SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 03 Januari 2015

Lunar's Diary: Eps.436 - Flygon Vs Magmortar


SERVADA CHRONICLES BATTLE SEASON
BAB LXIII FINAL FRONTIER PART 2

Episode 436: Flygon Vs Magmortar

“Symphony.... Aku memilihmu!”
Seekor Pokemon hijau besar melesat cepat ke atas. Pokemon itu seperti capung, namun sayapnya berbentuk belah ketupat. Sepasang antena panjang nan tajam mencuat dari dahi hingga ke atas kepalanya. Pokemon itu adalah....

 

Flygon! Lunar menggunakan Flygon! Pokemon yang belum pernah digunakannya sebelumnya. Ini benar-benar kejutan!” seru Flame begitu melihat Pokemon keduaku.
“Wah, benar... itu Flygon!” tunjuk salah seorang penonton.
“Aku tak menyangka Si Pincang punya Pokemon lain selain yang pernah digunakannya sebelumnya,” celetuk penonton yang lain.
“Hmm.... Flygon ya... Ini bakal semakin menarik,” komentar Erou.
Ini benar-benar di luar dugaan. Lunar membuat kejutan,” seru Flame kemudian. “Bila dilihat dari tipe elemennya, Flygon Lunar lebih unggul dibandingkan Magmortar Badut. Tapi, apapun bisa terjadi dalam pertarungan Pokemon!
Ya, Flame benar. Flygon lebih unggul dibandingkan Magmortar. Dengan keunggulan elemen tanah yang efektif menghadapi tipe api, serta tipe naga yang resistant terhadap serangan tipe api, aku bakal memenangkan duel ini. Tapi seperti kata Flame, apapun masih bisa terjadi dalam pertarungan ini. Aku harus waspada.
“Huh, jadi di luar perkiraanku ya,” dengus Volta tampak kecewa. “Ini mungkin berat, tapi kamu jangan senang dulu. Magmortarku bukan Magmortar biasa!”
“Oh ya? Kenapa dia jadi seperti judul lagunya Afgan? Menyedihkan!” sahutku mengejek.
“Kamulah yang menyedihkan Lunar.... Kamu dengan Pokemon capungmu itu! Magmortar, ledakan api!” teriak Volta berapi-api.
Magmortar langsung mengarahkan meriam di tangannya ke arah Flygon, menembakkan bola api besar yang langsung melesat ke arah Symphony, Flygon milikku itu. Api segera saja menyelimutinya, tapi dengan cepat pula api lenyap, menampakkan Flygon yang tak terluka sedikit pun.

--Lunar XOO VS OOX Badut--

90%
Flygon
100%
Magmortar

“Kamu butuh lebih dari sekadar ledakan api untuk menjatuhkan Pokemonku, Volta,” kataku percaya diri. “Pokemon tipe naga seperti Flygon resistant terhadap serangan tipe api. Sepertinya pertarungan ini akan kembali menjadi milikku.”
“Jangan senang dulu Lunar, karena aku bukan tanpa strategi. Magmortar, sinar membingungkan!” perintah Volta.
Magmortar lantas mengeluarkan sinar menyilaukan, yang membuat kepala Symphony berputar-putar. Sial, Symphony pusing! Dia bisa mencelakai dirinya bila menyerang!
“Haha! Takkan kubiarkan kamu sempat mengeluarkan seluruh kemampuan Flygon! Magmortar, sekarang! Putaran api!”
Belum sempat aku memerintah Symphony, Volta kembali memberikan perintahnya. Kali ini Magmortar mengeluarkan kobaran api yang mengitari tubuhnya, lantas menyentakkan kobaran api itu yang langsung bergerak mengelilingi Symphony. Symphony terjebak!
Wow! Serangan brutal dari Badut. Setelah melemparkan ledakan api dan sinar membingungkan, kini Magmortar menjebak Flygon dalam putaran api!” komentar Flame melaporkan kondisi di arena.
“Tampaknya Volta tak mau ambil risiko. Dia berupaya membuat Flygon tak bisa berbuat banyak,” kata Guy mengomentari pertarungan yang sedang berlangsung.
“Ya, menghadapi Flygon yang resistant atas serangan api, serta Flygon yang memiliki serangan tanah, Volta tak punya pilihan lain kecuali membatasi ruang gerak Flygon. Benar-benar matang,” ujar Flint ikut mengomentari.
“Tapi yang aku heran, dari mana Lunar mendapatkan Flygon itu. Selama ini aku tak pernah melihatnya menggunakan Flygon. Aneh saja ketika tiba-tiba dia muncul dengan Flygon, di pertarungan terakhir,” lanjut Flint.
“Seperti senjata rahasia bukan?” sahut Guy.
Flint mengangguk. “Bisa dibilang begitu.”
“Dengan kondisi Tropius yang tidak stabil, adalah pilihan tepat bagi Lunar menggunakan alternatif lain untuk menjaga kemenangan tetap di pihaknya,” sambung Guy menoleh ke arah Flint. “Lunar memang belum pernah menggunakan Flygon selama laga Frontier Festival sebelumnya, tapi dia pernah berhadapan dengan Vibrava.”
“Melawan Vibrava?” Flint terlihat bingung. “Apa maksudmu dengan...” ucapannya terhenti, Flint tampak berpikir, lalu sebuah tanya muncul di benaknya. “Hei Guy, jangan bilang kalau kamu...”
Guy mengangguk. “Ya, Flygon yang digunakan Lunar itu... tadinya adalah milikku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...