Episode
441: Berakhir Serie
Suasana Battle Dome yang menjadi arena
final Frontier Festival tampak hening. Semua penonton terdiam, termasuk Flame.
Semuanya menghela napas, menantikan pemenang dari duel kedua dalam final ini.
Antara Pokemonku, Flygon atau Pokemonnya Volta, Magmortar. Setelah melalui duel
yang sangat sengit, kini keduanya berdiri menjejak tanah, belum bergerak
sekalipun. Sulit bagi penonton untuk menebak siapa yang menang. Tetapi, bagiku
dan Volta, hasil duel ini telah diketahui, yaitu...
BLUK!
BLUK!
Secara bersamaan, Flygon dan Magmortar
jatuh ke tanah, pingsan. Tapi para penonton masih diam, menunggu apakah ada di
antara kedua Pokemon itu yang bergerak bangkit. Tapi cukup waktu untuk
memastikan keduanya takkan bangkit lagi di arena. Itu artinya, pertarungan
ini...
“Seri!”
seru Flame memutuskan hasil pertarungan. “Kedua
Pokemon pingsan dan tak dapat melanjutkan pertarungan. Artinya, duel ini
berakhir seri alias draw!”
--Lunar XXO VS
OXX Badut--
0%
Flygon
0%
Magmortar
“Yeeee!!!” sorakan para penonton
langsung bergema di seantero Battle Dome. Teriakan mengelu-elukan pun kembali
terdengar.
“BADUT! BADUT! BADUT!”
“PINCANG! PINCANG! PINCANG!” aku benci
mengakuinya, tapi aku senang mendengar teriakan itu lagi.
---------------------
“Aku tak menyangka hasilnya akan seri.
Pertarungan ini benar-benar sulit diprediksi,” komentar Guy.
“Yeah, itu lebih baik daripada Lunar
kalah,” sahut Flint.
“Tapi Flint, aku heran kenapa Volta
memaksakan kilatan api. Padahal kan dia sudah akan menang. Sekali saja efek
terbakar atau putaran api bekerja, Flygon pasti akan langsung pingsan,” kata
Guy penasaran.
“Tidak Guy, kemenangan Volta masih belum
ditentukan. Itulah kenapa dia memaksakan kilatan api sebagai serangan
terakhir,” jawab Flint.
“Eh? Kenapa?”
“Memang kelihatannya Volta akan menang
dengan bergantung pada efek pusing atau terbakar atau putaran api yang diderita
Flygon. Tapi apa yang akan terjadi bila serangan biadab fase kedua Flygon mampu
menembus efek pusing, dan menjatuhkan Magmortar terlebih dulu sebelum semua
perangkapnya aktif? Justru Volta yang akan kalah,” terang Flint.
“Karenanya memaksakan hasil pertarungan
imbang adalah satu-satunya jalan menghindari kekalahan?” tebak Guy.
Flint mengangguk. “Pada awalnya, Lunar
yang berpotensi menang dengan statistik Pokemon yang dimilikinya. Lalu kemudian
berbalik Volta yang berpotensi menang dengan empat perangkap yang dipasangnya.
Tapi perangkap ini pun masih memiliki celah bila Lunar memiliki keberuntungan
dalam mendaratkan serangan. Karenanya, baik Lunar dan Volta tak punya jalan
lain kecuali memaksakan hasil seri. Bagaimanapun, seri lebih baik dibandingkan
kalah yang tentunya akan memalukan baik bagi Lunar ataupun Volta, menilik pada
peluang yang mereka miliki sebelumnya,” jelasnya panjang lebar.
“Jadi bisa dikatakan bahwa pemenang
sesungguhnya dari duel ini adalah strategi dari kedua trainer tersebut,” simpul
Guy. “Wah wah... final ini benar-benar sengit ya. Aku belum pernah melihat yang
seperti ini sebelumnya. Tapi aku yakin Lunar yang akan memenangkan final ini.
Apa kau setuju denganku Flint?”
“Entahlah,” jawab Flint. “Aku tak bisa
menebak. Duel terakhir setelah inilah, yang akan memastikannya.”
------------------------------
“Luar biasa Lunar.... Luar biasa!” seru
Volta sambil menepuk-nepukkan tangannya. “Kamu telah memaksaku menunjukkan
kemampuanku yang sesungguhnya. Kamu telah membuatku kewalahan hingga
pertarungan ini. Sepertinya, inilah saatnya menunjukkan kemampuanku yang
sebenarnya untuk mengalahkanmu... memenangkan turnamen ini!”
“Setali tiga uang denganku, Volta,”
sahutku seraya menyunggingkan senyum misterius. “Sudah lama kutunggu momen ini.
Sudah lama aku ingin mengalahkanmu dalam pertarungan akbar. Bukan sekadar
pertarungan dalam gua atau pertarungan dalam gelap. Aku ingin mengalahkanmu di
hadapan orang banyak seperti ini. Agar bisa kukatakan pada dunia bahwa akulah
yang lebih hebat darimu... Volta!”
“Oke, sepertinya kita sudah sepakat,”
sahut Volta. “Inilah waktunya untuk mengeluarkan Pokemon terakhir kita. Inilah
waktunya untuk mengulang pertarungan kita di masa lalu. Untuk mengulang
kemenanganku!”
“Bukan Volta, bukan mengulang
kemenanganmu,” sanggahku cepat. “Tetapi... untuk mengulang kemenanganku...
kekalahanmu!”
Dengan cepat kukeluarkan Pokeball terakhirku.
Bersamaan dengan itu Volta menggerakkan telapak tangan kanannya, memunculkan
sebuah Pokeball. Tanpa dikomando, kami saling mengarahkan Pokeball di genggaman
kami.
“Sekaranglah saatnya pembuktian!” seruku
bersemangat.
“Saatnya untuk Pokemon terakhir!” balas
Volta tak kalah bersemangat. “Kelihatannya kita sama-sama tak sabar untuk
segera memulainya, bukankah begitu temanku?”
Aku mengangguk mantap. “Ya Volta, aku
sudah tidak sabar melemparkan Pokeballku ini,” jawabku menggenggam erat
Pokeball di tanganku. “Tapi sebelum itu ada yang ingin kulakukan terlebih
dahulu...”
“Oh ya? Memangnya apa yang mau kamu
lakukan Lunar? Apa kamu mau pergi ke toilet untuk kencing karena ketakutan akan
kekalahanmu?” tanya Volta meledek.
“Bukan Volta,” jawabku menggeleng. “Tapi
aku ingin.... aku ingin minum Luwak White Koffie dulu!” (eaaaaa promosi lagi!)
GUBRAK!
--------------------------------------------------
Akhirnya, pertarunganku melawan Volta di
turnamen Frontier Festival mencapai duel terakhir. Pastinya ini akan jadi
pertarungan yang sulit. Akan tetapi, aku tidak akan menyerah... aku akan
bertarung dengan sekuat tenagaku... untuk membuktikan bahwa akulah yang terkuat
di antara kami berdua!
BAB LXIII SELESAI
Keterangan alih bahasa:
-
Tanah: ground
-
Naga: dragon
-
Api: fire
-
Serangga: bug
-
Ledakan api: fire blast
-
Gempa bumi: Earthquake
-
Sinar membingungkan: confuse ray
-
Putaran api: fire spin
-
Kilatan api: fire blitz
-
Pusing: confuse
-
Mengamuk/serangan biadab: outrage
-
Terbakar: burned
-
Permen langka: rare candy
-
Giliran: turn

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...