SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 13 Oktober 2019

Eps. 482: Ranger Muda Beraksi

Episode 482: Ranger Muda Beraksi

-- Battle Frontier --

Arbud dan Luna
“Beedrill, rudal jarum!” perintah Luna pada Beedrill, Pokemon lebah miliknya yang langsung menembakkan rudal-rudal berbentuk jarum ke arah dua Pokemon yang menjadi lawannya, Arbok dan Cacturne. Dua Pokemon milik kelompok Paci itu jatuh dibuatnya.
“Kurang ajar!” teriak dua pria berjas yang menjadi lawan Luna.
“Arbud, sekarang!” seru Luna kemudian.
Arbud mengangguk. “Capture ON!” Disk Penangkap dari CAPS miliknya lantas meluncur ke arah Arbok dan Cacturne, memunculkan garis menyala yang perlahan mengitari, mengikat kedua Pokemon itu. Dengan hati-hati Arbud mengendalikan disknya hingga benar-benar mengikat kedua Pokemon itu, menetralkan sifat jahatnya.
“Capture SUCCESS!” Arbud berseru setelah dia berhasil melenyapkan pengaruh jahat pada Arbok dan Cacturne, yang keduanya langsung pergi begitu saja.
Melihat itu, dua pria berjas pemilik Arbok dan Cacturne tampak ketakutan. “Para ranger memang tak seharusnya dilawan,” kata salah satu di antaranya. “Ayo pergi sebelum ditangkap!” ajaknya dan kedua pria itu langsung berlari kabur.
“Hei!” teriak Luna hendak mencegah.
“Tangkapan yang bagus Arbud,” puji Max yang baru saja melumpuhkan dua orang anggota Kelompok Paci lainnya. “Kamu punya bakat jadi Pokemon Ranger.”

“Kamu dengar itu Arbud? Kamu dapat pujian dari si Lucky Ranger!” goda Luna.
“Hahaha…. Aku sebenarnya gugup lho. Ini kan misi pertempuran pertamaku.” Arbud merendah, namun di dalam hati dia senang sekali.
“Huh, orang-orang ini banyak sekali… mereka seperti tidak habis-habis,” kata Max. “Bahkan seratus ranger yang terjun ke sini semuanya kewalahan. Ada berapa sebenarnya mereka ini,” kata Max kemudian.
“Kudengar ada dua ratusan… entahlah, tapi lihatlah Battle Frontier ini, rasanya mereka ada di mana-mana,” jawab Luna.
“Karena itu kita harus berhati-hati. Seorang ranger harus selalu waspada terhadap…”
BLAZZZTTT!
“Kak Max, awas!” Luna tiba-tiba mendorong Max, menyelamatkannya dari serangan listrik yang tiba-tiba muncul ke arahnya. Alih-alih mengenai Max, serangan itu menyetrum Luna, membuatnya terpelanting dan jatuh ke tanah.
“Kak Luna!” teriak Arbud langsung berlari ke arah Luna. Sementara Max terkesiap dan langsung mencari sumber serangan. Segera saja dia melihat dua ekor Pokemon kuning imut bertubuh kecil, masing-masing memiliki warna telinga biru dan merah.


“Plusle… Minun…” ujarnya menyadari sepasang Pokemon itu. Dia lalu melihat lebih jelas, mendapati dua orang laki-perempuan berdiri di belakang kedua Pokemon listrik tersebut. Dua orang itu punya wajah yang familiar…. Mereka adalah yang telah menyerangnya di Rawa Besar….
“Kita bertemu lagi, ranger,” kata yang perempuan.
“Tidak disangka ya, Hahahaha,” sambung yang laki-laki, yang berambut hitam kribo.
“Kalian kan…. Penjahat yang waktu….”
“Benar sekali,” sela si kribo sembari menyentuh bingkat kacamatanya. “Aku Bochel.”
“Dan aku Curie,” lanjut yang perempuan. “Sepertinya momen pembalasan dendam itu datang hari ini…. Ranger hebat….”
“Kalian… Tim Voltase!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...