SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 01 Maret 2012

L's Diary: Eps.362 - Pertarungan Sayatan Pedang

PhotobucketEpisode 362: Pertarungan Sayatan Pedang

Guardian terus menerus menahan serangan sayatan bertubi-tubi dari Kabutops. Kabutops tampaknya begitu bernafsu untuk mencabik-cabik tubuh Sandslash andalanku itu. Serangannya terlihat begitu kuat dan cepat, membuat Dian kewalahan dan mulai kelelahan.
“Sampai kapan kau akan terus bertahan?” Tanya Darko melihat aku belum juga memerintahkan serangan balasan. “Kalau kau tetap seperti ini, kau akan masuk dalam strategiku. Aku memang sengaja memerintahkan Kabutops melakukan serangan beruntun seperti itu untuk menguras tenaga Sandslash, dan ketika energinya habis, aku bisa langsung menjatuhkannya dengan cepat. Kalau kau tidak mau hal itu terjadi, tentu kau harus melakukan balasan.”
Aku menggigit bibirku ragu. Di satu sisi aku ingin membalas serangan Darko, tapi di sisi lain aku takut itu memberikan kesempatan pada Darko untuk tipuan lainnya seperti saat Kabutpos tiba-tiba bergerak ke belakang Sandslash. Aku tidak punya pilihan lain…
“Darko… aku menantangmu dalam duel sayatan pedang,” kataku kemudian. “Kita lihat sayatan pedang siapa yang lebih unggul… Sandslash atau Kabutops…”
Darko tersenyum kecil dan menjawab, “Tentu saja…”
“Dian, gunakan sayatan!” perintahku dengan segera. Dian bergerak mundur lalu maju dengan mengayunkan cakarnya. Mengetahui Dian membalas serangan, Kabutops menyambutnya dengan sayatan pula. Kedua sayatan dari dua Pokemon itu pun saling bertemu, layaknya adu pedang.
“Kabutops, menangkan duel ini, sayatan beruntun!”
“Dian, jangan mau kalah!”
Sandslash dan Kabutops pun saling menyabetkan lengan tajam mereka. Sandslash dengan lengan bercakarnya sementara Kabutops dengan lengan sabitnya, pertemuan benda tajam itu menciptakan bunyi-bunyi gesekan yang membuat telinga ngilu. Duel ini terlihat begitu menegangkan dan para penonton begitu terkesima dibuatnya, termasuk Flame. Pertarungan sengit adu sayatan ini membuat para penonton meneriakkan kata-kata pemberi semangat yang… dengar saja langsung…
“Hantam!”
“Cabik!”
“Bantai!”
“Bunuh!”
Oke, Hantam atau Cabik mungkin sesuai, tapi kalau Bunuh? Gak segitunya juga kaleee…
Pertarungan yang sangat seru… Sandslash dan Kabutops seperti para samurai yang beradu pedang… ini hanya ada di Frontier Festival!” seru Flame semakin menambah panas pertarungan Sandslash melawan Kabutops. “Sejauh ini, inilah pertemuan paling menegangkan di Frontier Festival!
Flame benar… ini memang pertarungan yang paling menegangkan sejauh ini… Aku tak menyangka bisa melihat duel sayatan seperti ini.
“Ini tidak akan ada akhirnya,” kata Darko mengomentari duel panjang itu. “Maaf Lunar, akan kusudahi duel sayatan ini… Kabutops, Aqua Jet!”
“Apa?” sentakku terkejut mendengar Darko memberikan perintah lain. Kabutops mendadak mundur satu langkah, dan bergerak maju menerjang Dian di depannya dengan memunculkan selubung air deras di tubuhnya. Tak pelak Dian langsung terhempas jauh dan terguling-guling di arena.
“Selesai sudah…” kata Darko sambil tersenyum puas. Dia memandang Dian yang terkapar dengan penuh kemenangan. “Seperti yang kau lihat Lunar… Kabutopskulah yang lebih unggul!”
“Ini belum selesai!” sahutku cepat. Aku memandang ke arah Dian yang belum juga bangkit berdiri dengan cemas. “Dian, ayo bangunlah! Jangan biarkan kita kalah…”
“Itu percuma saja, tenaga Sandslashmu sudah terkuras habis melalui duel sayatan tadi,” tukas Darko. “Ditambah serangan Aqua Jet yang super Efektif, kini Sandslash tidak berdaya untuk melanjutkan pertarungan… Pemenangnya adalah Kabutops milikku!”
Sial… sepertinya ini merupakan akhir dari pertarungan ini. Dian tak mampu bangkit, menjadikan Darko unggul saat ini. Tidak, dia bisa saja menang… Oh, apakah aku akan terkalahkan pada pertarungan yang sebenarnya sudah tidak menentukan ini?
Ini belum ditentukan…” tiba-tiba terdengar suara bergetar yang aku kenal. Itu suara… Yeah, lengan kiriku.
“Apa maksudmu?” tanyaku tak mengerti.
Lihatlah Sandslash.” Mendengar itu membatu langsung melihat ke arah Sandslash. Sandslash tetap terbaring disitu tak bergerak… tunggu… dia bergerak!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...