Episode 417: Api Melawan Air
Kembali
ke masa kini, pertarungan Volta melawan Darko…
Semua mata memandang tak berkedip
menyaksikan yang tengah terjadi di arena. Kabutops tampak meluncur cepat dengan
diselubungi aliran air deras yang terus berputar. Pokemon purba itu meluncur
cepat dan siap menghantam Magmortar. Ini adalah kesempatan emas Darko dan
mungkin yang terakhir. Pada detik-detik terakhir ini, Darko harus bisa
memanfaatkan keunggulan elemen yang dimiliki Pokemonnya.
“Terimalah kekalahanmu Volta!!!” teriak
Darko.
“Kamulah yang mestinya kalah!” entah
kenapa kali ini volta meladeni teriakan Darko dengan teriakan balasa, dan
terdengar begitu bersemangat. Tak lama bagiku untuk mengetahui penyebabnya
karena tiba-tiba dia melanjutkan teriakannya… “Magmortar, pukulan petir!”
Magmortar yang tadi tampak lemah tiba-tiba melompat tinggi, bergerak menyambut Kabutops yang meluncur cepat ke arahnya. Tampak kedua tangan Pokemon terakhir Volta itu mengeluarkan kilatan petir, yang kemudian diarahkan pada Kabutops. Melihat hal itu, Darko dan para penonton langsung terperangah. Mereka, dan tentunya aku juga… tak menyangka langkah berani itu. Volta belum habis!
Magmortar yang tadi tampak lemah tiba-tiba melompat tinggi, bergerak menyambut Kabutops yang meluncur cepat ke arahnya. Tampak kedua tangan Pokemon terakhir Volta itu mengeluarkan kilatan petir, yang kemudian diarahkan pada Kabutops. Melihat hal itu, Darko dan para penonton langsung terperangah. Mereka, dan tentunya aku juga… tak menyangka langkah berani itu. Volta belum habis!
“HAJARRR!!!”
“KERAHKAN KEKUATANMU!!!
“AYO DARKO!!!”
“BADUT!!! BADUT!!!”
Para penonton terbawa suasana
pertarungan hingga ke puncak tertinggi. Sebagian besar mereka berdiri
bersamaan, seolah kurang puas menyaksikan pertemuan tersebut dengan duduk.
Seakan yakin bahwa momen ini adalah momen terakhir dari pertarungan Volta
melawan Darko… yang menentukan sang pemenang!
“PUKULAN PETIR!”
“JET AQUA!”
BLARRRRRRRRRR……..
*
Dalam
memori Darko…
Darko kecil terduduk bersandar pada
sebuah pohon besar di tengahb sabana. Kakinya ditekuk, dengan kedua lengan
melingkari lututnya. Wajahnya menatap sedih jauh ke seberang, hamparan rumput
menghijau dengan beberapa Pokemon berkeliaran bebas disana.
Lama dia menatap jauh ke depan, ketika
dua Pokemon, masing-masing berwarna merah dan biru, melayang terbang dari
kejauhan, meluncur cepat ke arahnya.
“Latias… Latios…” ujarnya lirih. Dia
bangkit berdiri dan berlari menyongsong kedua Pokemon itu. “Latias! Latios!”
teriaknya bersemangat. “Ahahaha! Aku bertemu kalian… Aku bertemu kalian!”
Latias dan Latios semakin mendekat,
namun saat Darko semakin dekat, tiba-tiba kedua Pokemon itu lenyap. Membuat
Darko terkejut dan bingung. “Latias… Latios… kemana kalian? Jangan pergi….”
Darko berjalan berkeliling mencari dua
Pokemon tersebut. Namun dia tak kunjung menemukannya, membuatnya mulai putus
asa. “Latias… Latios… jangan pergi….” Darko mulai terisak. “Jangan pergi…” dia
mulai menangis.
Lama dia menangis, hingga kemudian
muncul dua bayangan di kanan dan kirinya. Darko terkejut dan melihat ke kanan
dan kirinya. Bayangan itu kemudian berubah menjadi Latias dan Latios. Dua
Pokemon dengan tubuh menyerupai pesawat jet itu lalu memandang bersahabat ke
arahnya.
“Latias, Latios! Senangnya!” sorak Darko
senang. Dia lalu memeluk kedua Pokemon itu lembut dan menempelkan kepalanya di
tubuh Latias yang bertubuh merah. “Kalian jangan pergi ya… temani aku disini…”
bisiknya lirih. Kedua Pokemon yang diajak bicara lantas mengangguk, seolah
memahami apa yang ditanyakan Darko. “Aku menyayangi kalian… aku ingin selalu
bersama kalian… aku ingin kalian dapat selalu bersamaku….”
*
Beralih
cepat kembali ke Battle Dome…
BLAAAARRRR!!!!
Ledakan keras terdengar seiring
bertubrukanya Magmortar dan Kabutops. Asap putih pun mengepul dari kedua
Pokemon yang beradu di udara tersebut, menutupi kedua Pokemon itu hingga tak
terlihat pendangan. Dari dalam kepulan asap, keluar pancaran air liar ke
berbagai arah, diikuti kilatan-kilatan listrik. Diikuti kemudian suara
berdentum keras ke tanah. Dua Pokemon yang tadi beradu di udara telah terjatuh
ke tanah, menciptakan kepulan asap dan debu lainnya.
Para penonton pun menjadi terpana
melihatnya. Mereka menantikan kepulan debu lenyap untuk melihat Pokemon mana
yang masih berdiri. Perlahan asap dan debu menghilang, dan pemenang pertarungan
itu pun telah diketahui. Aku melihat dengan tidak percaya. Pokemon yang
bertahan itu adalah….
BAB LIX Selesai
Keterangan alih bahasa:
~Pukulan Petir : ThunderPunch
~Petir : Thunder
~Jet Aqua : Aqua Jet
~Kekuatan Purbakala : Ancient Power
~Air :
Water
~Api :
Fire
~Tubuh Api : Flame Body
~Pusaran Pasir : Sand Tomb
Mantap kak L, Lanjutkan! :-)
BalasHapusBoleh ikut di cerita kak L nggak?
Nama: Panji Tranvaner
Pokemon: Samurott, Magnezone, Hydreigon, Charizard, Garchomp, Gallade
Nggak boleh juga nggak papa :-)
Jangan lupa kunjungi blogku: http://world-future.heck.in/
By: Panji Tranvaner
Sip. Terima kasih Panji... ;)
Hapus