SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 12 Februari 2015

Lunar's Diary: Eps.449 - Bos Mafia Paling Dicari

Episode 449: Bos Mafia Paling Dicari

“Kami mengambil alih pulau ini. Pulau ini sekarang, Battle Frontier ini... kami bajak!” ujar Nanta.
Dibajak? Yang benar saja! Apa yang diinginkan Nanta sebenarnya dengan membajak pulau ini. Dan, kenapa pula Volta terlibat dalam persekongkolan ini? Bukankah mereka berdua itu...
Riuh penonton kembali terdengar. Ucapan Nanta tentang pembajakan Battle Frontier tadi mengundang umpatan dan cacian dari para penonton. Sejauh ini kulihat para penonton tidak terluka. Memang sih ada yang kesakitan, tapi sepertinya hanya luka ringan. Tapi mereka semua sama-sama dalam kondisi lumpuh akibat gelombang halilintar, yang aku bahkan sama sekali tak menyadarinya.
“Hentikan omong kosong ini!” teriak salah seorang penonton. Bukan, dia bukan penonton. Itu Tuan Scott. Lelaki gemuk berpakaian biru corak Hawaii itu tampak susah payah berusaha menggerakkan tubuhnya di tribun VIP. Tapi tetap saja dia tak bisa bergerak.
Oh, Tuan Scott rupanya. Suatu kehormatan bila Anda ingin menyampaikan sepatah dua patah kata untuk menyambut kedatangan kami ini,” sahut Nanta terdengar mengejek. “Dengan senang hati aku mempersilakan...
“Jangan main-main ya!” potong Scott marah. “Battle Frontier adalah milikku, yang kubangun untuk para pelatih Pokemon, para petarung Pokemon guna mengasah kemampuan mereka. Aku membangunnya dengan susah payah. Karena itu... takkan kubiarkan siapapun merebutnya dariku!”
Wow... pidato yang bagus sekali Tuan Scott. Akan lebih bagus lagi bila Anda menyampaikannya dengan berdiri. Apa Anda tidak menghormati kedatangan kami?” sela Nanta.
“Diam!” sentak Scott semakin marah. “Aku tahu siapa kamu... Kamu adalah Nanta Paciolo... bos mafia yang paling dicari oleh satuan Ranger! Kamu dan kelompok Pancimu itu akan segera ditangkap oleh ranger. Aku sudah menghubungi mereka untuk datang ke sini! Mereka akan menangkapmu!”
Menangkapku? Yang benar saja Tuan Scott...” sergah Nanta tersenyum licik. “Kalau mereka mau menangkapku, semestinya mereka sudah melakukannya dari dulu. Tapi kamu lihat sendiri kan sekarang? Aku bahkan ada di sini, menganeksasi pulaumu yang berharga ini. Kelompok Paci, bukan Panci!
Nanta Paciolo
Tuan Scott... Tuan Scott... Kukira Anda sudah tahu sebuah rahasia umum tentang satuan ranger yang terkenal korup,” sambung Nanta. “Kuberitahu ya, mereka itu bisa dibeli, mudah disuap. Dan dengan kekayaanku, aku bahkan bisa memerintah mereka untuk menangkapmu sekarang. Lucu kan? Ya itulah kenapa aku berdiri di sini, menyaksikan kehancuranmu.
“Apa... Apa kamu bilang?” Scott terperangah.
Tuan Scott, sepertinya kamu perlu melihat ke depan. Lihatlah orang berpakaian hitam di depan tribunmu itu,” tunjuk Nanta.
Scott melihat ke arah yang ditunjuk Nanta. Tampak sesosok lelaki berpakaian serba hitam... itu adalah pengawalnya sendiri!
“Ka... kamu? Kenapa?” tanya Scott pada pengawalnya itu. Sang pengawal yang ditanya hanya diam tak menjawab.
Anda lihat sendiri kan? Bahkan pengawal kepercayaanmu saja bisa dengan mudahnya membelot, mengkhianati tuannya. Hahaha... Lucu sekali,” ejek Nanta. “Kenyataannya adalah, saat dia bilang dia sudah menghubungi ranger, itu adalah kebohongan. Ranger yang kamu pesan itu tidak akan datang saat ini.
“Ap... Apa?” Scott kembali terhenyak. Dipandanginya pengawal di depannya dengan penuh marah.
Tapi mereka mungkin akan datang beberapa waktu ke depan setelah menyaksikan ini semua,” lanjut Nanta. “Ya, aku lupa kalau turnamen ini disiarkan secara langsung melalui siaran televisi ke berbagai daerah. Pastinya mereka tidak akan tinggal diam melihat aksi penyanderaan ini dibiarkan begitu saja dan jadi konsumsi publik.
Televisi? Benar! Pertandingan final ini kan disaksikan di televisi. Jelas para ranger akan mengambil tindakan dan segera datang untuk menyelamatkan Battle Frontier. Tapi kenapa Nanta bisa begitu tenang? Kenapa dia tidak mematikan kamera televisi? Apa dia memang sengaja? Apa yang sebenarnya dia rencanakan?
Meski para ranger datang pun, bukan masalah bagi kami,” kata Nanta seolah menjawab pertanyaan dalam hatiku. “Karena mereka kan bisa disuap lagi, lantas berpura-pura telah mengalahkan dan menangkap kami. Padahal mereka justru akan melepaskan kami dengan mudah.
Aku melihat ke arah Guy yang duduk di tribun depan. Dari raut wajahnya, aku bisa menyimpulkan kalau dia sangat marah mendengar ucapan Nanta. Namun sepertinya dia masih bisa menahan diri dalam tubuhnya yang lumpuh.
Tapi ya untuk berjaga-jaga, siapa tahu mereka menjalankan tugas mereka dengan benar,” sambung Nanta. “Aku telah menyiapkan rencana... atau bisa kubilang perangkap untuk mereka.”
Perangkap?
Di pulau ini, ada 151 anggotaku yang semuanya pelatih Pokemon berpengalaman. Akan cukup sulit untuk bisa mengalahkan mereka,” sebut Nanta. “Kemudian, ada dua kapal yang berjaga di sekitar pulau ini untuk kami. Sebut saja mereka back-up. Masing-masing kapal mengangkut seratus pelatih Pokemon lagi, yang siap bertarung kapan saja untuk melindungi rencana kami....
Dan kalaupun itu masih belum cukup untuk menghentikan para ranger, kami masih punya dua pelatih Pokemon hebat, yang bisa menyapu puluhan ranger sekaligus,” tandas Nanta.
Lelaki yang juga sepupu Volta itu lalu melihat ke arah kamera dan berkata, “Jadi para ranger sekalian yang menyaksikan siaran ini, apa kalian cukup punya nyali untuk datang ke sini... untuk menghentikan kami?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...