
”Dian, sayatan!” perintahku cepat. Tak butuh waktu lama bagi Dian untuk menyayat-nyayat tubuh Flygon. Tapi sayatan-sayatan itu tampak tidak mempan mengenai Flygon. Sial, aku harus bagaimana?
Flygon tidak diam saja mendapat serangan beruntun dari Dian. Pokemon naga hijau itu membalas serangan dengan mengeluarkan gelombang panas dari mulutnya. Gelombang-gelombang tersebut berhasil dihindari dengan gesit oleh Dian dan beberapa serangan meleset karena Dian terkamuflase dengan badai pasir akibat kemampuan selubung pasirnya. Aku harus bisa memanfaatkan keuntungan ini sebaik-baiknya.
”Apa Profesor punya ide untuk menjatuhkannya?” tanyaku mulai menemui jalan buntu setelah beberapa kali sayatan Dian tak mampu menjatuhkan Flygon.
”Flygon adalah Pokemon bertipe ganda tanah dan naga, dengan tipe seperti ini dia lemah sebanyak empat kali terhadap serangan bertipe es,” jawab Profesor. ”Apa kamu punya Pokemon bertipe es?”
Lemah terhadap serangan tipe es? Aha, saatnya mengeluarkan Polar! ”Sandslash, kembalilah...!” perintahku memasukkan Sandslash ke dalam PokeBall. Aku mengeluarkan PokeBall Polar dan melemparkannya cepat. ”Sekarang giliranmu Polar!” Polar yang telah menjadi Todoggler kini muncul di depanku. Polar memiliki tembakan es dan aku yakin bila Flygon lemah empat kali terhadap serangan bertipe es, satu tembakan es saja sudah cukup untuk menjatuhkannya. ”Polar, jatuhkan dia... tembakan es!”
Polar menuruti perintahku dan sudah membuka mulutnya untuk menembakkan sinar putih membekukan. Namun belum sempat dia meluncurkannya, Flygon mendadak bergerak cepat mengitari Polar dan menabraknya bertubi-tubi. Polar pun terlempar kesana-kemari hingga kemudian dia jatuh pingsan.

”Itu serangan biadab,” komentar Profesor.
”Serangan biadab?”
”Ya, serangan biadab atau Outrage... serangan bertipe naga yang sangat kuat, sangat mungkin bisa menjatuhkan lawan hanya dengan sekali serangan saja. Harusnya Polar bisa menjatuhkannya, sayang dia kalah cepat. Kupikir kamu harus memikirkan cara lain.”
Cara lain? Tapi apa? Profesor bilang kalau Flygon lemah empat kali terhadap serangan es sedangkan satu-satunya Pokemonku yang memiliki serangan es kini sudah pingsan. Apa yang harus aku lakukan?
Aku harus cepat berpikir untuk menghentikan kemarahan Flygon. Pokemon ini sudah banyak membuat masalah dan aku harus menghentikannya cepat. Dian memiliki selubung pasir yang berguna dalam pertarungan badai pasir, tapi serangannya tidak efektif. Aku bahkan tidak bisa menggunakan serangan galian karena Flygon melayang dimana Pokemon melayang imun terhadap serangan bertipe tanah. Sementara itu Solar dan Shadow tidak bisa diharapkan karena mereka pasti langsung pingsan akibat gelombang panas. Treas si Pokemon fosil juga akan terlebih dulu jatuh pingsan dengan serangan biadab Flygon karena kalah cepat. Aku tak punya pilihan selain memunculkan kembali Dian.
”Dian, keluarlah!” kulemparkan kembali PokeBall Dian dan memunculkannya lagi. Dian tampak bingung karena aku memunculkannya lagi, tapi aku memang tidak punya pilihan. Aku ingat sebuah serangan yang akan sangat berguna, serangan yang membuatku memenangkan pertarungan di gym pertamaku. ”Dian, luncuran menggelinding!”
Dian menggulung tubuhnya menjadi bola berduri lalu bergerak cepat ke arah Flygon. Flygon sendiri melakukan gerakan yang sama yang digunakannya untuk menjatuhkan Polar, namun serangannya meleset terima kasih berkat selubung pasir Dian. Dengan memanfaatkan hal tersebut, Dian menggelinding dan menabrak Flygon. Setelah tabrakan pertama, Dian belum berhenti dan terus bergerak, kali ini semakin cepat dan kembali menghantam Flygon. Flygon tampak kesakitan dengan serangan beruntun tersebut. Serangan luncuran atau Rollout memang memiliki kekuatan yang akan terus berlipat bila serangan sebelumnya berhasil mendarat tepat. Dan sekuat apapun lawannya, bila luncuran telah berhasil mencapai kali kelima, pasti akan keok juga. Aku tak sabar memenangkan pertarungan melawan Pokemon liar ini.
Luncuran berkali-kali membuat Flygon tampak tak berdaya, terlebih serangan-serangannya meleset. Kini tiba giliran terakhir luncuran Dian dan artinya luncuran kali ini adalah luncuran terkuat dan aku yakin mampu membuat Flygon jatuh pingsan.
”Dian, luncuran terkuat!” teriakku bersemangat. Dian pun melaju kencang dan bersiap menubruk Flygon yang tak berdaya saat kemudian...
”Maafkan aku...”
Tiba-tiba terdengar suara perempuan di kepalaku. Aku mencari asal suara namun tak menemukan orang lain selain aku dan Profesor. Aku lalu melihat ke arah Flygon dan... entah kenapa aku merasa Flygon itu yang berbicara padaku. Kulihat mata merah bening Flygon tampak berkaca-kaca dan... dia menangis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...