
“Menarik, kini kita buktikan siapa yang terkuat!” kata Erou berapi-api.
“Oke, siapa takut!” jawabku ikut bersemangat. Belum pernah aku merasakan semangat pertarungan ini sejak liga dimulai. Erou benar, pertarungan ini tidak akan membosankan.
“V-Dante, gelombang panas!” perintah Erou pada Flygon.
“Solar, daun-daun ajaib!” perintahku pada Solar.
Tampaknya Flygon milik Erou lebih cepat dari Tropius milikku karena gelombang panas lebih dulu menerpa ke arahku dan Solar. Serangan bertipe elemen api itu tentu saja efektif mengenai Solar yang bertipe elemen rumput dan karena aku duduk di atasnya, aku pun ikut terkena gelombang panas itu. Well, rasanya sangat panas namun aku sanggup bertahan.

“Api dibalas daun, kupikir itu tidak adil untukku,” aku menyeringai.
“Memang tidak adil… tapi itu sakit,” jawab Erou sambil menyeka darah di pipinya. “Sekarang serangan kedua, gelombang panas!”
“Solar, terbang!” perintahku cepat. Solar langsung menukik ke atas menghindari serangan Flygon. Serangan itu pun lewat sia-sia begitu saja. “Kau meleset!” ejekku. “Kini giliranku, tembakan surya!” Solar memunculkan gumpalan sinar kuning di rahangnya, lalu menembakkannya dengan cepat ke arah V-Dante dan Erou. Namun sinar itu lewat begitu saja dan ternyata Erou melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan tadi.
“Hoho… kau lewat…” cibir Erou membalas. “Kau pikir aku tak bisa menghindarimu? Kau salah besar!”
Selanjutnya terjadi pertarungan udara yang panjang. Aku bersama Solar berusaha keras menyerang Erou dan V-Dante dengan daun-daun ajaib sementara Erou bersama V-Dante berusaha keras menyerangku dan Solar. Kami saling menghindar dan kejar-kejaran udara di dalam stadion pun tak terelakkan terjadi. Para penonton tampak takjub dengan pertarungan udara ini.
“Sepertinya arena Quidditch telah berpindah ke sini!” komentar MC antusias. “Ini adalah pertarungan udara yang sangat hebat!”
“Jangan cuma bisa menghindar, dasar pengecut!” ledek Erou kesal karena serangannya terus meleset.
“Kau yang pengecut, Erou!” balasku ikut kesal karena serangan-serangan Solar terus dihindari.
“Kalau berani gunakan serangan fisik!” tantang Erou.
“Oke, siapa takut!” balasku tak gentar. “Solar, terbang!”
“V-Dante, serangan biadab!” perintah Erou bersamaan.

“Aha! Kena kau!” Erou tampak senang. “Itulah serangan biadab atau Outrage, serangan tipe naga yang kuat dan tak terhentikan!”
“Oh, ya? Kita lihat bagaimana kami menghentikan ini!” balasku tak mau kalah. “Solar, tembakan surya!”
“V-Dante, serangan biadab!” teriak Erou keras.
Kali ini Solar berhasil mengeluarkan serangan terlebih dulu. Dia menembakkan sinar kuning besar ke arah V-Dante dan Erou, sementara V-Dante terus bergerak hendak menabrak Solar untuk kali kedua.
“Aha! Serangan biadab tidak bisa dihentikan begitu saja, Pokemon akan terus bergerak hingga pusing,” ujarku melihat celah. “Sekarang kau tak bisa berkutik karena saat V-Dante bergerak, maka…”
“Kita sama-sama terkena serangan!”
Solar menembakkan sinar kuning ke arah V-Dante sementara V-Dante yang telah terpacu oleh serangan biadab miliknya tak bisa berhenti sekarang. Tembakan surya berhasil mengenai V-Dante dan Erou, namun mereka tak terjatuh atau terlempar, mereka terus bergerak hendak menabrak Solar dan juga…. aku!
“Lihatlah keberanianku!!!” teriak Erou.
Berikutnya terjadi tabrakan hebat antara Solar yang kutunggangi dengan V-Dante yang ditunggangi Erou. Tabrakan keras itu membuatku terlempar jatuh ke tanah dengan suara yang amat keras, hal yang sama terjadi pada Erou dan V-Dantenya. Kami sama-sama terjatuh ke tanah. Solar pingsan karena serangan biadab itu sementara V-Dante pingsan karena tembakan surya. Pertemuan Pokemon pertama kami pun berakhir imbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...