SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 28 September 2013

Lunar's Diary: Eps.417 - Api Melawan Air


Episode 417: Api Melawan Air

Kembali ke masa kini, pertarungan Volta melawan Darko…

Semua mata memandang tak berkedip menyaksikan yang tengah terjadi di arena. Kabutops tampak meluncur cepat dengan diselubungi aliran air deras yang terus berputar. Pokemon purba itu meluncur cepat dan siap menghantam Magmortar. Ini adalah kesempatan emas Darko dan mungkin yang terakhir. Pada detik-detik terakhir ini, Darko harus bisa memanfaatkan keunggulan elemen yang dimiliki Pokemonnya.
“Terimalah kekalahanmu Volta!!!” teriak Darko.
“Kamulah yang mestinya kalah!” entah kenapa kali ini volta meladeni teriakan Darko dengan teriakan balasa, dan terdengar begitu bersemangat. Tak lama bagiku untuk mengetahui penyebabnya karena tiba-tiba dia melanjutkan teriakannya… “Magmortar, pukulan petir!”

Magmortar yang tadi tampak lemah tiba-tiba melompat tinggi, bergerak menyambut Kabutops yang meluncur cepat ke arahnya. Tampak kedua tangan Pokemon terakhir Volta itu mengeluarkan kilatan petir, yang kemudian diarahkan pada Kabutops. Melihat hal itu, Darko dan para penonton langsung terperangah. Mereka, dan tentunya aku juga… tak menyangka langkah berani itu. Volta belum habis!
“HAJARRR!!!”
“KERAHKAN KEKUATANMU!!!
“AYO DARKO!!!”
“BADUT!!! BADUT!!!”
Para penonton terbawa suasana pertarungan hingga ke puncak tertinggi. Sebagian besar mereka berdiri bersamaan, seolah kurang puas menyaksikan pertemuan tersebut dengan duduk. Seakan yakin bahwa momen ini adalah momen terakhir dari pertarungan Volta melawan Darko… yang menentukan sang pemenang!
“PUKULAN PETIR!”
“JET AQUA!”
BLARRRRRRRRRR……..

*

Dalam memori Darko…

Darko kecil terduduk bersandar pada sebuah pohon besar di tengahb sabana. Kakinya ditekuk, dengan kedua lengan melingkari lututnya. Wajahnya menatap sedih jauh ke seberang, hamparan rumput menghijau dengan beberapa Pokemon berkeliaran bebas disana.
Lama dia menatap jauh ke depan, ketika dua Pokemon, masing-masing berwarna merah dan biru, melayang terbang dari kejauhan, meluncur cepat ke arahnya.
“Latias… Latios…” ujarnya lirih. Dia bangkit berdiri dan berlari menyongsong kedua Pokemon itu. “Latias! Latios!” teriaknya bersemangat. “Ahahaha! Aku bertemu kalian… Aku bertemu kalian!”
Latias dan Latios semakin mendekat, namun saat Darko semakin dekat, tiba-tiba kedua Pokemon itu lenyap. Membuat Darko terkejut dan bingung. “Latias… Latios… kemana kalian? Jangan pergi….”
Darko berjalan berkeliling mencari dua Pokemon tersebut. Namun dia tak kunjung menemukannya, membuatnya mulai putus asa. “Latias… Latios… jangan pergi….” Darko mulai terisak. “Jangan pergi…” dia mulai menangis.
Lama dia menangis, hingga kemudian muncul dua bayangan di kanan dan kirinya. Darko terkejut dan melihat ke kanan dan kirinya. Bayangan itu kemudian berubah menjadi Latias dan Latios. Dua Pokemon dengan tubuh menyerupai pesawat jet itu lalu memandang bersahabat ke arahnya.
“Latias, Latios! Senangnya!” sorak Darko senang. Dia lalu memeluk kedua Pokemon itu lembut dan menempelkan kepalanya di tubuh Latias yang bertubuh merah. “Kalian jangan pergi ya… temani aku disini…” bisiknya lirih. Kedua Pokemon yang diajak bicara lantas mengangguk, seolah memahami apa yang ditanyakan Darko. “Aku menyayangi kalian… aku ingin selalu bersama kalian… aku ingin kalian dapat selalu bersamaku….”

*

Beralih cepat kembali ke Battle Dome…

BLAAAARRRR!!!!
Ledakan keras terdengar seiring bertubrukanya Magmortar dan Kabutops. Asap putih pun mengepul dari kedua Pokemon yang beradu di udara tersebut, menutupi kedua Pokemon itu hingga tak terlihat pendangan. Dari dalam kepulan asap, keluar pancaran air liar ke berbagai arah, diikuti kilatan-kilatan listrik. Diikuti kemudian suara berdentum keras ke tanah. Dua Pokemon yang tadi beradu di udara telah terjatuh ke tanah, menciptakan kepulan asap dan debu lainnya.
Para penonton pun menjadi terpana melihatnya. Mereka menantikan kepulan debu lenyap untuk melihat Pokemon mana yang masih berdiri. Perlahan asap dan debu menghilang, dan pemenang pertarungan itu pun telah diketahui. Aku melihat dengan tidak percaya. Pokemon yang bertahan itu adalah….


BAB LIX Selesai

Keterangan alih bahasa:
~Pukulan Petir                : ThunderPunch
~Petir                          : Thunder
~Jet Aqua                    : Aqua Jet
~Kekuatan Purbakala  : Ancient Power
~Air                             : Water
~Api                            : Fire
~Tubuh Api                 : Flame Body
~Pusaran Pasir             : Sand Tomb


2 komentar:

  1. Mantap kak L, Lanjutkan! :-)

    Boleh ikut di cerita kak L nggak?

    Nama: Panji Tranvaner

    Pokemon: Samurott, Magnezone, Hydreigon, Charizard, Garchomp, Gallade

    Nggak boleh juga nggak papa :-)

    Jangan lupa kunjungi blogku: http://world-future.heck.in/

    By: Panji Tranvaner

    BalasHapus

Anda sopan, Sandslash pun segan...