Episode
434: Pokemon Kedua Volta
“Akan kuperkenalkan kamu pada Pokemon
keduaku, yang tak terkalahkan! Keluarlah... MAGMORTAR!” teriak Volta.
Bersamaan dengan itu, Pokeball yang ada
di sela jarinya langsung melesat cepat ke depan, terbuka dan memunculkan asap
begitu tebal. Perlahan asap itu lenyap, memunculkan sosok Pokemon besar
berwarna dominan merah, dengan variasi warna kuning. Kepala Pokemon itu
terlihat sangar, menyerupai api. Dengan mulut menyerupai bebek. Sementara
tangan Pokemon itu tampak seperti bazoka. Itu Magmortar, Pokemon Volta yang
telah menjatuhkan Pokemon Darko!
“WOW!
Badut telah mengeluarkan Pokemon keduanya yaitu Magmortar!” seru Flame
begitu mengetahui Pokemon itu. “Kali ini Pokemon
Lunar yang lebih unggul menghadapi tipe api yang dimiliki Magmortar.Kombinasi
elemen rumput dan batu yang dimiliki Cradily, membuatnya tak memiliki kelemahan
terhadap serangan tipe api. Ini akan jadi seru!”
--------------------------
“Hmm... Magmortar ya...” komentar Flint
yang duduk di kursi depan. Dia memandangi Magmortar yang tengah menggeram di
arena, yang suaranya terdengar seperti sepeda motor sedang dipanasi mesinnya.
“Tampaknya Volta melatih Pokemon itu dengan baik,” lanjutnya. “Aku melihat
kepercayaan Magmortar pada trainernya begitu tinggi.”
“Hmm... kamu bicara begitu karena kamu
punya Magmortar kan?” tanya Guy yang duduk di sampingnya.
“Bukan hanya itu,” jawab Flint. “Ikatan
antara seorang trainer dengan Pokemonnya itu terlihat dari seberapa antusias
Pokemon dalam menghadapi sebuah pertarungan.”
“Ya, aku setuju denganmu, Tuan Elite
Four,” sahut Guy. “Yang pasti kita berharap kemenangan dapat berpihak pada Lunar.
Aku tak bisa membayangkan bila penjahat itu yang memenangkannya.”
---------------------------------
“Pertarungan
yang sangat seru pemirsa sekalian! Dengan kondisi saat ini Lunar memimpin untuk
perolehan poin,” seru Flame.
“Huh, takkan bertahan lama,” kata Volta
seraya menatapku tajam. “Apa kamu tak melihat betapa kuatnya Magmortarku saat
melawan Darko? Itu baru pemanasan!”
Aku mendengus dan balas menatap Volta.
“Temanku Volta, apa kamu sendiri tidak mengetahui bahwa kawan lamamu ini sudah
banyak belajar?” balasku.
“Oh ya? Memangnya apa yang telah kamu
pelajari selain menjadi pecundang, Dasar Pincang!”
“Aku belajar untuk... tidak
berbasa-basi!” dengan cepat kutudingkan tanganku ke depan. “Treas, luncuran
batu!”
Seperti yang dilakukannya pada Machamp,
seketika Treas memunculkan bongkahan-bongkahan batu yang diarahkannya pada
Magmortar. Namun tinggal sedetik saja bongkahan-bongkahan batu itu menghantam,
Pokemon kedua Volta tersebut dengan cepat bergerak ke samping, menghindarinya.
“Apa?” aku terkejut dengan gerakannya
yang cepat. Dengan cepat pula Pokemon tipe api itu mengarahkan tangan bazokanya
ke arah Treas, dan yang terjadi kemudian...
“Ledakan Api!” teriak Volta.
Sebuah bola api besar keluar dari lengan
bazoka Magmortar, melesat cepat dan tepat menghantam tubuh Treas. Treas
terpelanting beberapa kali, hingga terbaring di lantai dengan mata berkunang-kunang.
--Lunar XOO VS
OOX Badut--
0%
Cradily
100%
Magmortar
“Cradily
pingsan dan tak dapat melanjutkan pertarungan. Hasil sementara imbang dalam
final Frontier Festival, Lunar melawan Badut!” seru Flame melaporkan hasil
pertarungan.
Yel-yel dukungan terhadap Volta langsung
saja bergemuruh di arena begitu Flame mengumumkan kekalahan Cradily. Meski
begitu, yel-yel dukungan terhadapku pun juga tetap terdengar.
“BADUT! BADUT! BADUT!”
“PINCANG! PINCANG! PINCANG!”
------------------------
“Sengit sekali ya? Partai final ini
memang sangat seru!” kata salah seorang penonton begitu berapi-api.
“Ya memang,” sahut Erou yang ada di
samping penonton itu. “Setiap pertarungan Si Pincang itu memang selalu seru
untuk diikuti.” Dia lantas melihat ke arah Lunar (itu aku!) yang tengah
mengembalikan Cradily ke dalam Pokeball. “Menyaksikan pertarungan ini, membuat
darahku kembali mendidih, ini melawan Si Pincang lagi!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...