Episode
453: Berpindah Tempat
ZAM!
Tiba-tiba aku sudah berdiri di sebuah
tempat yang sangat asing, yang belum pernah kudatangi sebelumnya. Alakazam
Volta tampaknya membawaku ke sebuah pulau tak berpenghuni dengan jurus
teleportasinya. Hanya cadas dan tanah gersang yang kulihat di sini. Pulau ini
tak terlalu besar, mungkin seukuran enam kali lapangan sepak bola. Aku bisa
melihat dan mendengar deburan ombak menghantam tiap sisinya. Entah apa yang
tengah direncanakan Volta, tapi aku mesti tetap waspada.
ZAM!
Pada kilatan kedua muncul Volta dengan membopong
tubuh Flame yang tampak tak sadarkan diri di sampingnya. Mereka muncul di
seberangku, sekitar lima belas meter dari tempatku berdiri.
“Volta, apa yang kau lakukan? Kenapa kau
membawa kami ke tempat ini?” tanyaku penasaran.
“Agar aku bisa menghabisimu dengan
mudah,” jawab Volta singkat. Dia lalu menyandarkan tubuh Flame di sebuah batu
besar di dekatnya.
“Jadi kau serius akan membunuhku? Lalu
kenapa kau mesti membawaku jauh dari Battle Frontier? Kenapa pula kau membawa
Flame? Kupikir ini hanya antara kita berdua,” cecarku.
Volta mendengus dan memandang ke arahku.
“Pulau ini berada tak jauh di sekitar Battle Frontier. Aku membawa Flame agar
dia tidak mengganggu rencana kami dengan kemampuan tubuh apinya. Kamu tahu
sendiri kan bagaimana dia begitu menyusahkan di depan rumah sakit waktu itu?
Lagipula aku tak bisa membiarkannya di sana bersama si mesum itu,” jawab Volta.
“Yeah, aku sudah menduga itu. Sejahat
apapun dirimu, kau takkan bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada
Flame,” sahutku.
“Jangan terburu-buru menyimpulkan,
Lunar,” sergah Volta. “Sudah kukatakan kalau aku ini bukan lagi sahabatmu,
bukan lagi sahabat kalian. Aku ini bagian dari kelompok Paci, yang tak
segan-segan melukai kalian.”
“Oh ya? Kalau kau memang bagian dari
mereka, kenapa kau menolak perintah Nanta? Kenapa pula kau...”
“Sudahlah Lunar!” bentak Volta
mengagetkanku. “Aku tak punya waktu untuk menjawab setiap pertanyaan bodohmu
itu. Saat ini prioritasku adalah menghabisimu,” lanjutnya mendelik.
“Memangnya apa yang akan kau dapatkan
setelah membunuhku? Bukankah masalah di antara kita sudah selesai dalam
pertarungan final?”
Volta diam tak menjawab pertanyaanku.
Dia lantas tersenyum, seraya mengeluarkan sebuah bola berwarna hijau dari dalam
saku... bukan, bukan dari dalam saku. Tapi dari dalam dadanya! Yang benar saja!
“Apa... Apa itu? Bagaimana dia bisa
keluar dari dadamu?” tanyaku tercengang.
Volta terkekeh mendengar pertanyaanku.
Dilempar-lemparkannya bola itu ke udara, mencengkeramnya dengan kuat, lantas
dengan cepat menunjukkannya padaku. “Lunar, kamu juga punya bola seperti ini
bukan? Bola berwarna merah, yang ada di lengan kirimu. Benar bukan?”
Apa? Bagaimana mungkin Volta tahu
tentang orb merah yang tertanam di lenganku? Bukankah hanya aku dan RedClaw
yang tahu mengenai hal ini? Bagaimana mungkin...
“Mungkin sekarang kamu bertanya-tanya
kenapa aku bisa tahu mengenai Pokemon yang bersemayan di tubuhmu,” ujar Volta
kemudian. “Tapi aku takkan repot-repot mengatakan dari mana aku tahu hal itu.
Karena kamu tahu, Pokemon itu... Groudon, akan segera kudapatkan. Sekalipun aku
mesti menghabisi nyawamu!”
Aku terkejut. Sudah jelas Volta takkan
main-main dengan ucapannya. Dari nada suaranya dan dari sorot matanya, aku bisa
mengetahui kalau dia benar-benar serius. Lalu bola hijau itu, apakah itu ada
hubungannya dengan Pokemon legenda seperti yang kumiliki. Bila benar, kalau
bolaku adalah Groudon, maka bisa jadi bola milik Volta itu adalah..
“Lunar, biar kuperkenalkan padamu
Pokemon yang akan menghabisimu hari ini,” kata Volta mencengkeram bolanya
mantap. “Ini bukan sembarang Pokemon. Ini adalah Pokemon legendaris. Apapun
yang akan kamu lakukan, akan dapat dihentikan olehnya.”
“Perasaan
ini... Ada apa?”
“Inilah alasan keberadaanku di dalam
kelompok Paci, yang sebenarnya sangat tidak kuinginkan,” lanjut Volta.
“Kenapa...
Kenapa rasanya...”
“Meski begitu, inilah cara terhebat
untuk menunjukkan kemampuanku sebagai pelatih Pokemon yang sebenarnya.”
“Jangan-jangan...
Ini adalah...”
“Sambutlah Lunar, sambutlah Pokemon
terhebat yang pernah kudapatkan... sambutlah Pokemon terkuatku.... Pokemon langit
tinggi!”
Sebuah sinar hijau berkilat-kilat muncul
dari bola hijau di tangan Volta. Kilatan sinar itu terus berputar-putar, hingga
akhirnya membesar, terus membesar dan memunculkan ledakan cahaya yang dahsyat.
Dan setelah cahaya itu hilang, sesosok Pokemon hijau raksasa bertubuh
menyerupai ular naga melayang di sana. Pokemon itu adalah...
BAB
LXV SELESAI
Keterangan alih bahasa:
-
Pelatih Pokemon: Pokemon Tainer
-
Galian: Dig
-
Teleportasi: Teleport
-
Bola hijau: Green Orb
-
Bola merah: Red Orb
-
Lumpuh: Paralys
-
Gelombang petir: Thunder Wave
-
Serangan bunuh diri: Selfdestruct
-
Mobil kabel: Cable Car
-
Tubuh Api: Flame Body
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...