SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 28 September 2013

Lunar's Diary: Eps. 412 - Volta Melawan Darko


SERVADA CHRONICLES
BAB LIX: VOLTA VS DARKO

Episode 412: Volta Melawan Darko

Di suatu kamar rumah sakit tanpa kutahu…

Flint tampak cemas menunggui Flame yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Dipandanginya wajah Flame dengan sedih. Dia tahu telah banyak kesedihan yang dirasakan kekasihnya tersebut. Dan sekarang, dia yakin kesedihan Flame akan semakin bertambah setelah konflik antara Volta dan Lunar terjadi.
“Flint, kenapa aku ada disini?” Tanya Flame heran. Rupanya gadis berambut merah dengan jambul jingga itu telah terbangun. Matanya tampak memandang sekeliling, menyadari dirinya berada di dalam sebuah kamar di rumah sakit.
Flint tak langsung menjawab. Dipandanginya wajah Flame beberapa detik, kemudian mengusap pipi gadis itu lembut.
“Kamu pingsan di depan rumah sakit kemarin. Syukurlah kata dokter kamu hanya kelelahan saja. Aku senang kamu sudah kembali sadar,” jawab Flint.
“Pingsan? Pingsan kenapa?” Tanya Flame ingin tahu.
Flint tampak ragu menjawab. Khawatir akan membawa kesedihan bagi Flame. Padahal, Flame baru saja tersadar. Melihat kekasihnya belum juga menjawab, Flame pun berusaha mengingat sendiri apa yang terjadi padanya. Segera saja dia ingat kejadian kemarin. Ketika Lunar dan Volta bertengkar di depan rumah sakit. Kedua sahabatnya itu saling mengeluarkan kemampuan PokeHuman mereka masing-masing dan hendak saling serang. Flame lalu berteriak keras dan sejak itu dia tidak ingat apa-apa lagi.
“Apa… Apa yang terjadi Lunar dan Volta?!” Tanya Flame mendadak panik.
“Tidak apa-apa. Mereka baik-baik saja,” kali ini Flint menjawab cepat.“Setelah kau pingsan, mereka berhenti bertengkar.”
“Dimana mereka sekarang?” sergah Flame cepat.
“Hari ini Volta bertarung melawan Darko di perempat final.Mungkin Lunar juga ada di Battle Dome menyaksikan mereka bertarung,” jelas Volta.
Flame tertegun.Dalam hati dia senang kedua sahabat lamanya itu tidak saling serang sebagaimana yang ditakutkannya selama ini. Mimpi-mimpi buruk itu…

*

Kembali ke diariku…

“Ayo Badut! Kalahkan dia!”
“Darko, kamu pasti bisa!”
“Badut! Badut! Badut!”
“Darko! Darko! Darko!”
Teriakan-teriakan dukungan terus terdengar untuk Volta dan Darko yang kini tengah bertarung di tengah arena di babak perempat final.Kedua mantan grunt Tim Magma itu bertarung habis-habisan di arena. Karena memang pertarungan ini adalah penentuan untuk memastikan tempat di babak semifinal. Saat ini tampak Electabuzz milik Volta berdiri berhadapan dengan Kabutops, yang menjadi Pokemon terakhir Darko.Dua Pokemon Darko sebelumnya dengan mudah dijatuhkan oleh Electabuzz.
“Ayo Kak Darko, tunjukkan kehebatan Kabutops seperti saat melawan Si Pincang!”
“Iya Kak Darko. Kabutops pasti bisa membalik kedudukan!”
Suara teriakan dukungan itu sepertinya terdengar familiar. Aku yang kini duduk di tempat VIP pun langsung mencari asal teriakan dan menemukan tiga anak di bagian depan tribun tengah berdiri. Sudah kuduga, mereka trio ninja yang waktu itu menyerangku di Hutan Petalburg! Kalau tidak salah nama mereka itu Trio Ter… Ter  apa ya? Tersanjung?
(Komentar Guardian, “Itumah judul sinetron jadul bos!”)
Tiba-tiba saja aku teringat pada sosok bocah laki-laki yang dulu menemani petualanganku.Parmin. Aku ingat aku memutuskan membolehkannya ikut dalam pencarian Groudon saat dia menyelamatkanku dari tiga anak buah Darko itu. Ah iya, aku ingat nama trio itu! Trio Termenung! Tiga anak itu adalah Ter, Me, dan Nung!
(Komentar Treasure, “Please deh Bos. Penting gitu mengingat nama tiga anak yang aneh dan gak penting itu?”)
“Pukulan petir!” sebuah teriakan memekik terdengar dari arah Volta. Rupanya pertarungan kembali berlanjut ketika aku memikirkannama tiga anak buah Darko itu.
“Kabutops, jet aqua!” balas Darko tak mau kalah.

Electabuzz berlari cepat dengan tangan terkepal yang menyala.Sementara Kabutops di depannya menyongsong dengan tubuh diselubungi air. Keduanya pun saling beradu di udara, menciptakan sebuah ledakan dahsyat yang menggelegar. Cipratan air dan kilatan listrik pun muncul menutupi kedua Pokemon tersebut.Disusul, suara keras ketika masing-masing Pokemon terhempas dengan hebatnya ke arena. Kedua Pokemon mengerang kesakitan disana.
“Kamu berani sekali Darko… Melawan listrik dengan air, benar-benar nekat,” gumam Volta.
Darko menyeringai.Meski Kabutops miliknya terbaring kesakitan, namun dia masih bisa bersikap tenang. “Langkah berisiko seperti ini hanya bisa dilakukan oleh seorang petarung hebat.Karena itulah aku ingin membuktikan bahwa aku lebih kuat darimu, Volta!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...