Episode 474: Bangkitnya Si Rambut Merah
Ingatan Flint atas kejadian
beberapa waktu lalu itu langsung menyadarkannya. Dia tahu kondisi tubuhnya saat
ini sangat tidak baik. Tetapi, ucapan Lunar yang memercayakan Flame padanya tak
bisa diabaikan begitu saja. Dia sudah berjanji pada lelaki itu, bahwa dia akan
menjaga perempuan yang disayanginya, perempuan yang disayangi semua orang.
“A… aku…. Tidak … akan…
menyerah…” ujar Flint tergagap. Dia tampak berusaha bangkit, mendorong tubuhnya
dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegangi dadanya.
Cameron yang menyaksikan itu
tampak terkejut. Tapi kemudian tersenyum, seakan meremehkan Flint. “Ternyata
kamu keras kepala juga ya Rambut Merah,” kata Cameron kemudian. “Baiklah,
kusudahi sekarang. Rhyperior, hantaman batu!”
Flint tercekat. Dia tidak
menyangka Cameron bakal menyerang kembali secepat itu. Dia mesti segera
memikirkan serangan tandingan. Bagaimana pun, dia masih harus terus bertarung…
karena ada janji yang mesti dia tepati.
“Infernape, pukulan kecepatan!”
seru Flint seraya berdiri mantap. Dia sempat terhuyung, sampai kemudian mampu
berdiri tegak, walaupun tangannya masih memegangi dada. Darah tampak menetes
dari bibirnya.
Seketika itu, Infernape yang
tadinya juga terkapar, kini langsung bangkit. Pokemon kera tinggi itu langsung
bergerak cepat mengarahkan tinjunya ke arah Rhyperior, menyongsong bebatuan
yang sudah meluncur ke arahnya. Dengan cepatnya bebatuan itu dijatuhkan
Infernape dengan tinju kecepatan miliknya.
“Hohoho… mantap sekali kamu ini
Flint,” puji Cameron dengan tawa meledek. “Bahkan dalam kondisi kritis pun kamu
masih sempat memikirkan serangan balasan untuk menyelamatkan diri. Baguslah,
ini akan jadi menarik,” sambungnya. “Baiklah, Ryhperior, serang lagi….
Magnitude!”
Apa?! Magnitude?! Serangan tipe
tanah yang menggetarkan tanah… serangan yang efektif menghajar tipe api seperti
Infernape!
Seketika lantai di bawah mereka
semua bergetar, dan menghasilkan getaran keras di bawah Infernape. Satu-satunya
Pokemon yang bisa digunakan Flint itu pun terhempas. Bersamaan dengan itu,
Flint turut terdorong mundur hingga menghantam dinding. Namun kali ini dia
masih mampu berdiri.
“Kamu mungkin punya serangan tipe
petarung yang ampuh melawan tipe batu, tapi jangan lupa kalau Rhyperior ini
juga tipe tanah. Artinya dia bisa kapan saja menjatuhkan Pokemon tipe api
milikmu,” ungkap Cameron. “Artinya dari awal sebenarnya aku sudah bisa
memenangkan pertarungan ini.”
Flint terdiam. Dia sudah tahu
itu. Tapi sama seperti Cameron, sebenarnya dari awal dia juga bisa memenangkan
pertarungan ini bila melihat tipe Pokemon yang ada. Namun dengan serangan
magnitude yang ada, tentu telah menghilangkan hit point Infernape begitu
banyak. Artinya, Infernape takkan bertahan lama. Dia harus bisa memenangkan
pertarungan ini dengan cepat!
“Baiklah Flint, kusudahi ini
sekarang,” sambung Cameron tanpa menunggu jawaban Flint. “Rhyperior, habisi
dia…. Magnitu…” tiba-tiba ucapan Cameron terhenti. Sesuatu yang ada di
lengannya membuat pria berotot itu terkejut sehingga tak mampu melanjutkan
perintahnya. Sesuatu itu adalah… api?!
“Api…. Api apa ini? Kenapa ada
api di lenganku… kenapa lenganku terbakar?” Cameron tampak panic menyadari hal
tersebut. “Bagai… bagaimana mungkin?” Dia menunduk, dengan cepat dipukul-pukulkannya
lengannya ke lantai, berusaha memadamkan api yang membara di sana. Namun
bukannya padam, api yang lain muncul di lengan yang satunya. “Ada apa ini?!”
teriaknya frustrasi.
Flint yang awalnya juga terkejut,
perlahan menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Api itu bukan muncul begitu
saja. Melainkan api itu adalah hasil dari pertarungan yang sudah berlangsung
tadi. Api itu adalah efek terbakar (burned), yang dihasilkan dari serangan roda
api!
Klik di sini untuk episode 475.
Klik di sini untuk episode 475.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...