SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 27 Oktober 2019

Eps. 488: Tim Voltase Dikalahkan

Episode 488: Tim Voltase Dikalahkan

“Pokemon brutal, juga harus dihadapi dengan serangan yang brutal,” tutur Max, berdiri angkuh menatap tajam ke arah Tim Voltase, membuat Bochel dan Curie langsung bergidik. Sementara satu persatu Tauros dan Bouffalant lenyap, tinggal menyisakan masing-masing satu yang asli.
Melihat hal tersebut Arbud langsung meluncurkan capture disk-nya, membebaskan Tauros dan Bouffalant dari pengaruh jahat Tim Voltase. Setelah proses capture berhasil, kedua Pokemon itu lantas pergi begitu saja.


Bochel dan Curie saling pandang. Keduanya sudah kehabisan Pokemon. Mereka tak menyangka empat Pokemon yang dilipatgandakan menjadi empat ratus tak mampu mengalahkan ranger yang hanya menggunakan satu Pokemon saja dalam setiap pertempurannya.

“Kami mengakui kehebatanmu, Max,” puji Curie, terdengar terpaksa. “Bos punya alasan yang tepat kenapa mengkhawatirkanmu.”
“Ya, dan sekarang karena kami sudah kehabisan Pokemon,” sambung Bochel, “izinkan kami untuk undur diri. Pestanya sudah selesai tuan-tuan dan nona,” ujarnya dengan nada politis.
“Heh, enak saja!” sentak Max. “Kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan jahat kalian di depan pengadilan. Itulah tugas kami, Pokemon Ranger untuk menangkap setiap penjahat yang berbuat onar.”
 “Maaf, tapi kami tak punya agenda untuk itu,” jawab Curie santai. Sedetik kemudian, muncul Alakazam berteleportasi di depannya. Demi melihat hal tersebut, Max langsung berlari mengejar Tim Voltase.
“Kawan-kawan, hentikan mereka!” serunya, membuat Luna dan Arbud langsung berlari menyusul Max.
“Terlambat, tuan dan nona ranger,” kata Bochel santai. Dia dan Curie lalu memegang Alakazam, dan sedetik kemudian mereka menghilang dari hadapan para ranger.
“SIAL!” umpat Max seraya menghentikan langkahnya. “Padahal sedikit lagi.”
“Wah... mereka langsung pergi begitu saja,” kata Arbud tatkala tiba di samping Max, diikuti Luna di belakangnya.
“Akan kukejar...”
“Tak usah Luna,” Max memotong kalimat Luna. Dia lantas melihat ke arah jauh, ke bangunan tertinggi yang ada di Battle Frontier, Battle Tower. “Volta.... aku pasti akan merebut kembali Rayquaza!” ujarnya penuh dendam.

*

-- Di Battle Tower –

Alakazam muncul di ruangan tertinggi Battle Tower, membawa serta Bochel dan Curie tepat di depan Volta yang tengah duduk di sebuah kursi. Melihat sang bos berada tepat di depan mereka, kedua anggota Tim Voltase tersebut langsung berlutut di depan Volta.
“Maafkan kami, Tuan Volta,” ujar Curie pelan. “Ranger itu sangat kuat.”
“Benar, bahkan dengan kekuatan khusus pun, kami tak bisa mengalahkannya. Kami mengaku payah,” sambung Bochel. Baik Curie dan Bochel menundukkan kepala melihat ke lantai, tak berani melihat Volta.
Volta tersenyum kecut. Dia kesal, tapi diakuinya Max memang seorang ranger yang kuat. Dia teringat pertempuran di Rawa Besar yang tak dia menangkan, walaupun dia juga tidak kalah dalam duel tersebut.
“Sudahlah, lupakan saja,” kata Volta kemudian, membuat Bochel dan Curie langsung mengangkat kepalanya memandang lelaki berambut pirang tersebut.
“Benarkah Bos?” tanya Bochel dan Curie bersamaan.
Volta mengangguk, lalu bangkit berdiri, membelakangi keduanya. “Kuperintahkan kalian untuk segera pergi dari sini. Karena sekarang..... ini bukan urusan kalian lagi...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...