Episode 22: Serangan Rahasia Sandslash
”Baiklah, sekarang saatnya aku menyudahi pertarungan yang sebenarnya tak perlu ini,” ujar Badut tampak meyakinkan. ”Electabuzz, serangan cepat!” Electabuzz berlari kencang dan menghantam Sandslash untuk keduakalinya. Sandslash terjatuh.
Sial! Aku harus berpikir cepat. Saat ini Sandslash sedang terkena status lumpuh. Percuma saja kalau aku mengandalkan situasi dimana Sandslash bisa bergerak, karena peluangnya kecil dan juga itu akan memberi kesempatan Electabuzz untuk terus menyeragnya. Ayo L, berpikirlah!
Oh, ya.... Aku ingat sekarang! ”Sandslash, terima ini!” aku melemparkan sebuah botol spray ke arah Sandslash. Spray itu jatuh dan samping Sandslash dan pecah. Dari dalamnya keluar serbuk dan gas yang menyelimuti Sandslash. Dan tiba-tiba Sandslash dapat bangkit kembali.
”Apa? Apa yang kau lemparkan itu?” tanya Badut terperangah.
”Itu adalah obat penyembuh status lumpuh merek Paryz Heal-ton. Dengan obat itu, Sandslash tidak lagi dalam status lumpuh,” jawabku menjelaskan. Untunglah aku ingat pernah membeli obat status lumpuh itu di toko Pokemon yang ada di kota Lavaridge.
Badut terkejut, namun tiba-tiba dia terkekeh. ”Baiklah, sepertinya pertarungan makin seru. Sepertinya kau tak bisa kuremehkan. Electabuzz, pukulan petir!” Electabuzz melompat dan melayangkan pukulan petirnya. Namun, pukulan petirnya tak mengenai apapun. ”Apa? Dimana dia?” tanya Badut terkejut ketika Sandslash tak ada di tempatnya.
Aku tersenyum penuh kemenangan. ”Maaf Badut, tapi sekarang giliranku! Sandslash, keluarlah sekarang!” mendengar perintahku, tiba-tiba dari dalam tanah di bawah Electabuzz muncul Sandslash yang langsung menghantam Elcetabuzz dari bawah. Electabuzz terlempar cukup jauh. ”Sandslash, sekarang gunakan sayatan maut!” Sandslash menyongsong Electabuzz yang tengah tergeletak dengan cepat dan mengibaskan tangannya yang memiliki cakar sangat tajam. Serangan sayatan pun mendarat dengan sangat baik.
”Apa yang telah kau lakukan?” lagi-lagi Badut tampak terkejut.
”Saat asap dari spray obat lumpuh itu menyelimuti Sandslash, aku memerintahkannya untuk menggunakan jurus galian. Sandslash dengan sepat menggali tanah dan masuk ke dalam tanah. Saat Electabuzz-mu tak menyadarinya, Sandslash pun keluar dari dalam tanah dan menghantam Pokemonmu!” jelasku tampak girang. Serangan galian atau dalam bahasa Inggrisnya Dig adalah serangan yang baru dipelajari oleh Sandslash dari TM pemberian Pak Donald. Serangan ini pun untuk pertama kalinya kugunakan pada pertarungan ini. Tak kusangka efeknya begitu bagus.
”Sialan!” umpat Badut marah. ”Tapi aku belum kalah L! Electabuzz, bangkit dan gunakan pukulan penghancur bata!” Electabuzz bangkit dan menyerang Sandslash dengan pukulan berubi-tubi. Sandslash tampak kewalahan dan kesakitan menghadapi serangan itu. Tak kusangka semangat pertarungan Badut begitu besar. Kalau seperti ini aku harus bisa bertahan.
Sandslash tersudut. Dia tak bisa bergerak. Rupanya kemampuan statik Electabuzz kembali membuatnya berada dalam status lumpuh. Sial! Aku sudah tidak memiliki obat lumpuh lagi!
”Hahahaha!” Badut tertawa gembira. ”Lihat siapa yang tertawa sekarang....itu aku!” Mendengar itu aku hanya terdiam sambil tersenyum kecut. Badut memang hebat, pantas saja dia terpilih mengikuti ujian ini.
Melihat kondisi Sandslash yang tak berkutik, Badut kembali memerintahkan Electabuzz untuk menyerang Sandslash secara bertubi-tubi. Kalau begini terus aku bisa kalah. Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah tak punya strategi lagi selain mengharapkan efek serangan rahasia Sandslash mulai bereaksi.
Sandslash sudah kehabisan tenaga. Sepertinya satu kali serangan Electabuzz akan membuatnya pingsan. Dan Badut menyadari hal itu.
”Electabuzz, sudahi sekarang juga! Serangan cepat!” Electabuzz berlari kencang ke arah Sandslash, siap untuk menghantamnya untuk yang terakhir kali. Namun ketika hampir mencapai Sandslash, tiba-tiba saja langkahnya terhenti. Electabuzz tampak kesakitan. Muka dan tubuhnya membiru. Tiba-tiba saja dia terjatuh dan pingsan.
”Electabuzz? Kenapa?” Badut terperangah melihat Pokemonnya jatuh pingsan dengan tiba-tiba. Kini saatnya aku yang tertawa.
”Pokemonmu itu terkena serangan sengat beracun dari Sandslash,” ujarku.
”Sengat beracun? Tapi kapan dia melakukannya?” tanya Badut tak percaya.
”Tadi, saat Sandslash menggunakan sayatan maut. Sandslash telah melumuri cakarnya dengan racun, sehingga merasuk ke tubuh Electabuzz. Tak kusangka efeknya akan terlambat seperti ini. Tapi itu bagus, kau tak menyangka kalau aku yang akan menang bukan?”
Badut tersenyum kecut mendengar penjelasanku. Dia mengembalikan Electabuzz ke dalam pokeball dan kemudian melangkah mendekatiku. Tiba-tiba dia mengulurkan tangannya hendak menjabat tanganku. Aku serta merta menjawab uluran tangan itu dengan menjabat tangannya erat.
”Kau memang hebat L. Itulah mengapa kau terpilih untuk masuk ke regu ini. Maafkan aku karena telah meremehkanmu,” ujar Badut kemudian. ”Mulai sekarang kita akan bekerjasama sebagai satu tim untuk memenangkan ujian khusus ini. Bagaimana?”
Aku mengangguk. ”Tentu, aku pun sangat ingin bekerjasama denganmu memenangkan ujian ini. Kau adalah seorang petarung yang memiliki semangat juang tinggi,” jawabku mengiyakan.
”Hei...hei...!” tiba-tiba Flame muncul di antara kami berdua. ”Apa kalian telah melupakan aku?” tanya Flame dengan raut wajah masam. ”Memang sudah takdirnya wanita untuk dilupakan...”
”Tentu tidak Flame!” sahut Badut. ”Kami sangat membutuhkanmu....sebagai pemanis perjalanan kita. Karena kau memang berwajah manis...iya kan L?”
Pletak! Flame langsung menjitak kepala Badut. ”Jangan mulai rayuan gombalnya deh!”
Kami bertiga kemudian tertawa bersama. Ya, inilah awal perjalanan regu G dan perkenalan ini takkan pernah aku lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...