“Inilah strategiku!” ujarku mantap. “Tarian
pedang akan meningkatkan kekuatan serangan fisik seperti galian atau
sayatan, yang artinya satu kali serangan saja sudah cukup memenangkan
pertarungan ini.”
“Yeah, tapi sebelum itu terjadi, pukulan penghisap
akan terlebih dahulu menghajar Sandslashmu itu,” sahut Guy tenang.
Sialan sekali dia… sikap tenangnya itu benar-benar membuatku gregetan
saja. “Sandslash sudah tiga kali terkena pukulan penghisap kalau aku
tidak salah menghitung, yang artinya satu serangan terlebih bila
mendapatkannya serangan kritis bisa langsung menjatuhkannya. Posisi kita
sekarang sama, tapi aku akan lebih beruntung karena pukulan penghisap
yang akan selalu menyerang terlebih dahulu.”
“Errr….” Aku menggigit
bibirku ragu. Guy benar, pukulan penghisap akan selalu menyerang
terlebih dahulu bila lawannya menggunakan serangan langsung. Meskipun
kekuatan serangan Dian telah meningkat, tetap saja akan kalah cepat.
Duh, kenapa sih harus ada jurus pukulan penghisap segala?
Aku lalu
melihat Guardian dengan sangsi. Mungkinkah Dian mampu bertahan dari satu
serangan pukulan penghisap lagi? Kalau Pokemon berduri andalanku itu
mampu bertahan, maka akulah yang akan memenangkan pertarungan ini karena
satu kali sayatan saja mampu menjatuhkan Houndoom, terima kasih pada
tarian pedang. Tapi bila pukulan penghisap lebih dulu menjatuhkan Dian,
maka itu artinya….
ARGH!!! Tidak bisa! Aku tidak bisa membiarkan itu
terjadi! Aku tidak boleh kalah! Aku harus menang agar aku bisa melawan
Reaper itu di semifinal. Tak kusangka Guy bisa setangguh ini… dia
benar-benar penuh strategi! Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan
dalam posisi seperti ini?
“Sepertinya kau gundah sekali Lunar,” kata
Guy membaca kegelisahanku. “Inilah pertarungan Pokemon, strategi
terbaiklah yang akan menang. Maafkan aku karena menggagalkanmu melaju ke
semifinal.”
“Huh, percaya diri sekali kau ini, Guy,” sahutku ketus,
berusaha menyembunyikan kegusaranku. Aku tidak boleh terlihat lemah
walaupun berada dalam kondisi terjepit seperti ini… Tapi itu sulit
kulakukan karena kenyataannya… aku memang terjepit!
Sial, aku tidak
tahu harus berbuat apalagi untuk bisa lolos dari situasi ini dan
memenangkan pertarungan. Selama Houndoom memiliki pukulan penghisap,
sekuat apapun serangan Dian tetap tidak bisa memenangkan duel penentuan
ini. Serangan pukulan penghisap akan selalu menyerang pertama kali bila
lawan melakukan serangan langsung. Aku terpojok… Bagaimana ini? Apa aku
akan kalah? Apa sampai disini perjalanan si Pincang yang terkenal itu di
Frontier Festival? Padahal aku ingin…
“Kenapa kamu bodoh sekali.”
Terdengar
sebuah suara dalam kepalaku, membuatku langsung menggulung lengan kiri
bajuku. Tampak sinar kemerahan terlihat menyala samar dari balik
kulitku. Dia bicara lagi…
“Bodoh bagaimana? Saat ini aku sedang…”
“Kenapa kamu tidak berpikir dengan jernih?” potong suara itu.
“Ber… Berpikir jernih?” tanyaku tak mengerti.
“Kamu
jangan hanya terpaku pada jurus, kamu juga harus memperhitungkan semua
aspek yang dimiliki oleh Pokemon,” jawab suara dalam kepalaku yang tak
lain adalah suara Groudon itu.
“Aspek?”
“Manfaatkan kemampuan
Pokemon semaksimal mungkin, gabungkan dengan kemampuan yang kamu miliki
untuk bisa meraih kemenangan. Itulah hakikat dari hubungan antara
Pokemon dengan trainernya.”
“Kemampuan Pokemon… dan kemampuan milikku?” aku mencoba mencerna ucapan Groudon.
“Hanya itu yang bisa kusarankan, selebihnya lakukanlah sendiri… Semoga beruntung my friend…”
Kulihat
cahaya merah di lenganku perlahan memudar setelah Groudon berhenti
bicara. Menggabungkan kemampuan Pokemon dengan kemampuan yang aku
miliki… Apa yang dimaksud oleh Groudon?
(Komentar Groudon, “Woy, aku punya nama! Namaku RedClaw!”)
“Ada
apa denganmu Lunar? Kenapa kau bicara sendiri?” tanya Guy heran
melihatku berbicara sendiri. Well, sebenarnya aku berbicara pada
Groudon, hanya saja aku tidak mungkin mengatakan hal itu pada Guy.
Sebenarnya aku ingin sekali mengatakan hal itu karena sekarang Guy pasti
akan menganggapku gila karena bicara sendiri. Ya mau bagaimana lagi…
aku tidak bisa mengatakan bahwa Pokemon terberat di dunia tengah
bersemayam di lengan kiriku. Selain demi keamanan, Guy juga pastinya
tidak akan percaya. Dia akan lebih menganggapku gila!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...