SERVADA CHRONICLES
BAB LIX: VOLTA VS DARKO
Episode 412: Volta Melawan Darko
Di
suatu kamar rumah sakit tanpa kutahu…
Flint tampak cemas menunggui Flame yang
terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Dipandanginya wajah Flame dengan
sedih. Dia tahu telah banyak kesedihan yang dirasakan kekasihnya tersebut. Dan
sekarang, dia yakin kesedihan Flame akan semakin bertambah setelah konflik
antara Volta dan Lunar terjadi.
“Flint, kenapa aku ada disini?” Tanya
Flame heran. Rupanya gadis berambut merah dengan jambul jingga itu telah
terbangun. Matanya tampak memandang sekeliling, menyadari dirinya berada di
dalam sebuah kamar di rumah sakit.
Flint tak langsung menjawab. Dipandanginya
wajah Flame beberapa detik, kemudian mengusap pipi gadis itu lembut.
“Kamu pingsan di depan rumah sakit
kemarin. Syukurlah kata dokter kamu hanya kelelahan saja. Aku senang kamu sudah
kembali sadar,” jawab Flint.
“Pingsan? Pingsan kenapa?” Tanya Flame
ingin tahu.
Flint tampak ragu menjawab. Khawatir
akan membawa kesedihan bagi Flame. Padahal, Flame baru saja tersadar. Melihat
kekasihnya belum juga menjawab, Flame pun berusaha mengingat sendiri apa yang
terjadi padanya. Segera saja dia ingat kejadian kemarin. Ketika Lunar dan Volta
bertengkar di depan rumah sakit. Kedua sahabatnya itu saling mengeluarkan
kemampuan PokeHuman mereka masing-masing dan hendak saling serang. Flame lalu
berteriak keras dan sejak itu dia tidak ingat apa-apa lagi.
“Apa… Apa yang terjadi Lunar dan
Volta?!” Tanya Flame mendadak panik.
“Tidak apa-apa. Mereka baik-baik saja,”
kali ini Flint menjawab cepat.“Setelah kau pingsan, mereka berhenti
bertengkar.”
“Dimana mereka sekarang?” sergah Flame
cepat.
“Hari ini Volta bertarung melawan Darko
di perempat final.Mungkin Lunar juga ada di Battle Dome menyaksikan mereka
bertarung,” jelas Volta.
Flame tertegun.Dalam hati dia senang
kedua sahabat lamanya itu tidak saling serang sebagaimana yang ditakutkannya
selama ini. Mimpi-mimpi buruk itu…
*
Kembali
ke diariku…
“Ayo Badut! Kalahkan dia!”
“Darko, kamu pasti bisa!”
“Badut! Badut! Badut!”
“Darko! Darko! Darko!”
Teriakan-teriakan dukungan terus
terdengar untuk Volta dan Darko yang kini tengah bertarung di tengah arena di
babak perempat final.Kedua mantan grunt Tim Magma itu bertarung habis-habisan
di arena. Karena memang pertarungan ini adalah penentuan untuk memastikan
tempat di babak semifinal. Saat ini tampak Electabuzz milik Volta berdiri
berhadapan dengan Kabutops, yang menjadi Pokemon terakhir Darko.Dua Pokemon
Darko sebelumnya dengan mudah dijatuhkan oleh Electabuzz.
“Ayo Kak Darko, tunjukkan kehebatan Kabutops
seperti saat melawan Si Pincang!”
“Iya Kak Darko. Kabutops pasti bisa
membalik kedudukan!”
Suara teriakan dukungan itu sepertinya
terdengar familiar. Aku yang kini duduk di tempat VIP pun langsung mencari asal
teriakan dan menemukan tiga anak di bagian depan tribun tengah berdiri. Sudah
kuduga, mereka trio ninja yang waktu itu menyerangku di Hutan Petalburg! Kalau
tidak salah nama mereka itu Trio Ter… Ter
apa ya? Tersanjung?
(Komentar Guardian, “Itumah judul
sinetron jadul bos!”)
Tiba-tiba saja aku teringat pada sosok
bocah laki-laki yang dulu menemani petualanganku.Parmin. Aku ingat aku
memutuskan membolehkannya ikut dalam pencarian Groudon saat dia menyelamatkanku
dari tiga anak buah Darko itu. Ah iya, aku ingat nama trio itu! Trio Termenung!
Tiga anak itu adalah Ter, Me, dan Nung!
(Komentar Treasure, “Please deh Bos.
Penting gitu mengingat nama tiga anak yang aneh dan gak penting itu?”)
“Pukulan petir!” sebuah teriakan memekik
terdengar dari arah Volta. Rupanya pertarungan kembali berlanjut ketika aku
memikirkannama tiga anak buah Darko itu.
“Kabutops, jet aqua!” balas Darko tak
mau kalah.
Electabuzz berlari cepat dengan tangan terkepal yang menyala.Sementara Kabutops di depannya menyongsong dengan tubuh diselubungi air. Keduanya pun saling beradu di udara, menciptakan sebuah ledakan dahsyat yang menggelegar. Cipratan air dan kilatan listrik pun muncul menutupi kedua Pokemon tersebut.Disusul, suara keras ketika masing-masing Pokemon terhempas dengan hebatnya ke arena. Kedua Pokemon mengerang kesakitan disana.
“Kamu berani sekali Darko… Melawan
listrik dengan air, benar-benar nekat,” gumam Volta.
Darko menyeringai.Meski Kabutops
miliknya terbaring kesakitan, namun dia masih bisa bersikap tenang. “Langkah
berisiko seperti ini hanya bisa dilakukan oleh seorang petarung hebat.Karena
itulah aku ingin membuktikan bahwa aku lebih kuat darimu, Volta!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...