SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 14 Desember 2009

L's Diary: Eps. 13 - Tantangan Gym Leader yang Pertama

wooper gifEpisode 13: Tantangan Gym Leader yang Pertama


Berkat saran dan bantuan dari Flannery serta warga kota Lavaridge yang lain, desa ninja Abu sekarang telah memiliki sumber air panasnya sendiri. Selain itu warga kota Lavaridge pun tak segan-segan mengirimkan bantuan untuk pembangunan desa ninja Abu Fallarbor. Hubungan antara desa ninja Abu dan kota Lavaridge pun menjadi membaik dan semakin baik.

Sementara aku sendiri sekarang berada di dalam Gym kota Lavaridge untuk menantang Flannery, Gym Leader spesialis Pokemon tipe api. Butuh waktu seminggu hingga keadaan Sandshrew menjadi fit setelah pertarungannya dengan Ninjask milik Jiken. Serangan poros udara dari Ninjask cukup melukai Sandshrew sementara efek X Defend sendiri makin memperparah keadaan Sandshrew. Untunglah sekarang Sandshrew telah sehat dan siap bertarung melawan Flannery. Ya, berkat Sandshrew akhirnya sumber air panas kota Lavaridge terselamatkan.

”Baiklah L, apa kau telah siap untuk melawanku?” tanya Flannery.

Aku menggangguk. ”Kapanpun kau siap Flannery!”

”Baiklah kalau begitu, keluarlah Torkoal!” rupanya Flannery menggunakan Torkoal.



”Ayo maju Sandshrew!” Sandshrew yang sedari tadi menunggu di sampingku langsung maju ke arena. ”Sandshrew, serangan pasir!” Pasir-pasir pun mengenai Torkoal.

”Kau terlalu bernafsu rupanya,” ujar Flannery. ”Baiklah, Torkoal ledakan panas!” Torkoal menyemburkan api yang sangat besar dan mengenai Sandshrew. ”Kena!” Perlahan api menghilang dan tampak Sandshrew dalam bentuk bola. Serangan Torkoal tadi rupanya tertahan oleh tubuh keras Sandshrew. ”Apa?”



Aku tertawa kecil. ”Sepertinya kau yang sangat bernafsu Flannery. Tubuh bola Sandshrew digunakan untuk bertahan dalam keadaan panas, dan Sandshrew telah terbiasa dengan itu saat masih berada di gurun pasir.”

”Begitu ya? Kalau begitu terima yang ini! Torkoal, serangan cepat!” Torkoal berlari kencang dan kemudian menubruk Sandshrew. Tubrukan itu membuka gulungan pertahanan Sandshrew hingga Sandshrew kembali ke bentuk semula. ”Torkoal, jangan beri dia kesempatan menyerang. Sekarang gunakan ledakan panas!” Torkoal untuk kedua kalinya mengeluarkan api yang sangat besar dan lagi-lagi mengenai Sandshrew. Kali ini Sandshrew tidak menggunakan gulungan pertahanannya, tapi Sandshrew nampak baik-baik saja. ”Apa? Kenapa bisa seperti ini? Bukankah gulungan pertahanannya telah terbuka?”
”Memang gulungan pertahanannya telah terbuka, tapi Torkoal telah menggunakan ledakan panas untuk yang kedua kalinya. Itu akan mengurangi kecepatan dan juga daya serangnya. Serangan ledakan panas takkan bermanfaat pada serangan yang kedua dan seterusnya. Selain itu ledakan panas hanya akan melukai Torkoal sendiri,” jelasku panjang lebar. ”Baiklah, sekarang giliranku. Sandhshrew, pukulan batu!” Sandshrew melayangkan pukulan ke arah Torkoal. Torkoal yang kecepatannya telah berkurang karena penggunaan ledakan panas pun tak bisa menghindari serangan itu. Torkoal tampak kesakitan menerima serangan pukulan batu.

”Apa?” Flannery terkejut. Mungkin dia tak menyangka aku memiliki taktik seperti ini.

