdiri di tengah arena Battle Dome yang lengang. Sejam lagi pertarungannya melawan Lunar akan segera dilangsungkan disana. Beberapa staf Battle Frontier tampak berjalan lalu-lalang di sekitarnya, membersihkan pecahan-pecahan keramik yang berserakan akibat ledakan pada pertarungan antara Reaper dan Henry tadi.
“Pertarunganmu masih satu jam lagi, tak bisakah kau menyingkir sebentar agar kami bisa tenang melakukan perbaikan?” tegur salah seorang staf melihat Guy yang berdiri termenung di tengah arena.
“Ah iya, maaf bila mengganggu kerja kalian,” sahut Guy. “Aku hanya penasaran dengan ledakan tadi. Tadi itu begitu kuat.”
“Iya, memang begitu kuat,” salah seorang staf membenarkan ucapan Guy. “Lihat saja pecahan lantai ini, bisa begitu rusak.”
“Oh… okelah, lebih baik aku mempersiapkan Pokemonku,” kata Guy seraya beranjak pergi. “Selamat bekerja kalian semua!”
Usai mengatakan itu Guy berjalan pelan keluar dari Battle Dome. Namun saat berada di ambang pintu keluar, mantan ranger itu berhenti melangkah. Dia berbalik melihat arena dengan rasa penasaran. Entah mengapa dia merasakan aura jahat di sekitar arena itu… Aura jahat yang dulu pernah dirasakannya…



BAB LV Selesai

Keterangan Alih Bahasa
~Sinar Surya: SolarBeam
~Jilat: Lick
~Ledakan: Explosion
~Ekor Aqua: Aqua Tail
~Bola Bayangan: Shadow Ball
~Taring Halilintar: Thunder Fang
~Air Garam: Brine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...