
Aku dan Erou menunggu di penginapan dengan resah. Sekarang sudah lewat waktu makan malam dan Melona belum juga kembali ke penginapan. Entah apa yang dilakukannya, tapi aku sudah khawatir sekarang.
“Aku akan pergi mencari Melona,” kataku pada Erou sambil bangkit berdiri. “Ini sudah larut malam, aku takut terjadi apa-apa dengannya.”
“Aku ikut, takkan kubiarkan kau pergi sendiri,” sahut Erou ikut berdiri. “Mari kita cari sendiri. Apa kau kira cuma kau saja yang khawatir?”
“Aku tahu kau juga khawatir Erou, tapi biar aku saja yang pergi. Kau berjaga disini kalau-kalau Melona sudah kembali.”
“Kalau begitu biar aku yang pergi mencari dan kau yang berjaga disini,” Erou membalik rencanaku.
“Tidak bisa! Bagaimanapun dia itu kekasihku, aku yang seharunya pergi,” sanggahku.
“Baiklah, kau benar... toh kau juga trainer yang kuat, aku bisa menerimanya,” kata Erou mengalah. “Pergilah dan pastikan dia baik-baik saja.”
Aku mengangguk. “Kau bisa mengandalkanku untuk ini.” Aku pun berlari keluar penginapan.
*
Sementara itu tanpa kutahu...
“Keluarlah Mawile!” seru Melona mengeluarkan Mawile, Pokemon yang memiliki rahang besar di kepalanya.
“Mawile ya, Pokemon itu cukup langka,” komentar ninja wanita yang tak lain adalah Pin-Eye. “Itu bukan masalah untukku karena aku punya... Wormadam!”
Pin-Eye melemparkan sesuatu ke tanah, memunculkan kepulan asap dan dari dalam asap itu keluar Wormadam, Pokemon ulat berwarna kecoklatan dengan antena di kepalanya.

“Sudah kubilang kan, aku tidak sudi Lunar bersama dirimu... Lunar adalah milikku!” jawab Pin-Eye ketus. “Dia hanya boleh menjadi kekasihku.”
“Terimalah kenyataannya, Lunar tidak mau menikah denganmu!” sergah Melona cepat. “Kau tidak bisa memaksakan kehendakmu begitu saja!”
“Dia tidak mau menikah denganku itu karena dia memilikimu sebagai kekasih,” sahut Pin-Eye. “Kau harus memutuskannya dan membiarkannya menikah denganku, karena kalau tidak...”
“Kalau tidak apa?”
“Kalau tidak aku akan membunuhmu sekarang juga!” jawab Pin-Eye dengan nada tinggi. “Wormadam, bunuh dia!”
*
Kembali ke diariku, mencari Melona...
Aku terbang menunggangi Solar, Tropius milikku untuk mencari Melona. Aku sudah berkeliling di sekitar Pasifidlog dan tidak menemukan tanda-tanda keberadaanya. Sebelumnya aku sudah bertanya pada mayor dan warga Pasifidlog, tapi Melona tidak pergi menemui mereka. Ini membuatku bingung mencari karena Pasifidlog berada di tengah lautan selatan yang luas, seharusnya Melona tidak pergi jauh selain ke rumah-rumah warga Pasifidlog. Lagipula Melona pergi di waktu sore, itu artinya dia tidak akan pergi jauh karena dia harus mengurus penginapan. Dia juga bilang kalau akan kembali waktu makan malam, seingatku Melona selalu tepat dengan ucapannya. Apa terjadi sesuatu padanya? Aku jadi khawatir... andai saja Melona memiliki PokeNav, aku pasti bisa menghubunginya. Untuk komunikasi dengan dunia luar Melona memang hanya mengandalkan telepon penginapan.
Ngomong-ngomong soal PokeNav, rupanya sedari tadi PokeNavku berdering. Saking khawatirnya dengan keadaan Melona sampai-sampai aku tak mendengar suara dering PokeNavku. Cepat saja kukeluarkan PokeNav dan kulihat ternyata Erou yang menelepon. Mungkin Melona sudah pulang, batinku. Aku pun mengangkat panggilannya, berharap Erou memberikan berita baik.
“Lunar, kau dimana sekarang?” tanya Erou di PokeNav.
“Aku masih di luar, mencari Melona di sekitar Pasifidlog,” jawabku. “Apa dia sudah kembali? Karena saat kutanya orang-orang menjawab Melona tidak mengunjungi mereka.”
“Itulah, dia juga belum kembali ke penginapan,” sahut Erou. “Tapi tadi saat aku masuk ke kamar Melona, aku menemukan selembar kertas di mejanya.”
“Kertas? Kertas apa?”
“Sebuah kertas, semacam surat tantangan untuk Melona,” jawab Erou. “Biar kubacakan untukmu. Disini tertulis...”
Melona Bluesea, ada yang ingin kubicarakan padamu mengenai Lunar. Bila kau mencintai Lunar, kau pasti tak keberatan untuk menemuiku. Kutunggu kau di bukit di utara Pasifidlog, itupun kalau kau berani dan benar-benar kekasih Lunar Servada. Ingat, kau harus datang sendiri dan jangan bilang siapa-siapa mengenai pertemuan ini, termasuk pada Lunar sekalipun.
-Pin-Eye-
“Begitulah tulisannya,” kata Erou selesai membaca.
“APA?” sentakku kaget. “Pin... Pin-Eye?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...