SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 01 November 2011

L's Diary: Eps. 311 - Sandiwara Berlanjut

PhotobucketEpisode 311. Sandiwara Berlanjut

Penginapan Bluesea

“Maafkan aku Nona Melona, maaf telah membuatmu berada dalam bahaya,” kataku pada Melona yang terbaring lemah di tempat tidurnya.
Melona menggeleng. “Tidak Lunar, kau tidak perlu minta maaf, ini semua keputusanku sendiri,” jawab Melona. “Aku senang semuanya sudah berakhir. Akhirnya Pin-Eye bisa melepaskanmu, kau harus bersyukur.”
“Iya, syukurlah dia mau mengerti,” kataku tersenyum. “Well, kupikir sudah saatnya kita mengakhiri sandiwara ini, Pin-Eye sudah tidak mengejarku lagi. Bagaimana?”
“Itu sih terserah kau saja, tapi apa kau tidak memikirkan dampaknya bagi penginapan ini? Bagaimanapun sandiwara kita itu telah membawa kebaikan bagi tempat ini.”
“Lalu? Apa yang harus kita lakukan?” tanyaku tak mengerti.
Melona tersenyum. “Begini saja Lunar, bagaimana bila selama kau berada di penginapan, kau berpura-pura menjadi kekasihku? Apa jadinya bila para pengunjung mengetahui bahwa kita sudah putus? Mereka mungkin tidak akan datang kesini lagi, bagaimanapun sandiwara kita adalah hal yang menarik bagi mereka.”
“Tapi Nona Melona, aku tidak bisa mela...”
“Kau harus!” potong Melona sambil mendelik. “Kau masih tercatat sebagai pegawai disini, dan aku bosnya. Jadi kau harus menuruti keinginanku bila kau masih mau bekerja disini. Bagaimana?”
“Terserah Nona sajalah,” jawabku pasrah.
“Itu baru pegawai teladan, Hahaha...” tawa Melona tampak gembira.
Hell-Yeah, kini aku yang terjebak dalam permainanku sendiri... Tapi tak apa-apa, toh tidak ada yang dirugikan karenanya... dan kesimpulannya aku masih menjadi “kekasih” Melona Bluesea, pemilik penginapan Bluesea...

*

Hari ini Erou akan meninggalkan penginapan. Dia memutuskan untuk kembali ke Johto dan berlatih untuk persiapan Frontier Festival.
“Jadi bagaimana keputusanmu Lunar? Apa kau akan ikut Frontier Festival?” tanya Erou saat aku dan Melona mengantarkannya di depan penginapan.
“Entahlah Erou, aku masih belum memutuskan,” kataku sambil mengangkat bahuku.
“Kalau Nona Melona bagaimana? Apa Nona akan ikut?” tanya Erou beralih pada Melona.
“Aku sangat ingin ikut,” jawab Melona polos. “Tapi aku tidak bisa meninggalkan penginapan ini, yang bisa kulakukan mungkin hanya menyaksikannya di televisi.”
“Oh, sayang sekali...” Erou tampak kecewa. “Meski begitu jangan khawatir, aku pasti akan memenangkannya untuk Nona Melona yang cantik, percayalah...”
“Ah Erou, kau memang pandai merayu,” ujar Melona tersipu malu.
“Lunar, apa kau tak marah aku merayu kekasihmu?” tanya Erou menoleh ke arahku.
“Aku tidak marah, toh hari ini hari terakhirmu disini... hari yang sangat kutunggu sejak dulu,” jawabku santai. “Jadi apa yang kau tunggu? Segera tinggalkan tempat ini sebelum kau berubah pikiran... aku sudah muak melihat wajahmu...”
“Apa katamu?” Erou tersentak.
“LUNAR! Apa-apaan kau ini?!” Melona langsung mendelik marah menatapku.
“Aku hanya bercanda kok, serius... aku hanya bercanda,” jawabku sambil tertawa. Melona dan Erou pun ikut tertawa karenanya.
“Sampai jumpa Lunar... Melona...” pamit Erou. “Jaga diri kalian baik-baik dan jangan khawatirkan aku, karena aku adalah seorang juara...”
“Sudah sana pergi... perkataanmu benar-benar memuakkan!!!”
“Way-Way-Way!”

*

Sore itu aku sedang membawakan makanan pesanan pengunjung saat kusadari seseorang berdiri di ambang pintu penginapan. Seseorang berambut pirang berpakaian ala ninja yang tak lain adalah Pin-Eye.
“Pin-Eye?” seruku terkejut.
“Jangan khawatir Lunar, aku hanya sekedar berkunjung... dan juga ingin berbicara denganmu sebentar saja,” jawabku melihat keterkejutanku. “Bisa kau keluar sebentar?”
Aku lalu menoleh ke arah Melona yang berdiri di balik meja bar panjang. Kulihat dia melipat kedua lengannya di dadanya dengan wajah tidak senang.
“Pergilah, tapi jangan lama-lama... hari ini ada banyak pesanan,” katanya sambil cemberut.
“Baik, Nona Melona.”
Aku lalu keluar dan menemui Pin-Eye yang menunggu di depan penginapan.
“Ada apa? Apa yang ingin kau katakan?” tanyaku penasaran.
“Terus terang Lunar, aku masih menyimpan perasaanku padamu,” jawab Pin-Eye. “Tapi setelah mendengar kisahmu aku tahu kalau aku tak bisa memaksakannya. Kalau kau berkenan, aku ingin menunjukkan cintaku dalam bentuk lain. Apa kau mau?”
“Dalam bentuk lain? Apa maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
“Begini... maukah kau menjadi kakak angkatku dan menganggapku sebagai adikmu? Mungkin itu lebih baik, karena bila aku tidak bisa memilikimu sebagai kekasih, aku masih bisa memilikimu sebagai kakak. Bagaimana apa kau bersedia?”
Aku tersenyum lalu mengangguk. “Tentu saja, aku tak punya alasan untuk menolaknya... dengan begitu kini kita menjadi saudara, itu lebih baik.”
Mendadak Dian keluar dari PokeBall, demikian dengan Kage yang tiba-tiba muncul, mengagetkan kami berdua. Kedua Pokemon itu saling menatap tajam satu sama lain.
(Komentar Dian, “Menjadi saudara? Cuih... aku tak sudih!”)
(Komentar Kage, “Kau pikir aku sudi? Aku sama sekali tak tertarik, Cuih! Dian, jangan kira ini sudah berakhir... ini baru saja dimulai!”)
(Komentar Wynaut, “Kalian kenapa sih? Way-Way-Way!”)


BAB XLV PERTARUNGAN PERTARUHAN
SELESAI



Keterangan alih bahasa:
Kota Pasifidlog – Pasifidlog Town
Gunung Pyre – Mt.Pyre

Sayatan – Slash

Poros Udara – Aerial Ace

Jurus Bayangan Tim Ganda – Double Team
Serangan Pasir – Sand Attack

Bola Bayangan – Shadow Ball

Gulungan Pertahanan – Defense Curl

Gelindingan Maut – Rollout

Galian – Dig

Tarian Pedang – Swords Dance

Pingsan – Fainted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...