SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 16 Juli 2012

L's Diary: Eps.402 - Terjepit

PhotobucketEpisode 402: Terjepit

“Inilah strategiku!” ujarku mantap. “Tarian pedang akan meningkatkan kekuatan serangan fisik seperti galian atau sayatan, yang artinya satu kali serangan saja sudah cukup memenangkan pertarungan ini.”
“Yeah, tapi sebelum itu terjadi, pukulan penghisap akan terlebih dahulu menghajar Sandslashmu itu,” sahut Guy tenang. Sialan sekali dia… sikap tenangnya itu benar-benar membuatku gregetan saja. “Sandslash sudah tiga kali terkena pukulan penghisap kalau aku tidak salah menghitung, yang artinya satu serangan terlebih bila mendapatkannya serangan kritis bisa langsung menjatuhkannya. Posisi kita sekarang sama, tapi aku akan lebih beruntung karena pukulan penghisap yang akan selalu menyerang terlebih dahulu.”
“Errr….” Aku menggigit bibirku ragu. Guy benar, pukulan penghisap akan selalu menyerang terlebih dahulu bila lawannya menggunakan serangan langsung. Meskipun kekuatan serangan Dian telah meningkat, tetap saja akan kalah cepat. Duh, kenapa sih harus ada jurus pukulan penghisap segala?
Aku lalu melihat Guardian dengan sangsi. Mungkinkah Dian mampu bertahan dari satu serangan pukulan penghisap lagi? Kalau Pokemon berduri andalanku itu mampu bertahan, maka akulah yang akan memenangkan pertarungan ini karena satu kali sayatan saja mampu menjatuhkan Houndoom, terima kasih pada tarian pedang. Tapi bila pukulan penghisap lebih dulu menjatuhkan Dian, maka itu artinya….
ARGH!!! Tidak bisa! Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi! Aku tidak boleh kalah! Aku harus menang agar aku bisa melawan Reaper itu di semifinal. Tak kusangka Guy bisa setangguh ini… dia benar-benar penuh strategi! Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan dalam posisi seperti ini?
“Sepertinya kau gundah sekali Lunar,” kata Guy membaca kegelisahanku. “Inilah pertarungan Pokemon, strategi terbaiklah yang akan menang. Maafkan aku karena menggagalkanmu melaju ke semifinal.”
“Huh, percaya diri sekali kau ini, Guy,” sahutku ketus, berusaha menyembunyikan kegusaranku. Aku tidak boleh terlihat lemah walaupun berada dalam kondisi terjepit seperti ini… Tapi itu sulit kulakukan karena kenyataannya… aku memang terjepit!
Sial, aku tidak tahu harus berbuat apalagi untuk bisa lolos dari situasi ini dan memenangkan pertarungan. Selama Houndoom memiliki pukulan penghisap, sekuat apapun serangan Dian tetap tidak bisa memenangkan duel penentuan ini. Serangan pukulan penghisap akan selalu menyerang pertama kali bila lawan melakukan serangan langsung. Aku terpojok… Bagaimana ini? Apa aku akan kalah? Apa sampai disini perjalanan si Pincang yang terkenal itu di Frontier Festival? Padahal aku ingin…
Kenapa kamu bodoh sekali.
Terdengar sebuah suara dalam kepalaku, membuatku langsung menggulung lengan kiri bajuku. Tampak sinar kemerahan terlihat menyala samar dari balik kulitku. Dia bicara lagi…
“Bodoh bagaimana? Saat ini aku sedang…”
Kenapa kamu tidak berpikir dengan jernih?” potong suara itu.
“Ber… Berpikir jernih?” tanyaku tak mengerti.
Kamu jangan hanya terpaku pada jurus, kamu juga harus memperhitungkan semua aspek yang dimiliki oleh Pokemon,” jawab suara dalam kepalaku yang tak lain adalah suara Groudon itu.
“Aspek?”
Manfaatkan kemampuan Pokemon semaksimal mungkin, gabungkan dengan kemampuan yang kamu miliki untuk bisa meraih kemenangan. Itulah hakikat dari hubungan antara Pokemon dengan trainernya.”
“Kemampuan Pokemon… dan kemampuan milikku?” aku mencoba mencerna ucapan Groudon.
Hanya itu yang bisa kusarankan, selebihnya lakukanlah sendiri… Semoga beruntung my friend…
Kulihat cahaya merah di lenganku perlahan memudar setelah Groudon berhenti bicara. Menggabungkan kemampuan Pokemon dengan kemampuan yang aku miliki… Apa yang dimaksud oleh Groudon?
(Komentar Groudon, “Woy, aku punya nama! Namaku RedClaw!”)
“Ada apa denganmu Lunar? Kenapa kau bicara sendiri?” tanya Guy heran melihatku berbicara sendiri. Well, sebenarnya aku berbicara pada Groudon, hanya saja aku tidak mungkin mengatakan hal itu pada Guy. Sebenarnya aku ingin sekali mengatakan hal itu karena sekarang Guy pasti akan menganggapku gila karena bicara sendiri. Ya mau bagaimana lagi… aku tidak bisa mengatakan bahwa Pokemon terberat di dunia tengah bersemayam di lengan kiriku. Selain demi keamanan, Guy juga pastinya tidak akan percaya. Dia akan lebih menganggapku gila!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...