Servada Chronicles
Battle Season: Raid Session
BAB LXVII PULAU
ILUSI
Episode 461:
Tersadar
![]() |
sumber gambar: celebwallpapers.net |
Aku berada di
pantai. Sangat bersih dengan pasirnya yang begitu putih. Hamparan laut di
depannya pun begitu menyejukkan mata. Sementara gemuruh ombak bergulung
berkali-kali menerjang karang kokoh tak jauh dari tempatku berdiri.
Kupandangi
sekitarku, tak ada siapa-siapa. Aku seperti berada di pantai antah berantah.
Perlahan kugerakkan kakiku berlarian ke sana kemari. Melihat barisan Krabby
berjalan rapi berjejer, melihat sekawanan Wingull terbang dengan cantiknya.
Sementara di belakangnya, terlihat hutan nan hijau yang tampaknya begitu dalam.
“Indah bukan,”
tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan. Dia kini sudah berada di
sampingku, yang tengah bertanya-tanya tentang apa yang tersembunyi di balik
rimbunnya pepohonan di seberangku.
Tapi yang pertama
ingin kutanyakan adalah siapa dia dan di mana aku saat ini berada. Mulutku
sudah bergerak hendak mengeluarkan pertanyaan itu, ketika dia tiba-tiba
memelukku dengan begitu erat dan hangat.
“Jangan mati
sekarang... hidupmu masih panjang...”
Mendadak setelah
dia berkata demikian, pandanganku berubah. Pemandangan nan indah tadi hilang
dalam sekejap, berganti dengan warna putih, serba putih, begitu kosong. Lantas
kemudian menghitam. Hitam keseluruhan. Aku tak bisa melihat sesuatu pun dalam
kegelapan.
Tak lama kusadari
bukan hanya pandanganku yang gelap, namun napasku terasa berat. Aku tersengal
mencoba menarik sebanyak mungkin oksigen yang tampaknya menguap begitu saja. Namun
semakin kuberusaha bernapas, semakin sesak pula dadaku. Rasanya seperti
dicekik, sakit sekali.
Kupikir akan segera
mati ketika napasku perlahan mulai menghilang, kemudian tiba-tiba kurasakan
udara yang begitu banyak yang segar dan menyejukkan. Akan tetapi baru saja aku
bisa bernapas lega, kurasakan ada sesuatu yang bergerak dalam kegelapan yang ada
di depaku. Suara mendesis, suara ular.
“SSSSHHHESSS!”
dengan begitu mengejutkan muncul kepala Seviper yang bergerak cepat ke arah
wajahku. Aku terkejut bukan kepalang, secara reflek menjerit keras.
“ARGHH!!”
*
Napasku
tersengal-sengal, dahiku penuh keringat bercucuran. Kini kusadari aku terduduk,
terbaring di atas sebuah kasur kecil bertelanjang dada. Kuamati sekitarku,
tampaknya aku berada di ruangan yang cukup sempit, terbuat dari kayu.
Pandanganku masih belum jelas, masih buram, namun perlahan-lahan semuanya
kelihatan jelas.
Seseorang berbadan
tinggi besar berpakaian aneh tampak duduk di samping kasur tempatku terbaring,
melihatku dengan serius. “Tidak apa-apa, kamu aman sekarang,” ujar lelaki yang
kusadari memakai topi bajak laut itu. Janggutnya biru panjang, sangat panjang
malahan sampai ke pusar. Saking panjangnya, sampai diikat dengan dua gesper
kecil.
“Aku... di mana?”
tanyaku bingung. Masih kurasakan sakit di kepalaku. Sepertinya tadi aku baru
saja bermimpi, sebuah mimpi yang sangat panjang.
“Kamu di Mirage
Island, pulau ilusi,” jawab lelaki bajak laut itu dengan suara beratnya.
“Syukurlah kamu sudah sadar. Jangan cemaskan apapun, kamu harus memulihkan
dirimu sendiri,” sambungnya.
Apa dia bilang?
Pulau ilusi? Pulau misterius yang hanya ada dalam dongeng dan legenda?
Benarkah? “A... Anda siapa?” tanyaku kemudian.
Pria tua itu
tersenyum, bukan senyum yang indah tentunya. Tapi cukup bagiku untuk memastikan
dia orang baik. “Siapa aku tak penting. Tapi ada orang yang sangat
mengkhawatirkanmu,” jawabnya pendek.
Dia lantas menoleh
ke belakang. Spontan aku ikut melihat ke arah pintu ruangan. Seorang perempuan
berambut panjang biru kehijauan tampak memandang ke arahku dengan air muka
berkaca-kaca. Seseorang yang tidak asing bagiku.
Udah lama gak update, kak l muncul jg wkwk
BalasHapusIya nih, mau namatin Servada Chronicles Battle Season.
Hapus