SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 12 Februari 2015

Lunar's Diary: Eps.450 - Si Emas Berangkat

Episode 450: Si Emas Berangkat

Di sebuah rumah di Kota Mauville...

Sammon sedang membaca buku berjudul ‘How to Train Your Dragonite’ di meja kerjanya ketika tiba-tiba rasa haus datang menyeruak. Dia lantas bangkit dan berjalan menuju dapur, melewati ruang keluarga di mana ayah dan adiknya sedang menonton televisi.
“Wah, berani sekali ya orang itu. Bisa-bisanya dia menantang satuan ranger secara terang-terangan di televisi,” kata sang ayah.
“Ditantang seperti ini mestinya satuan ranger bergerak cepat. Situasi di sana bisa bertambah gawat setiap saat,” sahut Shedley, adik Sammon. “Kita tidak akan pernah tahu apa yang dipikirkan orang itu.”
Mendengar percakapan ayah dan adiknya itu, Sammon jadi tertarik. “Kalian ini sedang nonton apa sih? Kok seru amat kelihatannya,” katanya ikutan nimbrung. Dia lalu melongok ke televisi dan menyadari bahwa itu adalah siaran final Frontier Festival. Namun yang tampak saat ini tidak menyiratkan sebuah turnamen pertarungan Pokemon. Melainkan...
“Kita harus bertindak Kak! Ini tidak bisa dibiarkan!” seru Shedley bersemangat.
“Ya, sebagai si Emas dari Mauville, ayah pikir kamu perlu bertindak,” timpal sang ayah.
Sammon terdiam. Dia melihat layar televisi cukup lama, hingga kamera menyorot wajah teman lamanya... Lunar Servada...
“Aku pergi sekarang,” kata Sammon cepat. “Aku mungkin pulang telat, jadi jangan cari aku,” sambungnya seraya memakai jaket dan melangkah keluar rumah.
“Oke!” jawab sang ayah.
“Apa aku boleh ikut Kak?” tanya Shedley saat Sammon hendak membuka pintu. Sammon berhenti melangkah dan menoleh ke arah Shedley. “Aku mungkin bisa membantu,” lanjut Shedley.
“Bukankah kamu ada kencan dengan Claire malam ini?” tanya Sammon memastikan.
“Apa? Kencan? Dengan Claire?” seru Shedley terperangah. “Bukan Kak, bukan kencan. Cuma latihan tanding biasa,” ujarnya mengoreksi.
“Sama saja kan,” sahut Sammon enteng.
“Ya jelas beda dong Kak. Latih tanding itu bisa ditunda dulu. Ini yang lebih mendesak,” sangkal Shedley cepat. “Ayolah Kak, aku ingin ikut bertarung bersamamu,” pinta Shedley lagi.
Sammon menggeleng. “Maaf Shed, tapi aku akan pergi sendiri. Seorang Reever harus menepati janji dan pantang membuat perempuan kecewa,” jawabnya. “Lagipula ceritamu kan bukan di sini, ceritamu kan di Shed’s Blog. Kok kamu ngotot banget pengen ikutan?”
“Habisnya bosan sih, blognya lama gak ada update,” jawab Shedley kesal. Tapi sedetik kemudian dia tersenyum. “Ya udah deh, gak apa-apa kok. Kakak benar, tidak baik membuat perempuan kecewa. Aku memang harus menepati janji,” katanya tersadar.
“Nah, gitu dong. Itu baru namanya anak ayah,” puji sang ayah.
Shedley tersenyum dan melihat ke arah Sammon.”Kalau gitu hati-hati ya Kak. Kami akan memantau dari sini. Jangan sampai para teroris itu mengalahkanmu ya,” pesan Shedley.
“Sip, tenang saja,” sahut Sammon mengacungkan ibu jarinya. “Tak ada yang mudah, bila berurusan dengan si Emas dari Mauville ini.”

*

Kembali ke Battle Frontier...

Nanta berjalan dengan angkuhnya menghampiri Scott, yang kini telah terduduk di tengah arena dengan tangan terikat. “Sekarang di mana keberanianmu, Tuan Scott?” katanya angkuh. Dia tak lagi memegang mikropon. “Siapa lagi sekarang yang bisa menolongmu? Para ranger yang pengecut dan korup itu? Atau para pelatih Pokemon yang ada di sini yang semuanya sudah kulumpuhkan dengan gelombang petir itu? Yang benar saja...”
Scott terdiam. Dia lalu melihat sekilas ke arahku, yang terduduk tak berdaya usai ledakan tadi. Tatapannya seolah ingin memintaku melakukan sesuatu. Tapi...
“Oh, jadi Anda mau meminta bantuan pada Si Pincang yang sudah memenangkan turnamen ini? Begitu?” tanya Nanta yang rupanya mengikuti arah tatapan Scott. Lelaki menyebalkan itu lalu ikut melihat ke arahku. “Cih, Anda ini benar-benar menyedihkan, Tuan Scott,” lanjutnya. “Apa Anda tidak tahu siapa dia sebenarnya?”
“Apa?”
Nanta berjalan menghampiriku dan memandangku remeh. “Semestinya Anda memeriksa masa lalu setiap peserta yang mengikuti turnamen ini. Jadi Anda mungkin bisa lebih berhati-hati,” ujarnya seraya melihat ke arah Scott.
“Bukan, bukan hanya peserta. Anda bahkan perlu memeriksa masa lalu presenter turnamen ini yang begitu Anda banggakan itu,” tambah Nanta dengan sorot mata bergerak ke arah Flame. Dia tersenyum licik lantas berkata,” Apa Anda tahu kalau mereka, Lunar, Badut, dan Flame.... adalah trio penjahat?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...