SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 12 Desember 2014

Lunar's Diary: Eps.433 - Tergelincir

Episode 433: Tergelincir

“Ma... Machamp...” Volta terkejut mendapati Pokemon pertamanya di arena tak kunjung bergerak menjalankan perintahnya. Dia mengamati Pokemonnya dengan seksama dan segera mengetahui apa yang terjadi pada Machamp. “Tergelincir rupanya,” ujarnya seraya langsung menoleh ke arahku. “Kamu beruntung Lunar. Kamu beruntung Pokemonku tergelincir sehingga...”
“Aku tidak beruntung!” potongku cepat. Volta terkesiap, tampak tak menduga ucapanku. “Tergelincirnya Machamp itu... memang bagian dari strategiku!” seruku berapi-api.
“Apa katamu? Mengaku-ngaku keberuntungan sebagai strategimu?” tanya Volta
-------------------------
“Itu memang benar,” kata Erou yang menyaksikan di tribun penonton. “Lunar bukan sembarangan memilih jurus luncuran batu.”
“Memangnya kenapa?” tanya penonton yang ada di sampingnya.
“Luncuran batu memiliki peluang menyebabkan Pokemon lawan tergelincir. Dan Lunar sangat perhitungan dalam hal keberuntungan. Selain itu, Volta salah menyadari efek luncuran batu hanya setengah karena mengenai Pokemon tipe petarung. Kenyataannya, kekuatan serangan itu telah berlipat berkat jurus mengutuk yang sedari tadi digunakan Lunar!”
Usai mengatakan itu, Erou memandangi Lunar penuh arti. ‘Aku bisa melihat betapa kamu begitu larut dalam pertarungan ini, Pincang. Kamu tak pernah seserius ini...’
--------------------------------
“Itu adalah strategiku,” kataku dengan mengepalkan tangan keras. “Aku sengaja memilihkan luncuran batu, karena itu punya efek menggelincirkan Pokemon lawan. Akibatnya, saat lawan tergelincir, aku bisa kembali melanjutkan serangan! Treas, luncuran batu lagi!”
“Apa?!”
Treas menggerakkan kepalanya, lantas menyentakkannya begitu keras, melemparkan bongkahan-bongkahan batu berukuran sedang yang berterbangan ke arah Machamp. Dengan cepat batu-batu itu menghajar Machamp yang tak bisa bergerak, membuat Pokemon bertangan empat itu terpelanting jauh hingga jatuh ke tanah.


--Lunar OOO VS OOX Badut--

OOO 30%
Cradily
0%
Machamp

Semua penonton terdiam. Semuanya menantikan Machamp bangkit berdiri. Namun tak ada yang terjadi, Pokemon itu tetap terbaring di atas tanah, tak mampu melanjutkan pertarungan.
Di luar dugaan, Machamp milik Badut tak mampu melanjutkan pertarungan. Pemenangnya Cradily milik Lunar!” seru Flame membacakan hal pertarungan pertama kami.
“HOREEE!!!” teriak para penonton begitu menyadari suasana di arena. Teriakan itu lantas disusul teriakan yang mengelu-elukan diriku. Yeah, tentu saja dengan julukan yang kubenci itu.
“Ma...Champ?” Volta menatap Pokemonnya dengan tak percaya. Namun kemudian dia terlihat berpikir, sejurus kemudian tersenyum misterius ke arahku. “Mengagumkan. Sangat mengagumkan,” puji Volta. “Jadi strategimu tetap tajam saja ya, Lunar. Pantas saja bila kamu bisa maju ke final Ever Grande, dan maju sampai pertarungan final ini. Mengesankan.”
“Kamu lihat sendiri kan? Aku akan mengulang kemenanganku pada pertemuan pertama kita... yaitu dengan mengalahkanmu, Volta!”
Volta menggelengkan kepalanya sembari menggerakkan jari telunjuknya ke arahku. “Terlalu cepat untuk mengatakannya, Lunar. Aku masih punya dua Pokemon, dan kuyakinkan padamu kalau dua Pokemonku ini sanggup menjatuhkan Pokemon-Pokemonmu dengan meyakinkan. Apa kamu tak melihat pertarunganku sebelumnya, saat Pokemonku sanggup membantai Pokemon-Pokemon milik Darko?”
Aku mendengus seraya menyahut, “Aku juga punya dua Pokemon lagi, temanku Volta. Dan salah satu Pokemonku adalah, yang telah mempermalukanmu pada pertemuan pertama kita.”
“Dan malam itu Lunar, aku balas mempermalukanmu!” sahut Volta tak mau kalah.
“Berhentilah bicara dan tunjukkan kekuatanmu, Volta!” seruku. “Keluarkan Pokemon keduamu, bila kamu memang memilikinya!”
Volta terdiam. Dimasukkannya kembali Machamp yang telah pingsan ke dalam Pokeball. Dimasukkannya Pokeball berisi Machamp itu ke dalam saku celananya. Lantas, dia mengayunkan tangan kanannya ke udara, memunculkan sebuah Pokeball di sela jari telunjuk dan jari tengahnya.
“Dengan senang hati, temanku Lunar...” kata Volta pelan. “Akan kuperkenalkan kamu pada Pokemon keduaku, yang tak terkalahkan! Keluarlah... Magmortar!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...