Episode 433: Tergelincir
“Ma... Machamp...” Volta terkejut
mendapati Pokemon pertamanya di arena tak kunjung bergerak menjalankan
perintahnya. Dia mengamati Pokemonnya dengan seksama dan segera mengetahui apa
yang terjadi pada Machamp. “Tergelincir rupanya,” ujarnya seraya langsung
menoleh ke arahku. “Kamu beruntung Lunar. Kamu beruntung Pokemonku tergelincir
sehingga...”
“Aku tidak beruntung!” potongku cepat.
Volta terkesiap, tampak tak menduga ucapanku. “Tergelincirnya Machamp itu...
memang bagian dari strategiku!” seruku berapi-api.
“Apa katamu? Mengaku-ngaku keberuntungan
sebagai strategimu?” tanya Volta
-------------------------
“Itu memang benar,” kata Erou yang
menyaksikan di tribun penonton. “Lunar bukan sembarangan memilih jurus luncuran
batu.”
“Memangnya kenapa?” tanya penonton yang
ada di sampingnya.
“Luncuran batu memiliki peluang
menyebabkan Pokemon lawan tergelincir. Dan Lunar sangat perhitungan dalam hal
keberuntungan. Selain itu, Volta salah menyadari efek luncuran batu hanya
setengah karena mengenai Pokemon tipe petarung. Kenyataannya, kekuatan serangan
itu telah berlipat berkat jurus mengutuk yang sedari tadi digunakan Lunar!”
Usai mengatakan itu, Erou memandangi
Lunar penuh arti. ‘Aku bisa melihat betapa kamu begitu larut dalam pertarungan
ini, Pincang. Kamu tak pernah seserius ini...’
--------------------------------
“Itu adalah strategiku,” kataku dengan
mengepalkan tangan keras. “Aku sengaja memilihkan luncuran batu, karena itu
punya efek menggelincirkan Pokemon lawan. Akibatnya, saat lawan tergelincir,
aku bisa kembali melanjutkan serangan! Treas, luncuran batu lagi!”
“Apa?!”
Treas menggerakkan kepalanya, lantas
menyentakkannya begitu keras, melemparkan bongkahan-bongkahan batu berukuran
sedang yang berterbangan ke arah Machamp. Dengan cepat batu-batu itu menghajar
Machamp yang tak bisa bergerak, membuat Pokemon bertangan empat itu
terpelanting jauh hingga jatuh ke tanah.
--Lunar OOO VS
OOX Badut--
OOO 30%
Cradily
0%
Machamp
Semua penonton terdiam. Semuanya menantikan
Machamp bangkit berdiri. Namun tak ada yang terjadi, Pokemon itu tetap
terbaring di atas tanah, tak mampu melanjutkan pertarungan.
“Di
luar dugaan, Machamp milik Badut tak mampu melanjutkan pertarungan. Pemenangnya
Cradily milik Lunar!” seru Flame membacakan hal pertarungan pertama kami.
“HOREEE!!!” teriak para penonton begitu
menyadari suasana di arena. Teriakan itu lantas disusul teriakan yang
mengelu-elukan diriku. Yeah, tentu saja dengan julukan yang kubenci itu.
“Ma...Champ?” Volta menatap Pokemonnya
dengan tak percaya. Namun kemudian dia terlihat berpikir, sejurus kemudian
tersenyum misterius ke arahku. “Mengagumkan. Sangat mengagumkan,” puji Volta.
“Jadi strategimu tetap tajam saja ya, Lunar. Pantas saja bila kamu bisa maju ke
final Ever Grande, dan maju sampai pertarungan final ini. Mengesankan.”
“Kamu lihat sendiri kan? Aku akan
mengulang kemenanganku pada pertemuan pertama kita... yaitu dengan
mengalahkanmu, Volta!”
Volta menggelengkan kepalanya sembari
menggerakkan jari telunjuknya ke arahku. “Terlalu cepat untuk mengatakannya,
Lunar. Aku masih punya dua Pokemon, dan kuyakinkan padamu kalau dua Pokemonku
ini sanggup menjatuhkan Pokemon-Pokemonmu dengan meyakinkan. Apa kamu tak
melihat pertarunganku sebelumnya, saat Pokemonku sanggup membantai
Pokemon-Pokemon milik Darko?”
Aku mendengus seraya menyahut, “Aku juga
punya dua Pokemon lagi, temanku Volta. Dan salah satu Pokemonku adalah, yang
telah mempermalukanmu pada pertemuan pertama kita.”
“Dan malam itu Lunar, aku balas
mempermalukanmu!” sahut Volta tak mau kalah.
“Berhentilah bicara dan tunjukkan
kekuatanmu, Volta!” seruku. “Keluarkan Pokemon keduamu, bila kamu memang
memilikinya!”
Volta terdiam. Dimasukkannya kembali
Machamp yang telah pingsan ke dalam Pokeball. Dimasukkannya Pokeball berisi
Machamp itu ke dalam saku celananya. Lantas, dia mengayunkan tangan kanannya ke
udara, memunculkan sebuah Pokeball di sela jari telunjuk dan jari tengahnya.
“Dengan senang hati, temanku Lunar...” kata Volta
pelan. “Akan kuperkenalkan kamu pada Pokemon keduaku, yang tak terkalahkan!
Keluarlah... Magmortar!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...