SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 01 November 2011

L's Diary: Eps.308 - Guardian versus the Kage

PhotobucketEpisode 308. Guardian versus The Kage

Masih dalam sudut pandang Pokemon yang tidak kumengerti...

“Gulungan!” Dian melompat dan menggulung tubuhnya menjadi bola berduri. “Kau akan menyesal telah meremehkanku dengan kecepatanmu itu Kage!” kata Dian dari dalam bola durinya. “Terimalah ini, bola bergulung... gelindingan maut!”
“Gelindingan maut?”
“Lihatlah ini!” bola berduri Dian bergerak mengelinding dengan cepat ke arah Kage dan akhirnya menabrak Kage, membuatnya terlempar jatuh ke tanah. Namun bola berduri Dian tak berhenti dn masih terus bergerak kembali ke tempatnya meluncur, dan bergerak lagi ke arah Kage yang masih terbaring di tanah.
“Sial!” umpat Kage saat menyadari bola berduri Dian akan menghantamnya. “Jurus bayangan... tim ganda!” Kage kemudian memunculkan bayangan-bayangan menyerupai dirinya yang membuat Dian bingung. Bola berduri Dian pun menabrak sebuah bayangan yang dikiranya sebagai Kage. Serangan gelindingan maut pun meleset, membuat bola berduri Dian terbuka.
“Jurus bayangan, tim ganda... hal yang sama yang kau lakukan di pertarungan pertama kita,” kenang Dian. “Kau membuatku ingin melakukan hal yang sama seperti waktu itu Kage... terimalah ini... serangan pasir!”
Dian menusukkan kedua cakar besarnya ke tanah, lalu mengangkatnya ke atas, membuang pasir-pasir dari tanah, memunculkan debu ke arah Kage sehingga menghalangi penglihatannya.
“Serangan pasir?”
Dian mengangguk. “Terakhir kali kulakukan itu, aku berhasil menusuk matamu, apa kau ingat? Itulah yang membuatku... seekor Sandshrew saat itu berhasil mengalahkan Pokemon ninja terkuat dari desa Abu...”
“Kali ini tidak akan sama!” seru Kage. “Terimalah seranganku ini... bola bayangan!”
Kage meemunculkan bola hitam sebesar bola basket di antara kedua cakarnya. Dipegangnya bola itu lalu dia bergerak terbang meluncur ke arah Dian, menabrakkan bola di cakarnya itu ke tubuh Dian. Dian pun langsung terhempas.

“Kau... kau...” Dian tampak kesakitan terkena serangan bola bayangan.
“Aku ingat saat itu Dian,” kata Kage meluncur menjauh dan melayang di udara. “Saat itu kau adalah Sandshrew yang lemah, yang hanya bisa melakukan serangan-serangan status seperti gulungan pertahanan... benar-benar Pokemon yang menyedihkan,” cibirnya. “Dan ingatkah kau apa serangan andalanmu saat itu? Serangan andalanmu adalah mencakar... benar-benar menggelikan!”
“Tapi serangan menggelikan itu berhasil mengalahkanmu bukan? Serangan itu berhasil menjatuhkan kesombonganmu bukan?” Dian balas meledek.
“Apa katamu? Kau benar-benar pintar menyulut emosi, tapi kita lihat siapa yang tertawa terakhir... itu aku! Bola bayangan!!!” Kage memunculkan bola bayangan kembali, kali ini langsung melemparkannya ke arah Dian, tapi bola bayangannya meleset dan menghantam tanah di samping Dian. “Apa?” sentak Kage terkejut.
“Apa kau pikir aku hanya bermain-main dengan serangan pasir? Itu membuat akurasi seranganmu berkurang!” Kata Dian menjelaskan. “Dan itu artinya posisi kita sama... hindaranmu meningkat karena jurus bayangan tim ganda sehingga aku sulit menyerangmu, sebaliknya kau pun juga sulit menyerangku karena serangan pasir yang menurunkan akurasi seranganmu... Ini akan jadi seru!”
“Dian, kau masih tetap menjadi lawan favoritku... kau memang hebat, tapi kali ini dendamku akan terbalaskan!” Kage tampak marah. Dikepakkannya sayap putihnya dengan lebih keras. “Satu bola bayangan akan sulit menyerangmu, tapi bagaimana kalau... banyak bola bayangan!”
Kage kembali memunculkan bola bayangan dan melemparkannya ke arah Dian dengan cepat. Dian berhasil menghindarinya, namun sebuah bola bayangan lain berhasil menghajarnya. Rupanya Kage meluncurkan bola bayangan dengan bertubi-tubi. Dian berusaha menghindarinya, namun bola-bola hitam itu terlalu banyak dan cepat sehingga Dian tak dapat menghadapinya... bola-bola itu menghantam tubuhnya dengan begitu mudah!
“Kau lihat itu Dian? Itulah kehebatan dan kecepatan Pokemon ninja!”
“Ku... kurang ajar...” rintih Dian terbaring kesakitan. Dia baru saja bangkit saat bola bayangan lainnya kembali menghantam tubuhnya, membuatnya terlempar cukup jauh.
“Seberapa hebat pertahananmu? Kau akan segera terkalahkan... Akulah yang memenangkan pertarungan ini... akulah Kage... Pokemon ninja terkuat di desa Abu!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...