SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 07 April 2016

Eps. 454: Volta yang Mengerikan

SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB LXVI JATUHNYA SI PINCANG
 
Episode 454: Volta yang Mengerikan
sumber gambar dari sini.
“Rayquaza!” teriakku terkejut.
Pokemon ular naga raksasa itu tampak melayang di hadapanku. Warna tubuhnya yang hijau berkilat-kilat menawarkan ancamannya. Itu... itu adalah Pokemon langit tinggi legendaris yang keberadaannya selama ini hanya kudengar dari dongeng semata. Ba... bagaimana mungkin Volta bisa memilikinya?
“Kenapa... kenapa kamu bisa memiliki Rayquaza?” tanyaku terperangah.
Volta tersenyum jahat. Dia menyeringai dan memandangku dengan penuh makna. “Jawabannya sama dengan kenapa kamu bisa memiliki si merah besar itu, Pincang!” sentaknya keras.
“Merah besar?” tanyaku semakin tidak mengerti. Tunggu dulu, Merah Besar itu artinya... Groudon! Ba... bagaimana bisa Volta tahu kalau aku memiliki Groudon dalam tubuhku?
“Lunar... Lunar.... Apa kamu tidak mengerti bahwa kita ini adalah anak-anak terpilih?” tanya Volta kemudian.
“Anak terpilih?”
Dia tersenyum lalu menjawab. “Ya, kita punya kemampuan PokeHuman, kemampuan Magna yang tidak semua orang memilikinya. Kita pun punya kemampuan mengendalikan Pokemon legendaris, siapa yang lagi yang punya selain kita?
“Karenanya,” lanjut lelaki pirang itu, “kita ditakdirkan untuk menjadi rival.... yang akan saling membuktikan siapa yang terkuat di antara kita berdua!”
Sorot mata Volta berubah ganas, dia tersenyum mengerikan, senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ada apa ini? Apa yang akan dilakukannya? Kenapa... kenapa firasatku buruk soal ini?
“Lunar Servada.... MATILAH KAMU!” teriak Volta tiba-tiba. “Rayquaza, SERANGAN BIADAB!”
Seketika naga raksasa di depanku bereaksi menggeliat-geliatkan tubuhnya di udara, lantas meluncur cepat ke arahku. Oh tidak, aku jelas sedang berada dalam bahaya!
BRUAK! BRUAK! BLARGH!
“VOLTA!” teriakku sangat terkejut. Bagaimana tidak, sang Pokemon langit tinggi menggila membabi buta ke arahku. Dengan cepat aku berlari mundur menghindari raksasa itu yang kini telah menghancurkan permukaan tanah di hadapanku. Dalam kondisi seperti ini aku memang tidak punya pilihan kecuali menyelamatkan diri. Serangan biadab atau Outrage adalah salah satu serangan terkuat yang dimiliki Pokemon berjenis naga. Aku tidak menyangka Volta akan menggunakannya pada manusia. Dia benar-benar gila.
“GRUAAA!” suara Rayquaza terdengar begitu keras hingga langit terasa bergetar.
Sejauh apapun aku menghindar, Rayquaza tetap saja bergerak mengerikan. Dia kini menghujam tanah dan dengan cepat mengelilingiku dengan tubuh panjangnya. Dengan terpincang Aku berupaya untuk melarikan diri sebelum itu terjadi, tapi aku kalah cepat. Pokemon legendaris itu sudah mengelilingiku sepenuhnya, dengan tatapan mengerikannya dan kedua cakarnya yang tampak siap mencabik-cabik tubuhku. Ya Tuhan, apa-apaan ini? Kenapa situasinya bisa seburuk ini?
“Kenapa Lunar? Mencari celah untuk melarikan diri?” tanya Volta penuh kemenangan. “Jangan harap kamu bisa melakukannya Lunar,” jelasnya dengan sorot mata yang masih mengerikan. “Apa kamu belum tahu kalau Rayquaza adalah Pokemon dengan tubuh terpanjang yang pernah ada? Kamu tidak akan bisa keluar dari lingkarannya. Tinggal menunggu waktu saja sampai dia mengunyahmu dengan nikmatnya.”
Aku tak percaya dengan yang kudengar. Aku tak percaya Volta bisa berubah sekejam ini. Aku tahu Volta memang jahat, tapi aku tak menyangka dia akan sejahat ini. Dia benar-benar bukan lagi Volta yang kukenal dulu, yang menjadi sahabatku saat berada di Tim Magma.
“Tentu kamu masih sayang hidupmu kan, Lunar?” kata Volta kemudian. “Ini mudah, aku takkan benar-benar membunuhmu bila kamu bisa memberikanku pertukaran yang adil.”
“Pertukaran? Pertukaran apa Volta? Kamu sinting!” umpatku marah. Kali ini aku tidak bisa menahan diri lagi. Volta sudah sangat keterlaluan, dia benar-benar membuatku marah.
“Bukankah yang kuminta sudah jelas?” jawab Volta dengan nada santai. “Atau apa aku mesti melakukannya dengan kekerasan sampai kamu mesti kehilangan nyawamu yang berharga?” tanyanya kemudian.
“Kau... kau ini...” aku sudah kehabisan kata-kata. Sekarang aku tahu betul apa yang diinginkannya. Aku tahu betul kenapa kini dia jadi begitu bernafsu untuk menghabisiku. Groudon... ini demi Groudon!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...