SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB LVII. VERSUS GUY PART.2
“Kalau begitu ayo kita akhiri!”
Aku
dan Guy berdiri terdiam dengan PokeBall terkepal di tangan kami.
Suasana menjadi begitu tegang ketika kami berdua bersiap melemparkan
PokeBall terakhir kami tersebut. Para penonton menunggu penasaran dengan
Pokemon terakhir yang akan kami gunakan. Mereka mungkin sudah
menebak-nebak dalam benak mereka, membuat mereka mungkin juga
bertanya-tanya apakah tebakan mereka tepat atau tidak. Baiklah... inilah
jawabannya!
“Aku memilihmu, Guardian!”
“Majulah… DAR!”
Seekor Pokemon cokelat dengan punggung berduri muncul berdiri di depanku. Di seberang Pokemon yang kukeluarkan itu, tampak seekor Pokemon hitam seperti anjing yang memiliki tanduk melengkung tajam dengan tiga garis putih di punggungnya. Ekor Pokemon itu terlihat berbentuk sebuah kursor panah yang tajam, dengan penampilan keseluruhannya menyiratkan kegelapan.
Seekor Pokemon cokelat dengan punggung berduri muncul berdiri di depanku. Di seberang Pokemon yang kukeluarkan itu, tampak seekor Pokemon hitam seperti anjing yang memiliki tanduk melengkung tajam dengan tiga garis putih di punggungnya. Ekor Pokemon itu terlihat berbentuk sebuah kursor panah yang tajam, dengan penampilan keseluruhannya menyiratkan kegelapan.
“Pokemon andalan Lunar, Sandslash berhadapan dengan
Pokemon terakhir Guy, Houndoom. Siapakah yang akan memenangkan
pertarungan Pokemon terakhir ini?”
*
Satu jam sebelumnya di ruangan Scott…
Aku
dan Flame berdiri menghadap Scott yang duduk di meja kerjanya di depan
kami. Kedatanganku tadinya untuk menyampaikan kekesalanku atas
pertarungan Reaper melawan Henry, tapi kini pemilik Battle Frontier itu
akan mengatakan sesuatu yang disebutnya sebagai alasan sebenarnya atas
diundangnya diriku dalam turnamen Frontier Festival ini.
“Battle
Frontier adalah komplek fasilitas pertarungan yang terdiri dari tujuh
fasilitas dengan peraturan yang berbeda satu sama lain,” kata Scott
mulai menjelaskan. “Setiap fasilitas dikepalai oleh seorang trainer kuat
yang disebut Frontier Brain atau kepala Frontier. Para Frontier Brain
ini baru bisa dihadapi oleh penantang apabila sang penantang telah
berhasil mencapai kemenangan beruntun yang dipersyaratkan.
“Ada tujuh
Frontier Brain untuk tujuh fasilitas Battle Frontier. Mereka merupakan
trainer terkuat di pulau ini,” lanjut Scott. “Sayangnya, dalam waktu
yang bersamaan, mereka harus pergi dengan kepentingan masing-masing,
sehingga Battle Frontier pun menjadi sepi.”
“Tujuh orang terkuat di pulau ini? Aku jadi ingin melawan mereka,” sahutku tertarik. “Lalu?”
“Kepergian
ketujuh Frontier Brain itu membuat fasilitas Battle Frontier menjadi
lesu sehingga aku tidak punya pilihan lain yaitu menutup Battle Frontier
untuk sementara waktu, kemudian aku akan pergi berlibur ke kepulauan
Sevii,” kata Scott meneruskan. “Tapi saat aku akan pergi meninggalkan
pulau ini, seorang lelaki berseragam ranger datang dan mencegahku.”
“Lelaki berseragam ranger?”
Scott
mengangguk. “Dia masih muda dan warna rambutnya hijau keputih-putihan.
Dia meminta waktu untuk bicara denganku dan aku pun mengiyakan karena
sepertinya ada hal yang serius mengingat jarang-jarang seorang ranger
datang ke tempat ini.”
“Hal apa itu?” tanya Flame tertarik.
“Kami
akhirnya bicara dan dia mengatakan bahwa dia adalah seorang Pokemon
ranger yang datang dari masa depan untuk memberikan peringatan padaku.
Dia memperingatkanku tentang peristiwa yang akan terjadi di Battle
Frontier ini.”
“Ranger dari masa depan?” aku terhenyak kaget. Sepertinya aku familiar dengan frase itu… Ranger dari masa depan.
“Ya,
awalnya aku tidak percaya dengan yang dikatakannya bahwa dia datang
dari masa depan, tapi setelah mendengarkan peringatannya…
“Sekelompok
orang jahat berniat mengambil alih pulau ini dan menjadikannya sebagai
markas utama mereka. Mereka adalah orang-orang jahat dengan kekuatan
yang hebat. Kepergian tujuh Frontier Brain akan menjadi celah bagi
mereka untuk bisa merebut pulau ini dengan mudah.”
“Eh? Benarkah
itu yang dikatakannya?” tanya Flame terkejut. Gadis manis berambut merah
itu lalu melihat ke arahku dengan tidak percaya, seolah dalam
tatapannya itu berusaha mengingatkanku akan sesuatu… sesuatu yang
berhubungan dengan masa lalu kami… tentang seorang ranger yang mengaku
datang dari masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...