SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 16 November 2011

L's Diary: Eps.313 - Kejadian Aneh yang Tidak Bisa Diingat

PhotobucketEpisode 313. Kejadian Aneh yang Tidak Bisa Diingat

Dua hari telah berlalu sejak insiden kebakaran misterius itu. Lenganku kini benar-benar sembuh dan bisa kugerakkan dengan mudah. Aku pun kembali bekerja membantu Melona di penginapan. Melona sendiri tampaknya begitu penasaran dengan penyebab terbakarnya lenganku. Dia mengumpulkan informasi dan menemukan bahwa kebakarn seperti itu adalah sebuah fenomena misterius dimana tanpa alasan yang jelas tubuh manusia bisa terbakar dengan sendirinya. Kalau cuma seperti itu sih semua orang juga bisa membuat kesimpulan.
“Nona Melona, ada hal yang ingin kutanyakan padamu,” kataku pada Melona. Malam ini kami bersantai di depan penginapan setelah seharian melayani pengunjung yang datang.
“Tanyakan saja,” sahut Melona ramah. “Kau tak perlu meminta izin untuk bertanya pada kekasihmu ini.”
Aku tersenyum saat dia menyebutkan kata “kekasih”. Aku pun langsung bertanya, “Pada saat aku berhasil mengalahkan Erou dalam pertarungan di punggung Wailord waktu itu, apa yang sebenarnya terjadi padaku?”
Melona mengernyit. “Apa yang sebenarnya terjadi padamu waktu itu? Masa’ kau sudah lupa? Kau memerintahkan Sandslash melakukan gempa bumi hingga membuat Wailord terbalik dan hampir saja menyebabkan tsunami di Pasifidlog, apa kau tak ingat itu?”
“Apa katamu? Aku memerintahkan Dian untuk melakukan gempa bumi?” tanyaku terkejut. “Aku bahkan tak ingat kalau Dian bisa melakukan gempa bumi.”
“Baiklah Lunar, akan kuceritakan secara rinci,” ucap Melona pelan. “Saat itu muncul badai pasir, membuat penglihatanku dan penonton lainnya menjadi buram. Selanjutnya kudengar kau berteriak menyuruh Dian melakukan gempa bumi hingga membalik Wailord, menjatuhkan Erou dan bahkan Dian ke dalam laut. Herannya kenapa hanya kau saja yang tidak jatuh ke laut? Kau berdiri dengan dengan tenang di perut Wailordku yang telah terbalik. Kupikir kau mungkin melompat, tapi kan kakimu pincang?”
Aku terdiam. Kejadian-kejadian aneh ini benar-benar membuatku bingung. Aku sama sekali tak ingat menyuruh Dian melakukan gempa bumi karena memang aku belum melatihkan jurus itu pada Sandslash milikku. Sandslash tidak bisa mempelajari jurus itu secara alami, dia hanya bisa mempelajarinya melalui mesin teknis yang diberikan oleh trainernya. Seolah belum habis rasa penasaranku, kini hal yang lebih aneh lagi terjadi, tanganku terbakar secara misterius tanpa ada sebab yang jelas. Seolah hal-hal aneh terus terjadi saja.
Tunggu dulu, sepertinya aku harus memikirkan hal ini dengan lebih teliti. Coba kuingat-ingat... kurasa aku pernah mengalami luka bakar di lengan kiriku sebelum kebakaran misterius ini. Oh iya! Saat di gua Terra! Saat itu Groudon membakar lengan kiriku yang melindungi Master Ball! Tunggu sebentar... Groudon? Oh sial... ingatanku benar-benar payah... Sebelum ini lenganku kiriku juga pernah terbakar karena Groudon... Kenapa aku baru ingat sekarang?
Ada satu bagian dalam pertarungan melawan Groudon saat itu yang entah kenapa luput dan tak bisa kuingat jelas. Aku memang ingat bagaimana saat aku bertarung melawan Groudon, mengerahkan semua Pokemon yang kumiliki hingga akhirnya kalah... akan tetapi, apa yang terjadi setelah kalah? Bagaimana ceritanya aku bisa keluar membawa Parmin? Apa pula yang terjadi pada Groudon setelah pertarungan itu? Apakah dia hilang begitu saja? Aku sama sekali tak ingat bagaimana caraku keluar dari gua Terra... bagaimana aku berpisah dengan Groudon... yang kuingat aku tiba-tiba saja berjalan tertatih menggendong Parmin menuju rumah sakit Fallarbor... Itu dia!
“Argh!” erangku saat tiba-tiba kurasakan sakit di lengan kiriku. Secara reflek kulipat lengan panjang bajuku sebelah kiri untuk melihat lukanya.
“Ada apa Lunar? Apa terasa sakit lagi?” tanya Melona cemas.
“Ya, sedikit nyeri, rasanya...” perkataanku terhenti saat kulihat bekas luka bakarku yang... membentuk sebuah pola! Lebih aneh lagi, pola itu berwarna merah menyala dan terlihat berkilau. Perlahan kusentuh bekas luka itu dan... rasanya keras! Aku seperti tidak sedang memegang kulit yang terbakar tetapi... seperti memegang sebuah batu yaang sangat padat!
“Maaf nona Melona, sepertinya aku butuh istirahat sekarang,” pamitku melangkah masuk ke dalam penginapan.
“Lunar tunggu dulu,” cegah Melona. “Apa kau baik-baik saja? Apa aku bisa membantumu?”
Aku menggeleng dan tersenyum. “Terima kasih Nona Melona, tapi aku akan menanganinya sendiri, kau tak perlu khawatir.” Aku pun melangkah menaiki tangga menuju kamarku, meninggalkan Melona begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...