”Itu tadi serangan pukulan batu, terima kasih pada Pak Donald yang telah memberikanku HM nomor enam berisi jurus ini yang kemudian kuajarkan pada Sandshrew. Sekarang biar kusudahi pertarungan ini. Sandshrew, serangan cakar!” Sandshrew mencakar Torkoal. Torkoal yang sudah terluka akhirnya jatuh setelah mendapat serangan pemungkas dari Sandshrew. Dan akhirnya, Sandshrew menang!

”Kau hebat L, kau benar-benar hebat. Aku salut padamu,” puji Flannery. ”Karena kau berhasil mengalahkanku, maka kau berhak mendapatkan lencana Gym Lavaridge, lencana panas. Ini, ambillah.” Flannery mengulurkan sebuah lencana. Aku serta merta menerimanya.



”Terima kasih Flannery,” ujarku setelah menerima lencana itu. ”Akhirnya aku mendapatkan lencana pertamaku.”

Flannery menggeleng. ”Tidak L, akulah yang harus berterima kasih kepadamu karena telah menyelamatkan kota ini dari keributan besar. Kau dan Sandshrew telah menolong kami semua. Kau tahu, aku tak pernah menyangka kalau hubungan kota ini dengan desa ninja Abu akan membaik.”

”Ah, itu sih sudah biasa....” gawat, aku mulai besar kepala, ”....aku hanya membantu sebisaku saja kok.”

Setelah berpamitan pada Flannery, aku pun mulai melangkah keluar dari Gym. Saat baru saja keluar dari gedung Gym, kudengar suara yang memanggilku. Aku menoleh ke belakang dan kulihat Jiken berdiri di atas atap Gym kota Lavaridge.

”Tuan Jiken? Sedang apa kau di atas sana?” tanyaku heran.

Jiken kemudian turun dari atas atap dan mendarat tepat di depanku. Ia lalu memberiku sebuah pokeball. ”Ini, aku ingin kau menerima ini,” ujarnya. Setelah memberikan pokeball itu dia langsung melesat kembali ke atap Gym.

”Ini apa?” tanyaku heran.

”Itu adalah Ninjask, kau boleh memilikinya. Anggap saja sebagai hadiah karena kau telah berhasil mengalahkanku,” jawab Jiken.

”Tapi Tuan Jiken...” belum sempat aku meneruskan ucapanku, Jiken telah melesat cepat dan masuk ke dalam pepohonan. Dia pergi, dasar ninja!

Aku mengamati pokeball yang diberikan Jiken lalu melemparkannya dan dari dalam pokeball itu muncul Pokemon yang pernah dihadapi Sandshrew, Ninjask!



”Bagus, sekarang aku punya dua Pokemon!” aku berseru senang. ”Sandshrew, lihat! Kau punya teman baru,” kataku pada Sandshrew yang berdiri di sampingku. Tapi Sandshrew tampaknya tidak senang. Sandshrew menatap Ninjask dengan tatapan yang tajam, begitu pula Ninjask yang menatap Sandshrew dengan tajam. Waduh, apa mereka masih kesal karena pertarungan waktu itu ya? Gawat nih, mereka bisa berantem. Tapi tak lama lagi juga bisa akur kok, iya kan Sandshrew? Iya kan Ninjask?


Bab II - Serangan Ninja di Kota Lavaridge --- selesai.


Keterangan Alih Bahasa:

Serangan Cepat - Quick Attack

Bola Bayangan - Shadow Ball

Percikan Bunga Api - Ember

Ledakan Panas - Overheat

Gulungan Pertahanan - Defense Curl

Serangan Pasir - Sand Attack

Cakar - Scratch

Poros Udara - Aerial Ace

Tim Ganda - Double Team

Sengat Beracun - Poison Sting

Pukulan Beruntun - Fury Swipes

Peningkatan Kecepatan - Speed Boost

Lencana Panas - Heat Badge

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...